5 Ciri Growth Spurt atau Lonjakan Pertumbuhan Bayi

Setiap orang tua ingin bayi mereka tumbuh dengan baik sesuai fase perkembangannya. 

Jika suatu hari bayi ingin selalu menyusu, ingin menempel terus, atau terlihat tak pernah kenyang, sebenarnya orang tua tak perlu khawatir. Bisa jadi bayi sedang mengalami lonjakan pertumbuhan cepat alias growth spurt.

Growth spurt adalah hal yang normal dalam tumbuh kembang bayi. Ini merupakan suatu fase di mana pertumbuhan bayi akan mengalami percepatan, sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. 

Secara normal, bayi akan tumbuh jauh lebih cepat di tahun pertama kehidupan mereka. Anak usia sekolah biasanya tumbuh sekitar 5 cm setiap tahun. Saat pubertas, angka itu melonjak hingga 10 cm. Dalam 12 bulan pertama, rata-rata bayi tumbuh 25 cm.

Nah, berikut ini adalah tanda-tanda bayi sedang mengalami growth spurt: 

1. Bayi Selalu Lapar

Ciri growth spurt yang paling umum adalah bayi tampak selalu lapar atau sering menyusu. 

Jika orang tua mendapati bayi ingin terus-terusan menyusu, ini bisa menjadi tanda si Kecil sedang mengalami growth spurt. 

Pada bayi yang minum susu formula, ia mungkin terlihat tak puas setelah menghabiskan susu sebotol.

Artikel Lainnya: Cek! Menu MPASI untuk Menambah Berat Badan Bayi

2. Pola Tidur Bayi Berubah

Beberapa orang tua melaporkan bahwa bayi mereka tidur lebih banyak selama masa pertumbuhan, sementara yang lain melaporkan bayi mereka kurang tidur.

Satu hal yang pasti, tidur memainkan peran penting dalam produksi hormon pertumbuhan primer, yang dinamai hormon pertumbuhan. 

Jadi, biarkan bayi tidur, tidak masalah jika ia jadi lebih sering tidur. Satu hal yang perlu orang tua lakukan adalah memastikan bahwa bayi tidur dengan nyenyak.

3. Lebih Rewel daripada Biasanya

Saat bayi mengalami perkembangan yang lebih cepat dari usianya, ia juga bisa lebih rewel dibandingkan biasanya. 

Sebenarnya, bayi rewel bisa menandakan dua hal. Pertama, bayi merasa sangat lapar atau lelah. Namun di sisi lain, itu juga menjadi pertanda ia sedang mengalami percepatan pertumbuhan.

Di masa growth spurt ini, si Kecil akan lebih sering menempel atau manja dengan orang tuanya. Namun, ketika masa growth spurt berlalu, anak pun akan kembali tenang.

4. Bayi Dapat Menguasai Trik-Trik Baru

Trik-trik baru yang dimaksud adalah ketika bayi sudah bisa melakukan hal yang sebelumnya tidak bisa ia lakukan. 

Misalnya sudah bisa bertepuk tangan atau memegang sesuatu dengan satu tangan. Ini diduga berhubungan juga dengan pertumbuhan otak bayi.

Otak bayi secara fisik membesar bersamaan dengan seluruh tubuhnya ketika dia belajar melakukan banyak hal. 

Artikel Lainnya: 7 Penyebab Anak Pendek, Kenapa Tingginya Tak Bertambah?

5. Berat Badan Ikut Bertambah

Di masa growth spurt ini, berat badan anak pun turut bertambah. Ini bisa orang tua rasakan dari pertambahan berat ketika ditimbang maupun saat menggendongnya akan terasa lebih berat. 

Selain itu, ukuran tubuh bayi juga bisa bertambah besar. Pakaian yang biasanya digunakan akan tampak lebih kecil karena bayi bertambah besar.

Penting untuk diingat bahwa lonjakan pertumbuhan cepat adalah hal yang wajar dan tak perlu dikhawatirkan. Namun, orang tua juga harus cermat dengan apa yang dialami anak. 

Pasalnya, gejala yang muncul saat growth spurt serupa dengan kondisi lain. Misalnya saja ketika bayi rewel, bisa saja itu karena si Kecil mengantuk atau bahkan sakit. Lalu, rasa lapar terus-menerus bisa juga mengindikasikan pasokan susu yang kurang.

Apabila orang tua masih bingung, konsultasikan ini dengan dokter anak lewat fitur Tanya Dokter. Untuk #JagaSehatmu dan keluarga, baca artikel kesehatan yang terbaru dan tepercaya dengan download aplikasi KlikDokter. 

[RS]