Jatuh cinta merupakan suatu hal yang dialami oleh banyak orang. Sensasi akibat jatuh cinta sangat bervariasi dan bisa dalam bentuk yang berbeda-beda. Sebenarnya, apa saja yang terjadi pada tubuh manusia ketika sedang jatuh cinta?
1. Pelepasan hormon oksitosin
Oksitosin, atau yang disebut sebagai ‘love hormon’, bertanggung jawab terhadap keadaan euphoria ketika seseorang jatuh cinta. Hormon oksitosin dilepaskan ketika Anda bertemu dengan orang yang disukai. Pernahkah Anda merasakan kegembiraan tanpa penyebab yang jelas ketika sedang jatuh cinta? Atau Anda merasa senang ketika bertemu dengan seseorang? Jika ya, maka hormon oksitosin Anda sedang bekerja.
2. Pelepasan hormon adrenalin
Pelepasan hormon adrenalin menyebabkan sensasi tersendiri –seperti cemas, tangan berkeringat dan jantung berdegup lebih kencang. Anda juga dapat merasakan pipi yang merah merona akibat tersipu malu ketika bersama orang yang Anda sukai.
Artikel Lainnya : Perbedaan Jatuh Cinta dan Jatuh Hati dari Kacamata Psikolog
3. Merasa mual
Pernahkah Anda merasa mual ketika bertemu orang yang disukai? Mual dapat merupakan salah satu tanda bahwa Anda menyukai seseorang, atau dikenal dengan ‘love sickness’. Hormon kortisol dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di daerah perut dan menyebabkan keluhan mual. Namun keluhan ini dapat berkurang, jika Anda merasa lebih nyaman dengan orang yang Anda sukai.
4. Menurunnya sensasi nyeri
Perasaan intens jatuh cinta dapat mengaktifkan area di otak, yang juga bertanggung jawab untuk mengatur rasa nyeri. Karena itu, ketika Anda jatuh cinta dengan seseorang, bisa jadi rasa sakit dari luka yang Anda alami akan berkurang.
5. Stress-induced cardiomyopathy
Tahukah Anda bahwa patah hati dapat menyebabkan gangguan jantung? Inilah yang dikenal dengan stress-induced cardiomyopathy. Perasaan stres yang berkepanjangan akibat patah hati atau kehilangan pasangan tercinta dapat meningkatkan risiko sakit jantung. Walaupun mekanisme yang mendasari terjadinya peningkatan penyakit jantung pada keadaan stres masih belum jelas, namun ditemukan peningkatan risiko jantung yang konsisten pada orang yang mengalami stres jangka panjang.
Pernahkah Anda mengalami berbagai hal yang baru saja dipaparkan di atas? Jika ya, bisa jadi Anda sedang jatuh cinta! Jika dibina dengan baik, hubungan romantik bisa membawa dampak positif untuk kehidupan Anda. Jatuh cinta? Siapa takut!
(NB/RH)