Pernahkah Anda merasa sesak napas? Ini merupakan kondisi ketika tubuh tidak memperoleh aliran oksigen yang cukup dari sistem pernapasan maupun sirkulasi darah, sehingga menyebabkan gejala kesulitan bernapas.
Terdapat beragam aktivitas yang dapat mencetuskan kondisi tersebut. Aktivitas yang dimaksud, misalnya menaiki tangga atau berolahraga.
Tidak cuma itu, sesak napas juga bisa disebabkan oleh kegiatan sederhana, seperti minum kopi, lho.
Apa penyebab munculnya gejala sesak napas setelah minum kopi? Yuk, cari tahu faktanya.
Artikel Lainnya: 12 Tips Cara Minum Kopi yang Lebih Sehat, Mesti Kamu Coba!
Penyebab Sesak Napas Setelah Minum Kopi
Kopi mengandung senyawa stimulan bernama kafein. Komponen inilah yang bertanggung jawab mencetuskan sesak napas usai menyeruput kopi, utamanya jika diminum dalam jumlah berlebih.
Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, asupan kafein berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan kinerja jantung.
“Karenanya, detak jantung dan denyut nadi menjadi lebih cepat dari biasanya. Keadaan inilah yang bisa mencetuskan sesak napas,” papar dr. M. Iqbal.
Sesak napas sendiri merupakan salah satu gejala takikardia alias jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Tak hanya itu, takikardia juga bisa menyebabkan gejala lain, seperti pusing dan nyeri dada.
Sesak napas akibat asupan kafein berlebih dapat pula mengurangi aliran oksigen ke otak. Hal ini menyebabkan seseorang mengalami perubahan suasana hati dan gelisah.
Tidak cuma itu, menukil laporan Food & Drug Administration (FDA), efek samping kebanyakan minum kopi juga mencetuskan sakit kepala, sakit perut, mual, hingga insomnia.
Sesak napas dan gejala lain yang telah disebutkan di atas lebih rentan dialami oleh orang yang sensitif terhadap kafein atau sedari awal memiliki penyakit jantung.
Terlepas dari itu, kesulitan bernapas usai mengonsumsi kopi sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja. Karenanya, dr. M. Iqbal menyarankan agar Anda tidak minum kopi secara berlebihan.
“Konsumsi kafein berlebihan tidak baik bagi jantung. Karenanya, batasi porsi kafein dalam sehari sehari tidak lebih dari 400 miligram atau kurang lebih 3–4 cangkir kopi,” ucap dr. M. Iqbal.
Artikel Lainnya: Minum Kopi Hitam Bisa Kurangi Sesak Napas, Benarkah?
Sesak Napas Setelah Minum Kopi, Perlukah ke Dokter?
Sesak napas setelah minum kopi bukanlah gejala yang bisa dianggap remeh. Hal ini utamanya jika kondisi tersebut dialami oleh individu dengan penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), obesitas, kanker paru, pneumonia, dan gangguan pernapasan karena alergi.
Oleh karena itu, berdasarkan Mayo Clinic, sesak napas setelah menyeruput kopi perlu ditangani lebih serius. Penderitanya harus mengunjungi dokter ataupun rumah sakit terdekat jika mengalami keluhan tersebut, bahkan ketika sedang beristirahat.
Anjuran tersebut juga berlaku jika seseorang mengalami salah satu gejala berikut:
- Nyeri dada
- Mengi
- Batuk
- Mual
- Kuku atau bibir membiru
- Demam
- Kelelahan yang tidak biasa
- Bengkak di area kaki
- Sulit konsentrasi
- Pingsan
Jangan anggap remeh, sesak napas yang tidak segera ditangani bisa berujung fatal.
Batasi konsumsi kafein sehari-hari agar Anda tidak mengalami sesak napas. Hal ini penting, apalagi jika sedari awal Anda mengalami penyakit-penyakit yang telah dijelaskan di atas.
Ingin tahu fakta medis lainnya? Punya pertanyaan mengenai penyakit yang kini sedang dialami? Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui Tanya Dokter atau Temu Dokter dan download aplikasi KlikDokter.
Jangan lupa untuk terus #JagaSehatmu, ya!
(NB/JKT)
- Livestrong. Diakses 2022. Can Caffeine Make You Feel Short of Breath?
- The Journal.ie. Diakses 2022. 10 ways that drinking too much coffee can destroy your body.