Vape atau rokok elektrik tengah menjadi tren saat ini karena dianggap lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Akan tetapi, merokok vape saat sedang flu dituding bikin flu sulit sembuh. Bagaimana fakta medisnya?
Apa yang Terkandung di Dalam Vape?
Vape sering dipakai untuk menjadi pengganti rokok konvensional karena sama-sama mengandung nikotin, zat yang penyebab kecanduan. Meski demikian, rokok biasa dan vape disusun dari zat yang agak berbeda.
"Rokok biasa tersusun dari tembakau, sedangkan vape berasal dari cairan kimia yang dioperasikan dengan listrik dari baterai," ujar dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid dari KlikDokter.
Cairan di dalam rokok elektrik mengandung beberapa zat yang berbahaya, yaitu:
- Nikotin, zat yang menyebabkan seseorang ketergantungan rokok.
- Diasetil, zat kimia yang memberikan rasa tertentu (flavoring) saat seseorang menghirup vape. Zat ini terbukti dapat menyebabkan kanker paru dan penyakit bronkiolitis obliterans (jaringan paru rusak sehingga udara tak dapat masuk ke dalam paru).
- Logam, seperti nikel dan timbal.
- Berbagai jenis partikel kimia dalam ukuran sangat kecil yang akan masuk ke bagian dalam paru dan tak dapat dikeluarkan lagi.
Apakah Vape Membuat Flu Sulit Sembuh?
Meski disebut lebih aman daripada rokok tembakau biasa, vape ternyata juga membawa efek buruk yang berisiko bagi tubuh, khususnya paru-paru. Kandungan nikotin dalam vape juga dapat menyebabkan kecanduan sehingga tidak bisa dijadikan jalan melepaskan diri dari kecanduan rokok tembakau.
Karena berhubungan dengan saluran pernapasan, bagaimana efek vape pada penderita flu?
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter. Menurutnya, bukan hanya vape, rokok biasa juga berbahaya bagi orang yang sedang sakit flu.
"Sebenarnya bukan rokok vape saja, rokok tipe apa pun akan membuat saluran pernapasan lebih sensitif. Jadi, kalau masuk iritan, saluran pernapasan manusia biasanya akan mengeluarkan lendir untuk mengeluarkan iritan itu semua," kata dr. Sepriani.
"Orang yang sedang sakit flu saja sudah menghasilkan banyak lendir karena tubuh sedang melawan kuman. Nah, jika ditambah Anda merokok atau nge-vape, lendir akan makin banyak. Jelas saja hal itu membuat sembuhnya flu menjadi lama atau lendir semakin banyak,” kata dr. Sepri.
Kalau lendir semakin banyak, bakteri atau kuman penyakit lain akan terperangkap di lendir itu. “Kalau tadinya hanya virus flu, karena lendir semakin banyak dan lama, bakteri atau jamur yang berbahaya ikut terperangkap dan berkembang di sana. Jadinya, bukan hanya sulit sembuh, malah bisa muncul muncul infeksi lain," ungkap dr. Sepri.
Jadi, bagaimana sebaiknya? Dokter Sepri menegaskan, “Ya, Anda jangan merokok, baik vape atau konvensional, selama flu. Akan jauh lebih baik kalau Anda berhenti merokok selamanya karena sudah terbukti rokok membuat paru-paru bermasalah.”
Ditambahkan oleh dr. Resthie, berhenti merokok selama satu hari saja adalah upaya yang cukup baik untuk membersihkan tubuh dari pengaruh zat kimia beracun dari rokok.
"Selain itu, dengan berhenti merokok, sel-sel dalam tubuh juga akan mulai meremajakan dirinya," kata dia.
Dean demikian, benar bahwa merokok vape bikin flu sulit sembuh. Namun, bukan hanya vape, rokok konvensional biasa juga bisa menyebabkan keluhan yang sama. Karena itulah, alih-alih merokok, lebih baik Anda cukupi waktu istirahat dan memenuhi asupan sehat ketika Anda sedang kena flu.
[HNS/ RVS]