Pria dan pembesaran prostat seakan menjadi dua hal yang tak terpisahkan. Sayangnya, meningkatnya jumlah kasus penyakit prostat tidak diimbangi dengan pemahaman yang tepat tentang kondisi tersebut.
Keadaan itu membuat sebagian masyarakat terjebak dengan mitos prostat yang menyesatkan. Apakah Anda salah satunya?
Agar tak lagi terjerumus dalam kesesatan, berikut ini mitos prostat beserta fakta medis yang ada di baliknya:
1. Mitos: Prostat adalah Nama Penyakit
Fakta: Salah. Prostat adalah nama dari organ tubuh, yakni kelenjar yang khusus terdapat pada pria. Prostat terletak di bawah kandung kemih, dan berfungsi untuk memberi nutrisi pada sperma.
Ketika seorang pria menginjak usia 50 tahun ke atas, kelenjar prostat bisa membesar sehingga menimbulkan berbagai keluhan.
Namun, terdapat pula penyakit lain yang dapat menyerang kelenjar prostat. Misalnya, kanker prostat atau peradangan prostat (prostatitis).
2. Mitos: Pembesaran Prostat Disebabkan Sering Menahan Kencing
Fakta: Tidak benar. Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat memastikan bahwa kebiasaan menahan kencing dapat menyebabkan pembesaran prostat. Hingga kini pun, penyebab pembesaran prostat belum diketahui dengan pasti.
Secara umum, pembesaran prostat diduga terjadi akibat pengaruh keseimbangan hormon androgen dan estrogen, khususnya saat pria berusia lebih tua.
Hal tersebut mengganggu keseimbangan pertumbuhan sel-sel prostat, sehingga ukuran kelenjar ini dapat membesar.
Artikel Lainnya: Pembesaran Prostat, Haruskah Dioperasi?
3. Mitos: Pembesaran Prostat Hanya Terjadi pada Usia di Atas 50 tahun
Fakta: Benar. Pembesaran prostat jarang menimbulkan keluhan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun.
Pembesaran prostat dialami oleh 50 persen pria berusia di atas diatas 50 tahun, dan 80 persen pada pria berusia 80 tahun.
Sepanjang hidup pria, terdapat dua momen utama terjadinya pertumbuhan prostat. Pertama, di awal masa pubertas. Pada masa ini, kelenjar prostat bertambah ukuran dua kali lipat.
Pertumbuhan kedua umumnya terjadi sejak pria berusia 25 tahun, dan berlanjut sepanjang hidup.
4. Mitos: Pembesaran Prostat Hanya Bersifat Jinak.
Fakta: Tidak benar. Ada juga pembesaran yang bersifat ganas. Pembesaran kelenjar prostat memang umumnya bersifat jinak.
Namun, Anda harus tetap waspada akan kemungkinan munculnya keganasan. Faktanya, kanker prostat adalah salah satu keganasan yang sering terjadi pada pria.
Bagaimana membedakan jinak atau ganasnya pembesaran prostat? Dokter biasanya akan melakukan berbagai pemeriksaan.
Misalnya, pemeriksaan fisis dengan colok dubur atau pemeriksaan lab Prostate Specific Antigen (PSA).
Artikel Lainnya: Mengenal Tanda dan Gejala Infeksi Prostat pada Pria
5. Mitos: Gejala Pembesaran Prostat hanya Gangguan Buang Air Kecil
Fakta: Salah. Gejala pembesaran prostat bisa meluas dan mengganggu kehidupan seksual Anda. Pembesaran prostat bersifat progresif, dan gejala yang muncul dapat berupa:
- Aliran kencing yang dirasakan melemah
- Meningkatnya frekuensi buang air kecil
- Sulit untuk menginisiasikan kencing, sehingga sering bolak-balik kamar mandi di malam hari.
Gejala-gejala tersebut dikenal dengan istilah lower urinary tract syndrome (LUTS). Selain yang telah disebutkan, gejala lain yang juga dapat timbul adalah tidak mampu berkemih (retensi urine), BAK berdarah, infeksi saluran kemih, batu ginjal, bahkan gangguan ginjal.
Artikel Lainnya: 9 Cara Tepat Hambat Kanker Prostat
6. Mitos: Penanganan Pembesaran Prostat Harus dengan Operasi
Fakta: Tidak juga. Pada dasarnya, terdapat beberapa metode penanganan pembesaran prostat yang bisa dipertimbangkan.
Misalnya, konsumsi obat-obatan yang sifatnya mengecilkan ukuran prostat. Jika obat ini gagal, terapi akan dilanjutkan dengan pengangkatan prostat melalui operasi.
Pada pria dengan gejala ringan hingga sedang, bisa saja tidak diberikan terapi apa pun kecuali mesti kontrol rutin setahun sekali ke dokter.
Kombinasi pengaturan pola makan dan olahraga rutin, serta perubahan gaya hidup dapat pula disarankan untuk membantu mengontrol keluhan yang dirasakan.
7. Mitos: Pembesaran Prostat dapat Dicegah
Fakta: Tidak. Penyebab pasti pembesaran prostat belum diketahui. Maka dari itu, belum ada pula cara pasti untuk mencegah masalah kesehatan ini.
Kendati demikian, terdapat beberapa hal yang dapat membantu Anda mencegah pembesaran prostat.
Misalnya, meraih dan menjaga berat badan ideal, serta mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang yang kaya akan sayur maupun buah-buahan.
Kelebihan lemak di tubuh diperkirakan dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal. Hal ini diduga berperan pada munculnya pembesaran prostat.
Itu dia beberapa mitos fakta prostat yang beredar di masyarakat. Agar tak lagi terjebak, mulailah untuk menyikapi segala informasi dengan bijak. Jangan langsung percaya sampai Anda mengeceknya pada ahli, dalam hal ini dokter.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai mitos fakta prostat, tak perlu sungkan untuk bertanya pada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)