Bikin Testis Ngilu, Kenali Kondisi Blue Balls

Pernahkah Anda mendengar kondisi blue balls pada penis? Istilah ini merupakan sebutan lain dari hipertensi epididimis dan mengacu pada testis yang sakit atau nyeri. 

Beberapa pria mungkin akan mengalami blue balls setelah rangsangan seksualnya tidak menghasilkan orgasme. 

Gangguan testis ngilu atau nyeri tersebut terjadi karena adanya darah yang menumpuk di testis selama rangsangan. Akibatnya, muncul rasa sakit jika mengalami rangsangan terlalu lama. 

Blue balls terjadi karena adanya kelebihan darah yang tersisa di testis akibat rangsangan ereksi yang tidak diikuti ejakulasi. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan darah sementara di testis. 

Rangsangan seksual dapat menyebabkan arteri yang membawa darah ke alat kelamin pria melebar. Aliran darah ke area ini akan meningkat. 

Pembuluh darah yang biasanya mengambil darah dari alat kelamin akan membatasi akses, memerangkap darah, dan menyebabkan ereksi. 

Artikel Lainnya: Ejakulasi Tertunda, Ketika Sperma Tidak Keluar saat Berhubungan Seks

Saat pria berejakulasi atau berhenti merasa terangsang, pembuluh darah akan kembali ke ukuran normalnya, begitu juga penis dan testis. Namun, berbeda halnya jika mengalami blue balls. 

Karena tidak mengalami ejakulasi setelah terjadi rangsangan pada penis, inilah yang menyebabkan penis terasa bengkak dan membiru. Ini karena pembuluh darah tidak mengalir kembali ke atas, sehingga disebut hipertensi epididimis. 

Sementara, ada juga bukti yang menunjukkan, ketertarikan seksual berkepanjangan dapat menyebabkan kekakuan pada penis (tidak mau melemas). Alhasil, sebagian oksigen di dalam darah diserap oleh jaringan di alat kelamin. 

Ahli urologi, dr. Richard K. Lee, MD, mengatakan, “Hal tersebut dapat membuat darah tertinggal di penis dan menghadirkan warna kebiruan di area tersebut.” 

Namun, dr. Lee mengatakan blue balls hanya terjadi saat ada beberapa jenis penyumbatan. 

“Konsumsi obat disfungsi ereksi atau penggunaan alat penyekat aliran darah, seperti cincin penis, juga dapat menyebabkan hal ini. Blue balls tidak mungkin terjadi alami tanpa penyebab,” jelasnya. 

Menurut dokter urologi di Orlando Health, dr. Jamin Brahmbhatt, MD, orang yang mengalami blue balls akan mengalami gejala seperti: 

• Rasa sakit atau nyeri
• Ketidaknyamanan
• Sensasi berat di dalam atau sekitar penis 

Melansir Medical News Today, hipertensi epididimis tidak benar-benar membuat penis membiru, melainkan rona kebiruan samar. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan volume darah di daerah sekitarnya. 

Artikel Lainnya: Akibat Tak Mau Seks Cepat Berakhir, Ini Efek Menahan Ejakulasi

Tidak ada pengobatan yang berbasis penelitian untuk menangani blue balls. 

“Sebenarnya, cara paling cepat untuk mengatasi blue balls adalah ejakulasi. Cara lain termasuk mengompres penis dengan es, menghindari ereksi, dan rutin berolahraga,” jelas dr. Brahmbhatt. 

Pria tidak perlu memiliki pasangan untuk meredakan gejala hipertensi epididimis. Ia masih dapat melakukan ejakulasi lewat masturbasi. 

Sebagai alternatif, cara mengobati blue balls bisa dilakukan dengan mandi air dingin atau berolahraga yang tidak membangkitkan gairah seksual, sampai gejalanya mereda. 

Jika Anda mengalami penis sakit dalam waktu lama, mungkin itu bukan epididymal hypertension. 

Bisa saja ada kondisi lain yang lebih serius. Pasalnya, rasa sakit dari blue balls biasanya hanya sebentar dan akan hilang ketika ejakulasi. 

Menurut dr. Reza Fahlevi, blue balls bukanlah hal berbahaya. “Namun, kalau sampai membuat penis terasa nyeri atau mengganggu aktivitas seksual, sebaiknya konsultasikan ke dokter urologi,” jelasnya. 

Umumnya kondisi tersebut tidak berbahaya. Tapi, jangan ragu periksa ke dokter bila Anda mengalami sakit pada penis yang berkepanjangan atau terdapat perubahan warna yang signifikan.

Tanya langsung seputar masalah testis dan penis lewat LiveChat dokter urologi di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Referensi:

Medical News Today. Diakses 2022. Is blue balls a real condition?

Men’s Health USA. Diakses 2022. Is Blue Balls Real? Kinda, But You'll Be Okay. We Promise.