Bernapas adalah aktivitas yang sangat krusial dan merupakan kebutuhan paling mendasar makhluk hidup. Namun, bagi para penderita penyakit paru obstruktuf kronis (PPOK), bernapas dengan lega menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Untuk itulah penderita PPOK perlu melakukan latihan pernapasan secara rutin. Lalu, bagaimana dengan diet, apakah juga diperlukan penderita penyakit ini?
Dilansir dari Medical News Today, penderita PPOK membutuhkan lebih banyak usaha dan energi untuk bernapas. Sebab, penyakit ini sangat mengganggu fungsi paru untuk mendapatkan oksigen, sehingga diperlukan lebih banyak energi dan nutrisi dari makanan.
Jika tidak ada pengaturan diet sehat atau pola makan, penderita PPOK akan mengalami kesulitan dalam pembakaran kalori. Hal ini berdampak pada melemahnya otot, sehingga sering terjadi sesak napas. Oleh sebab itu, penderita PPOK memang harus mendapatkan nutrisi yang lebih baik lewat diet sehat agar fungsi paru-parunya terpelihara.
Pentingnya berat badan ideal untuk penderita PPOK
Sebisa mungkin, penderita PPOK tidak memiliki badan yang terlampau kurus agar sistem kekebalan tubuh tidak kian memburuk. Oleh sebab itu, naikkan berat badan ke angka yang ideal. Anda dapat menghitung indeks massa tubuh sebelumnya. Untuk menaikkan berat badan, Anda dapat mengonsumsi makanan berikut ini:
- Alpukat
- Protein kocok yang direkomendasikan dokter
- Kacang-kacangan dan mentega yang terbuat dari kacang
- Minyak zaitun.
Terkadang, mungkin Anda tak punya cukup waktu untuk melahap makanan di atas di sela-sela kesibukan. Jika tetap ingin menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi suplemen, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi. Sebab, bisa saja suplemen tersebut memiliki efek samping yang justru merugikan kondisi paru-paru Anda.
Tips makan untuk penderita PPOK
Bila sudah memahami bahwa penderita PPOK membutuhkan diet sehat dan seimbang, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan saat memiliki gangguan kesehatan tersebut:
1. Konsumsi sayuran dan buah
- Perbanyak asupan buah dan sayuran, karena makanan nabati dapat membantu melawan peradangan dan infeksi.
- Potongan buah bisa diganti dengan smoothies atau jus.
- Hindari makanan bergas seperti kubis, agar tidak mengalami perut kembung.
2. Cukup kebutuhan protein
- Protein penting untuk kesehatan otot, tulang, darah, serta sistem kekebalan tubuh.
- Sumber protein yang bisa dipilih adalah ikan, telur, daging unggas tanpa lemak, susu, kacang kedelai, dan sedikit daging merah.
- Jika ingin makan daging, konsumsilah daging giling.
3. Minum juga perlu diperhatikan
- Jika nafsu makan Anda berkurang, sebaiknya hindari banyak minum 30 menit sebelum waktu makan.
- Jauhi minuman yang mengandung kafein dan soda.
4. Perhatikan porsi makan
- Jangan makan 3 kali sehari dalam porsi besar karena membutuhkan lebih banyak energi dan oksigen. Akibatnya bisa terjadi risiko sesak napas dan gangguan pencernaan. Ganti frekuensi makan menjadi 6 kali dalam sehari dengan porsi yang kecil.
- Hindari karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti putih, mie, dan pasta. Jenis makanan tersebut dapat dipecah dengan cepat oleh tubuh, sehingga menghasilkan karbon dioksida yang berlebih dan tentunya tidak baik untuk penderita PPOK. Pilihlah karbohidrat kompleks seperti roti gandum.
- Daripada mengonsumsi makanan mentah yang sulit untuk dikunyah, sebaiknya penderita PPOK mengonsumsi makanan yang diolah menjadi sup.
5. Posisi makan yang benar
- Saat makan, duduklah dengan tegak dan nyaman untuk membantu memaksimalkan aliran udara ke paru-paru.
- Hindari duduk terlalu membungkuk, bahkan berbaring saat makan.
- Setelah selesai makan, jangan langsung berbaring atau tidur. Posisi tersebut membuat asam lambung dapat naik ke kerongkongan sehingga mengakibatkan nyeri dada dan pernapasan pun terganggu.
Penderita penyakit paru obstruktif ternyata tak hanya membutuhkan latihan pernapasan untuk meredakan keluhannya. Menerapkan diet sehat dan pola makan yang bergizi seimbang juga sebaiknya dilakukan untuk menjaga berat badan tetap ideal. Bila Anda menderita PPOK, lakukan kiat-kiat di atas untuk meningkatkan kualitas hidup. Akan lebih baik lagi jika sebelumnya Anda juga berkonsultasi dengan ahli gizi mengenai diet yang perlu Anda jalankan.
[NP/ RVS]