Tanggal 12 November setiap tahun diperingati sebagai World Pneumonia Day atau Hari Pneumonia Sedunia. Sejak awal diselenggarakan pada tahun 2009 silam, peringatan hari penting ini memiliki tiga tujuan.
Tiga tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pneumonia, yang merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak di bawah usia 5 tahun.
- Meningkatkan berbagai intervensi untuk melindungi dari, mencegah, dan menangani pneumonia. Menggarisbawahi pendekatan dan solusi yang membutuhkan sumber daya dan perhatian lebih lanjut.
- Meningkatkan aksi, termasuk upaya dari berbagai pihak, untuk memberantas pneumonia di berbagai belahan dunia.
Apa itu pneumonia?
Pneumonia merupakan salah satu jenis infeksi saluran napas yang melibatkan paru-paru. Untuk diketahui, paru-paru terbentuk dari banyak kantung kecil (alveoli) yang berisi udara saat seseorang yang sehat bernapas. Pada individu yang mengalami pneumonia, alveoli akan terisi dengan nanah dan cairan, yang membuat pernapasan menjadi sesak dan asupan oksigen menjadi berkurang.
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai agen infeksius, termasuk virus, bakteri, dan jamur. Penyakit ini dapat ditularkan melalui beberapa cara, salah satunya adalah melalui cairan (droplet) saat penderita batuk atau bersin.
Gejala dan penanganan pneumonia
Tanda dan gejala dari pneumonia akibat virus dan bakteri bisa serupa. Pada anak di bawah usia 5 tahun dengan batuk dan/atau sesak napas, pneumonia bisa didiagnosis melalui adanya pernapasan cepat atau tarikan pada dinding dada bawah saat bernapas.
Mengi juga dapat tampak pada pneumonia akibat virus. Anak yang mengalami sakit berat juga dapat menunjukkan adanya kesulitan makan atau minum saat mengalami kondisi ini.
Penanganan pneumonia bergantung dari penyebabnya. Misalnya, pneumonia akibat bakteri dapat ditangani dengan antibiotik, yang bisa diresepkan oleh dokter setelah menegakkan diagnosis. Pada pneumonia yang berat, dapat dilakukan rawat inap dan pemberian penanganan nutrisi yang dibutuhkan.
Kenali bahaya pneumonia
Menurut informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia adalah penyebab utama pada 16 persen dari seluruh kematian balita di dunia. Masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan sumber daya terbatas memiliki risiko yang paling tinggi untuk terkena penyakit ini.
Kendati begitu, pneumonia dapat dicegah melalui imunisasi, pemenuhan kebutuhan gizi sehari-hari, dan menunjang faktor lingkungan yang sehat. Dalam rangka meningkatkan pengendalian pneumonia, WHO dan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) menyelenggarakan serangkaian upaya untuk melindungi, mencegah, dan menangani penyakit tersebut dengan cara:
- Melindungi anak-anak dari pneumonia, termasuk mendukung pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan, diikuti dengan pemberian ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) setelahnya.
- Mencegah pneumonia dengan vaksinasi, mencuci tangan dengan air dan sabun, menurunkan polusi udara di rumah tangga, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan penularan dari Human Immunodeficiency Virus (HIV).
- Menangani pneumonia dengan memastikan bahwa setiap anak yang sakit memiliki akses terhadap penanganan yang dibutuhkan di fasilitas kesehatan
Dengan adanya Hari Pneumonia Sedunia, diharapkan bahwa masyarakat akan semakin tahu tentang penyakit yang merupakan penyebab utama kematian balita di dunia ini. Dengan demikian, deteksi dini dari penyakit ini dapat ditegakkan dan pengobatan dapat segera dilakukan.
[NB/ RVS]