Olahraga adalah salah satu aktivitas yang disarankan untuk tetap dilakukan selama masa kehamilan. Karena selain menjaga kebugaran ibu, juga dapat melancarkan aliran darah untuk janin. Meski begitu, Anda harus berhati-hati karena ada beberapa jenis olahraga yang berbahaya untuk ibu hamil, sehingga sebaiknya dihindari.
Umumnya, dokter kandungan Anda akan menyarankan olahraga dengan intensitas ringan dan menghindari olahraga berat.
Hal ini dikarenakan ada beberapa olahraga yang melibatkan gerakan yang bisa menggugurkan kandungan, seperti menahan napas, menjaga keseimbangan, melompat, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sembilan olahraga yang dilarang saat hamil:
1. Menyelam
Menyelam seperti free diving, scuba diving, atau snorkeling adalah jenis olahraga yang berbahaya untuk ibu hamil sehingga harus dihindari. Sebab, olahraga tersebut membutuhkan tahan napas, dan perbedaan tekanan dalam air dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami dekompresi pada pembuluh darah.
Dekompresi menyebabkan gelembung gas nitrogen dapat terbentuk dalam aliran darah bayi ketika Anda muncul ke permukaan, sehingga terjadi penyumbatan. Kondisi ini meningkatkan risiko keguguran dan cacat lahir pada bayi yang akan dilahirkan.
Artikel Lainnya: Ibu Hamil Boleh Ikut Zumba?
2. Seluncur Es
Menjadi salah satu olahraga yang populer karena keseruannya, ice skating ini membutuhkan kemampuan koordinasi dan keseimbangan untuk dapat berseluncur di atas licinnya permukaan es.
Meskipun begitu, seluncur es termasuk dalam olahraga yang berbahaya untuk ibu hamil karena risiko terjatuh saat melakukannya.
Jika perut yang sedang hamil, apalagi hamil besar atau trimester tiga, terbentur saat jatuh, maka tentunya dapat menyebabkan perdarahan pada kehamilan, kelahiran prematur, hingga risiko keguguran.
3. Berkuda
Olahraga berkuda banyak ditemui pada kota-kota yang terletak di sekitar gunung. Menaiki dan mengendarai kuda untuk berjalan-jalan melihat pemandangan tentunya sangat mengasyikkan.
Saat berkuda, Anda membutuhkan keseimbangan tetap terjaga agar tidak terjatuh. Maka dari itu, berkuda bukanlah olahraga yang disarankan ketika Anda sedang hamil. Selain itu, gerakan terlompat dari pelana saat berkuda juga dapat menyebabkan trauma pada janin.
Artikel Lainnya: Kiat Olahraga Jalan Kaki untuk Ibu Hamil
4. Basket dan Sepak Bola
Kedua olahraga ini merupakan olahraga tim yang paling banyak digemari orang-orang. Basket dan sepak bola sama-sama membutuhkan stamina, strategi, dan tentunya kontak fisik.
Selama hamil, lebih baik kedua olahraga ini dihindari karena termasuk olahraga dengan intensitas berat. Kontak fisik yang keras dapat menyebabkan trauma pada perut dan kandungan sehingga meningkatkan risiko keguguran.
5. Voli
Meskipun berbeda dengan basket dan sepak bola karena minim kontak fisik, namun voli tetap menjadi olahraga yang berbahaya untuk ibu hamil. Voli membutuhkan banyak gerakan lompat dan mendarat dalam keadaan seimbang.
Banyak lompat dapat menyebabkan perdarahan vagina, karena kemungkinan tekanan dari rahim yang menekan ke leher rahim. Jatuh dengan posisi salah setelah melompat, misal membentur perut, juga membahayakan bagi janin.
6. Kickboxing
Kickboxing juga termasuk olahraga yang dapat menggugurkan kandungan. Tak hanya karena intensitasnya yang berat, tetapi juga karena melibatkan kontak fisik, koordinasi, dan keseimbangan saat melakukannya.
Semua gerakan yang dilakukan dalam olahraga ini dapat menyebabkan pingsan, dehidrasi, perut yang terbentur, hingga terjatuh yang semuanya dapat berisiko bagi kesehatan kehamilan.
7. Lompat Tali
Salah satu gerakan olahraga yang berbahaya saat hamil adalah melompat. Pasalnya, gerakan melompat dapat meningkatkan risiko trauma pada serviks (leher rahim) dan vagina.
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Tetap Rutin Olahraga Lari?
Jika kondisi tersebut sampai terjadi, risiko kelahiran prematur hingga keguguran dapat terjadi. Pilihlah olahraga lain yang lebih cocok untuk kondisi kehamilan Anda.
8. Tenis
Tenis merupakan olahraga yang membutuhkan gerakan mendadak saat berganti arah, berlari, dan memukul bola tenis dengan raket. Selain tenis, olahraga yang menerapkan gerakan serupa adalah bulu tangkis, squash, tenis meja, dan lainnya.
Sayangnya gerakan tersebut tidak disarankan bagi Anda yang hamil karena dapat berisiko menyebabkan trauma abdomen (perut) yang akan berdampak pada kehamilan.
9. Mendaki Gunung
Ibu hamil yang termasuk “anak gunung” disarankan untuk berhenti sementara waktu dari aktivitas mendaki selama masa kehamilan. Pasalnya, mendaki gunung termasuk olahraga yang berbahaya untuk ibu hamil. Selain itu, panjat tebing juga tidak disarankan.
Selain bisa menimbulkan kelelahan, risiko kekurangan oksigen makin besar di ketinggian. Tak hanya itu, ada pula risiko tergelincir akibat medan yang berbatu, licin, dan curam yang dapat membentur bagian perut Anda.
Olahraga memang penting untuk tetap dilakukan selama kehamilan. Namun, olahraga yang berbahaya untuk ibu hamil di atas sebaiknya dihindari.
Anda tetap bisa melakukan olahraga ringan selama kehamilan seperti jalan ringan, berenang, sepeda statis, Pilates, yoga kehamilan, dan senam Kegel. Semoga bermanfaat!
[FY]