Sebagian besar manusia melakukan pernapasan dada dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, tahukah Anda bahwa terdapat pula teknik pernapasan perut?
Faktanya, para ahli kesehatan menyarankan Anda untuk berlatih teknik pernapasan perut. Sebab, hal tersebut dapat memaksimalkan proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada tubuh.
Lantas, apa perbedaan pernapasan dada dan perut? Bukankah keduanya sama-sama bertujuan untuk menarik oksigen, dan mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh?
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, perbedaan pernapasan dada dan perut terlihat dari organ dominan yang digunakan.
“Kalau pernapasan perut itu menggunakan diafragma. Sedangkan, pernapasan dada menggunakan otot-otot dada dan leher,” kata dr. Sepriani.
Artikel Lainnya: Inilah Teknik Pernapasan untuk Bisa Tidur Lebih Nyenyak
Agar lebih jelas, berikut perbedaan pernapasan perut dan pernapasan dada yang penting untuk diketahui:
1. Otot yang Terlibat
Perbedaan paling jelas yang terlihat dari pernapasan dada dan perut adalah otot yang terlibat dalam proses pertukaran oksigen-karbon dioksida pada tubuh.
Pernapasan dada merupakan proses yang didasarkan pada otot di antara tulang rusuk. Pada teknik ini, otot-otot yang terletak di antara tulang rusuk akan mengembang saat menarik napas, dan mengendur saat mengembuskannya.
Sementara itu, pernapasan perut meliputi diafragma di dada dan rongga perut. Ketika melakukan pernapasan ini, diafragma akan berkontraksi selama menarik napas, dan berelaksasi saat mengembuskannya.
2. Cara Melakukannya
Pada pernapasan dada, hidung akan menarik oksigen hingga rongga dada melebar. Selama proses ini, perut akan tampak rata dan diafragma dalam kondisi relaks.
Cara melakukan pernapasan dada yang benar adalah dengan menarik oksigen dan membuang karbon dioksida secara perlahan melalui hidung hingga dada kembang–kempis.
Di sisi lain, pernapasan perut dilakukan dengan cara menarik udara dengan hidung, menahannya sebentar, dan mengembuskannya melalui mulut.
Saat menarik napas melalui hidung pada pernapasan perut, Anda mesti menutup mulut guna menjaga dada tetap rata dan diafragma yang berkontraksi. Pada teknik pernapasan ini, perut akan tampak sedikit membuncit.
Artikel Lainnya: Jenis dan Fungsi Alat Bantu Pernapasan yang Sering Digunakan Medis
3. Proses Respirasi
Saat melakukan pernapasan dada, otot-otot di dalam tulang rusuk akan naik dan membuat rongga dada mengembang. Saat udara memasuki saluran udara, tekanan di paru-paru akan menurun dan dada pun melebar.
Hal tersebut membuat oksigen lebih mudah masuk untuk mengisi paru-paru. Proses pengembusan udara menyebabkan otot rusuk mengempis dan membuat tulang rusuk kembali ke posisi semula.
Ketika tekanan paru-paru meningkat, karbon dioksida akan mudah dikeluarkan. Sementara itu, pada pernapasan perut, proses penarikan napas akan membuat otot-otot di luar tulang rusuk berkontraksi sehingga diafragma ikut mengembang.
Klinik Cleveland, Amerika Serikat, mengatakan, hal yang terjadi pada proses pernapasan perut bertujuan untuk memfasilitasi masuknya oksigen secara langsung ke perut.
Saat proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida, diafragma akan mengendur sehingga menyebabkan mengempisnya otot-otot rusuk luar maupun rongga dada.
Meski terdapat pernapasan dada dan perut, keduanya sama-sama dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Oleh karena itu, sesekali menggunakan kedua teknik pernapasan ini juga sangat dianjurkan oleh para ahli kesehatan.
Punya pertanyaan mengenai pernapasan dada dan perut? Ingin tahu fakta medis tentang kondisi kesehatan lainnya?
Anda bisa melakukan konsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)