Emfisema dan empiema adalah dua kondisi penyakit yang menyerang organ paru. Walaupun memiliki nama yang hampir sama, tetapi emfisema dan empiema adalah dua kondisi berbeda.
Seperti apa perbedaan emfisema dan empiema? Simak penjelasannya di sini.
Perbedaan Kondisi Emfisema dan Empiema
Emfisema merupakan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Emfisema terjadi ketika alveoli (kantung udara kecil) di dalam paru-paru mengalami kerusakan.
Lama-kelamaan, dinding bagian dalam kantung udara atau alveoli dapat melemah dan pecah.
Dampaknya, udara akan terjebak di dalam paru dan membuat oksigen lebih sulit masuk ke dalam aliran darah. Emfisema juga membuat seseorang sulit bernapas.
Sementara itu, empiema disebut juga dengan pyothorax atau pleuritis purulen. Kondisi ini terjadi ketika terjadi penumpukan nanah di antara paru-paru dan permukaan bagian dalam dinding dada (pleura).
Nanah merupakan cairan yang berisi sel kekebalan tubuh, sel-sel mati, dan bakteri. Nanah di rongga pleura tidak bisa dikeluarkan dengan cara sederhana seperti batuk. Nanah tersebut dapat dihilangkan dengan jarum atau tindakan operasi.
Artikel Lainnya: Waspadai Tanda-Tanda Masalah Paru-Paru Ini
Perbedaan Penyebab Emfisema dan Empiema
Emfisema disebabkan oleh paparan rokok jangka panjang yang dapat merusak paru-paru dan saluran udara. Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi kelainan genetik yang disebut defisiensi antitripsin alfa-1 juga dapat berperan menyebabkan emfisema.
Sementara itu, empiema dapat berkembang setelah seseorang mengalami pneumonia. Pasalnya, ada beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.
Bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae dan Staphylococcus aureus.
Terkadang, empiema dapat muncul setelah menjalani operasi di bagian dada. Peralatan medis yang digunakan saat operasi juga dapat menyebabkan bakteri masuk ke rongga pleura.
Gejala Emfisema dan Empiema
Emfisema dan empiema umumnya memiliki gejala yang mirip. Berikut beberapa persamaan gejala yang umumnya dialami oleh pasien emfisema dan empiema:
- Nyeri dada.
- Kesulitan bernapas, terutama saat menjalankan aktivitas fisik.
- Merasa gelisah karena kurang menghirup udara yang cukup.
- Mengalami batuk terus-menerus.
- Selalu merasa lemah, tidak bersemangat, dan tidak berenergi.
Perbedaan lainnya, melansir dari Mayo Clinic, pasien emfisema akan mengalami barrel chest. Kondisi ini terjadi ketika dada menjadi lebih bulat atau menonjol.
Barrel chest terjadi saat udara masuk dan menumpuk di paru-paru sehingga tulang rusuk mengembang.
Artikel Lainnya: Minum Air Garam Bisa Jaga Kesehatan Paru, Benarkah?
Cara Mengobati Emfisema dan Empiema Juga Berbeda
Dokter Sara Elise Wijono, M.Res., mengatakan, “Empiema merupakan penyakit yang bisa diobati, sedangkan emfisema tidak bisa. Jadi, fokus emfisema hanya mencegah perburukan penyakit.”
Masih dilansir dari American Lung Association, ada beberapa perawatan yang dapat meredakan gejala emfisema.
Perawatan tersebut yaitu menggunakan obat bronkodilator untuk mengendurkan otot, obat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan saluran napas, dan terapi oksigen untuk membantu bernapas.
Orang dengan emfisema dianjurkan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan menjauhi merokok dan polutan.
Sementara itu, empiema dapat diobati dengan menghilangkan nanah dan cairan dari pleura, serta mengobati infeksi.
Obat antibiotik yang diresepkan dokter akan disesuaikan dengan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
Pada beberapa kasus empiema yang parah, penggunaan tabung drainase diperlukan untuk mengalirkan nanah dari pleura. Prosedur ini biasanya dilakukan melibatkan prosedur anestesi di ruang operasi.
Konsultasi dengan dokter seputar kesehatan paru lainnya hanya melalui aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)
Referensi:
Medline Plus. Diakses Desember 2021. Emphysema.
Healthline. Diakses Desember 2021. Empyema.
Mayo Clinic. Diakses Desember 2021. What causes barrel chest?
Cleveland Clinic. Diakses Desember 2021. Emphysema.
American Lung Association. Diakses November 2021. Emphysema.