Stroke adalah gangguan yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang. Diketahui bahwa stroke memiliki dua jenis yang berbeda, yakni stroke perdarahan dan stroke penyumbatan pembuluh darah.
Kedua jenis tadi dibagi berdasarkan penyebabnya. Saat terjadi penyumbatan pembuluh darah di otak, itu disebut stroke iskemik. Sementara ketika disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, ia dikenal dengan nama stroke hemoragik.
Stroke termasuk kondisi gawat darurat sehingga harus segera dikenali dan ditangani. Seseorang yang mengalami serangan stroke harus sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit untuk mencegah berlanjutnya kerusakan di otak dan kemungkinan untuk pulih menjadi normal.
Menurut dr. Alvin Nursalim dari Klikdokter, stroke dapat dilihat dari sejumlah gejala dan tanda-tanda. Hal tersebut antara lain:
- Kelemahan pada wajah, tangan atau kaki pada satu sisi tubuh
- Kehilangan penglihatan, koordinasi tubuh, sensasi secara tiba-tiba
- Sakit kepala tiba-tiba
- Mual dan muntah
- Kehilangan kesadaran
"Penanganan stroke yang dapat dilakukan tergantung dari jenis stroke yang menyerang. Pada jenis stroke perdarahan, upaya yang dapat dilakukan adalah menghentikan perdarahan yang terjadi, sedangkan pada stroke akibat penyumbatan pembuluh darah dapat dilakukan upaya untuk mencairkan bekuan darah yang terjadi," jelas dr. Alvin.
Gejala stroke dapat menyerang siapa saja. Ia tak pandang bulu, bahkan sekali pun penderitanya masih berusia muda. Lalu, ketika Anda dihadapkan dengan situasi darurat untuk memberikan pertolongan pertama terhadap kerabat atau kolega yang diduga menderita stroke, bagaimana caranya?
Lakukan Langkah Awal yang Tepat
Dalam pertolongan pertama stroke, setiap detik sangat berharga untuk menyelamatkan nyawa penderita. Dilansir dari Healthline, hal paling utama yang harus Anda lakukan adalah menghubungi layanan darurat. Bahkan jika memungkinkan, segera bawa ke rumah sakit.
Namun, bila kondisi penderita sulit untuk dibawa, di situlah Anda mesti memberikan pertolongan pertama. Tetaplah tenang dan lakukan cara-cara berikut:
1. Buat kondisi senyaman mungkin
Pastikan mereka berada dalam posisi yang aman dan nyaman. Baringkan dengan kepala yang agak terangkat, jaga-jaga bila mendadak muntah.
2. Cek pernapasan
Periksa untuk melihat apakah mereka bernapas. Jika tidak bernapas sama sekali, terapkan CPR seperti yang biasa dilakukan pada penderita sesak napas atau penyakit jantung. Longgarkan pakaian seperti dasi, ikat pinggang, atau syal demi memberikan mereka keleluasaan.
3. Tenangkan dengan kata-kata
Selanjutnya, bicaralah dengan tenang dan yakinkan bahwa mereka bisa melalui semua ini. Tak lupa, tutupi tubuh mereka dengan selimut agar selalu merasa hangat. Ingat, jangan memberi mereka apa pun untuk dimakan atau minum. Hal ini untuk menghindari kalau-kalau mereka tersedak saat menelan sesuatu.
Agar mereka dapat berkomunikasi dengan lancar, ajaklah bicara. Saat bicara, hadapkan wajah Anda ke penderita agar mereka bisa melihat gerak bibir dan ekspresi wajah Anda. Usahakan untuk berbicara dengan tenang dan perlahan.
4. Periksa respons penderita
Jika orang tersebut tampak lemah saat menggerakkan badan, hindari memindahkan mereka agar tidak pusing dan mual.
Sambil melakukan tahap pertolongan pertama di atas, amati penderita dengan saksama untuk setiap perubahan kondisi. Selalu siaga untuk memberi tahu pihak penanganan gawat darurat tentang gejala-gejala yang terjadi, bila Anda tak cukup mengerti.
Hidup berdampingan dengan penderita stroke memang tidak mudah. Namun, peran Anda dapat membantu penderita untuk mendapatkan kembali kualitas hidupnya.
Demikian pertolongan pertama yang dapat dilakukan kepada penderita stroke. Selebihnya, bawa pasien tersebut ke rumah sakit guna menjalani perawatan medis oleh ahlinya.
[RS/ RH]