Pernapasan

Waspadai, Asma Bisa Menyebabkan Kematian

dr. Adeline Jaclyn, 25 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyakit asma tak boleh dianggap sepele. Namun, benarkah penyakit asma bisa menyebabkan kematian? Yuk, simak fakta lengkapnya di sini.

Waspadai, Asma Bisa Menyebabkan Kematian

Sebagian orang menganggap asma sebagai gangguan pernapasan ringan yang hanya menimbulkan keluhan sesak napas. Padahal, serangan asma yang berat dapat menyebabkan kematian!

Apa itu Asma?

Asma adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan serangan sesak napas. Asma terjadi saat saluran pernapasan mengalami peradangan dan menyempit, akibatnya bernapas menjadi lebih sulit.

Asma dapat menimbulkan bunyi mengi yang disebabkan oleh benturan aliran udara dengan saluran udara yang menyempit. Umumnya, serangan asma yang terjadi hanya ringan atau tidak terlalu berat. Namun pada beberapa kasus, serangan asma yang muncul bisa sangat berat.

Serangan asma berat dapat menyebabkan sumbatan di saluran napas sehingga menghalangi udara yang akan masuk ke alveoli paru-paru. Alveoli merupakan sel yang berperan dalam pertukaran antara oksigen dan karbondioksida.

Apabila sumbatan saluran napas berat, penderita asma akan mengalami serangan sesak napas yang juga parah. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, serangan asma dapat menyebabkan hipoksia atau kekurangan oksigen, berhentinya napas, hingga kematian.

Artikel Lainnya: Risiko Kematian di Balik Penyakit Asma

1 dari 2

Faktor Risiko Kematian Karena serangan Asma

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang mengalami serangan asma berat hingga mengancam nyawa:

  • Memiliki riwayat serangan asma berat sebelumnya.
  • Asma yang tidak terkontrol, yaitu peningkatan frekuensi sesak napas, terbangun di malam hari, dan membutuhkan obat reliever atau pereda.
  • Pernah memiliki riwayat status asmatikus sebelumnya hingga membutuhkan perawatan di ICU (Intensive Care Unit).
  • Pernah dirawat di Unit Gawat Darurat rumah sakit lebih dari dua atau tiga kali karena asma.
  • Menggunakan dua kemasan atau lebih obat jenis bronkodilator kerja pendek (misalnya albuterol) dalam 1 bulan.
  • Tidak mengetahui pencetus serangan asma atau penyebab gejala asma bertambah berat.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Memiliki riwayat gangguan mental.
  • Memiliki riwayat medis lainnya seperti riwayat serangan jantung atau penyakit paru-paru.
  • Tinggal jauh dari rumah sakit.

Artikel Lainnya: Hindari 10 Pemicu Penyakit Asma, Asma Tidak Kambuh Lagi

2 dari 2

Cara Menangani Asma untuk Hindari Risiko Kematian

Mengingat serangan asma dapat mengarah ke keadaan yang lebih serius, penanganan kondisi ini haruslah dilakukan dengan baik. Berikut beberapa cara menangani asma yang bisa Anda lakukan.

  • Kontrol penyakit asma dengan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
  • Hindari atau kurangi paparan terhadap pencetus serangan asma.
  • Ketahui tanda dan gejala serangan asma, termasuk tanda serangan dini.
  • Ketahui apa yang harus dilakukan saat serangan asma muncul dan kapan harus ke dokter.
  • Bagikan informasi penanganan asma ke keluarga atau orang terdekat.
  • Lakukan konsultasi rutin ke dokter untuk menilai kondisi asma Anda.

Jangan anggap sepele penyakit asma. Bila Anda atau saudara dekat menderita asma, kontrol penyakit tersebut dengan baik guna mengurangi risiko kematian. Segera periksa ke dokter bila serangan sesak napas muncul dan tidak dapat dikendalikan.

Untuk tahu informasi lainnya mengenai faktor pemicu, pengobatan, dan cara mencegah asma, baca terus artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Mau konsultasi dengan dokter? Gunakan fitur Live Chat 24 Jam.

(OVI/JKT)

sesak napas
Asma