Kesehatan Umum

Kesehatan Jantung dan Ginjal Saling Berhubungan, Kok Bisa?

Ayu Maharani, 25 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kalau jantung terganggu, katanya ginjal juga bisa ikutan sakit! Tapi, bukannya letak kedua organ ini tidak berdekatan, ya? Kok bisa saling berhubungan?

Kesehatan Jantung dan Ginjal Saling Berhubungan, Kok Bisa?

Sudah tahu kan kalau jantung adalah organ yang krusial? Sekalinya terkena gangguan, bisa memengaruhi kinerja organ lain, termasuk ginjal.

Hal itu senada dengan pandangan ahli nefrologi dan spesialis hipertensi dari Cleveland Clinic, Michael Lioudis, MD. Menurutnya, antara penyakit jantung dan ginjal memang saling berkaitan, meski letaknya tak berdekatan.

Bagaimana Hubungannya?

Jantung merupakan organ pemompa darah segar yang mengandung oksigen dan nutrisi. Berkat kinerjanya, seluruh organ dapat berfungsi dengan baik.

Sayangnya, jantung juga membutuhkan organ lain agar darah yang dialirkan ke seluruh tubuh tidak mengandung banyak racun dan air – dalam hal ini adalah organ ginjal.

Ginjal sendiri memiliki fungsi untuk menyaring darah dan menghilangkan limbah untuk dikeluarkan melalui urine. Organ ini mengatur elektrolit, bahan kimia penghasil listrik yang diperlukan untuk fungsi sel otot dan saraf.

Tak cuma itu, ginjal juga bisa menyeimbangkan kadar natrium dan cairan dalam tubuh, serta menghasilkan hormon yang mengontrol tekanan darah.

Tanpa kehadiran jantung, ginjal tentu tidak akan bisa berfungsi dengan baik alias kekurangan “bahan bakar” berupa darah beroksigen untuk melakukan fungsinya.

Jadi, begitulah hubungan antara jantung dan ginjal. Keduanya saling berkaitan dan bila salah satunya rusak, pasti yang satunya lagi juga akan ikut terganggu (menimbulkan komplikasi jantung dan ginjal).

Artikel lainnya: 7 Fakta tentang Penyakit Jantung yang Wajib Diketahui

1 dari 2

Kaitan Penyakit Jantung dan Penyakit Ginjal

Baik penyakit jantung maupun penyakit ginjal, keduanya sama-sama disebabkan oleh diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Nah, bicara soal tekanan darah tinggi, dr. Atika dari KlikDokter mengatakan, ketika hipertensi tidak terkontrol, itu akan memberi pengaruh buruk terhadap jantung. Bahkan, pembuluh darah yang ada di ginjal pun ikut rusak. Akhirnya, terjadilah nefropati hipertensi.

Sementara, bila kadar glukosa tinggi, maka dalam waktu lama itu dapat merusak banyak organ tubuh, termasuk jantung dan ginjal.

Artikel lainnya: 8 Kebiasaan Pemicu Penyakit Ginjal

Diabetes itu sendiri menyebabkan pembuluh darah kecil di tubuh mengalami luka. Sehingga, saat pembuluh darah di ginjal luka, ginjal tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya (tidak bisa menyaring darah). Kalau sudah begitu, tubuh akan menyimpan lebih banyak air dan garam!

Lalu, diabetes yang tidak terkontrol akan merusak saraf-saraf. Karena saraf yang dimiliki terlanjur rusak, kandung kemih sulit dikosongkan. Inilah yang juga semakin merusak ginjal.

Kemudian, tekanan darah tinggi membuat semakin banyak arteri tersumbat dan lalu berhenti berfungsi. Sehingga, pada akhirnya ginjal akan gagal bekerja. Tekanan darah tinggi juga bisa menimbulkan masalah jantung, seperti serangan jantung dan stroke.

Jika penyakit ginjal sudah kronis, maka bisa menyebabkan anemia. Bila Anda menderita anemia, jantung dan organ tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup. Jantung akhirnya harus memompa lebih banyak darah agar kebutuhan oksigen organ-organ tercukupi.

Tak hanya berhenti di situ, penyakit ginjal dapat pula menyebabkan masalah dengan keseimbangan jumlah kalsium dan fosfor dalam darah.

Jika kadar kalsium atau fosfor yang ada tidak cukup atau seimbang, maka pembuluh darah utama yang terhubung ke jantung bisa rusak dan memicu serangan jantung.

Artikel lainnya: Punya Penyakit Ginjal, Hindari Konsumsi 9 Makanan Ini

2 dari 2

Cara Menjaga Kesehatan Jantung dan Ginjal

Supaya keterkaitan yang rumit di atas tidak sampai dialami oleh Anda, lebih baik bila sedari awal sudah menjaga kesehatan jantung dan ginjal, sekaligus mencegah diabetes dan hipertensi.

Adapun cara yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Konsumsi lemak baik, seperti minyak zaitun, ikan salmon, ikan sarden, dan biji-bijian.
  • Beraktivitas fisik secara teratur dengan cara yang mudah, misalnya naik-turun tangga, jalan kaki, jogging, berenang, dan senam dengan durasi minimal 30 menit per sesi (lima kali seminggu).
  • Hindari rokok dan paparan asapnya.
  • Cukupi kebutuhan istirahat.
  • Kontrol gula darah dan cek kadar gula darah secara rutin.
  • Jaga pola makan dengan mengonsumsi makanan rendah garam, dan kurangi daging olahan, makanan instan, juga makanan kaleng.
  • Minum air putih paling tidak 1,5-2 liter setiap harinya. Bagi Anda yang pernah memiliki riwayat batu ginjal, minum air putih yang cukup sangat dianjurkan.

  • Jangan sembarangan mengonsumsi obat, terutama obat analgetik. Kalau salah dosis, dapat berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal. Rutin mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen (misalnya untuk nyeri kepala atau nyeri sendi) juga bisa berisiko untuk kesehatan ginjal.

Itu dia hubungan antara penyakit jantung dan ginjal. Jadi yang penting terapkan pola hidup sehat agar kesehatan organ tubuh tidak terganggu. Bila Anda punya pertanyaan seputar kesehatan jantung dan ginjal, konsultasikanlah melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/RPA)

Hari ginjal sedunia
Penyakit Ginjal
Penyakit Jantung