Beberapa orang seakan-akan merasakan adanya benjolan di tenggorokan. Padahal, ketika diraba atau diperiksa, tidak ada benjolan di bagian tenggorokan.
Muncul rasa benjolan atau pembengkakan di tenggorokan dapat menjadi ciri-ciri sensasi globus. Sensasi globus dapat berlangsung sangat lama dan bisa kambuh di kemudian hari.
Apa yang menjadi penyebab benjolan di tenggorokan atau sensasi globus? Cari tahu di bawah sini.
1. Otot Tenggorokan Tegang
Saat tidak digunakan untuk berbicara atau menelan, otot tenggorokan akan mengendur. Namun, saat otot mengendur dan tidak rileks dengan benar, Anda mungkin akan merasakan otot tenggorokan jadi lebih tegang dari biasanya.
Ketegangan otot dapat menimbulkan perasaan seakan-akan ada benjolan di tenggorokan.
Artikel Lainnya: Sering Radang Tenggorokan, Haruskah Khawatir?
2. Kehilangan Koordinasi Otot
Otot tenggorokan dirancang untuk rileks dan berkontraksi secara selaras. Hal tersebut bertujuan agar tubuh dapat menelan makanan dan minuman dengan benar.
Otot-otot yang tidak bekerja selaras atau tidak terkoordinasi akan membuat Anda sulit menelan.
Ketika otot tenggorokan tidak terkoordinasi dengan baik, Anda akan mengalami sensasi tidak biasa saat menelan, misalnya seperti ada yang mengganjal di tenggorokan.
3. Refluks Asam Lambung Baik
Dokter Reza Fahlevi, Sp.A., mengatakan, “Refluks asam dapat menyebabkan benjolan di tenggorokan kalau kronis (terjadi atau berlangsung lama). Hal ini dapat menimbulkan baret di esofagus (kerongkongan) yang mungkin bisa sampai menjadi kanker.”
Asam lambung yang masuk ke kerongkongan dapat menyebabkan rasa tegang otot atau pembengkakan di jaringan tenggorokan.
Kenaikan asam lambung dapat menyebabkan terasa adanya benjolan atau penyumbatan di tenggorokan Anda.
Artikel Lainnya: Waspada, GERD Sering Kambuh Tingkatkan Risiko Barrett's Esophagus
4. Cemas atau Stres
Menurut penelitian tahun 2013 yang tercatat dalam jurnal Hindawi, tekanan psikologis, seperti stres, depresi, dan kecemasan, berhubungan erat dengan tingkat sensasi globus yang lebih tinggi.
Selain itu, studi tahun 2017 yang dipublikasi oleh World Journal of Gastroenterology mengatakan kecemasan dan peristiwa traumatis juga dapat memicu sensasi globus atau memperburuk gejala rasa benjol di tenggorokan.
Akan tetapi, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan hubungan yang tepat antara faktor psikologis dan sensasi globus.
Artikel Lainnya: Makanan yang Aman Dikonsumsi Saat Sakit Radang Tenggorokan
Kapan Harus ke Dokter Terkait Benjolan di Tenggorokan?
Sensasi globus biasanya tidak menyebabkan komplikasi berlanjut atau memerlukan penanganan serius dari dokter.
Namun, sensasi ini harus ditindaklanjuti apabila disertai dengan gejala lain yang memerlukan perhatian dokter. Anda harus menghubungi dokter jika benjolan di tenggorokan tidak mereda atau mengalami gejala lain, seperti kesulitan menelan.
Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Dokter THT akan memeriksa mulut, hidung, dan tenggorokan menggunakan teleskop ultra tipis yang terang, fleksibel, melalui hidung. Pemeriksaan tersebut bertujuan melihat kondisi di bagian tenggorokan.
Konsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/NM)
Sumber:
- Wawancara dr. Reza Fahlevi, Sp. A
- Medical News Today. Diakses 2022. Globus sensation: Causes of a lump in the throat.
- Healthline. Diakses 2022. What Causes a Lump in Your Throat?
- Medical News Today. Diakses 2022. What is acid reflux?
- Hindawi Journal. Diakses 2022. Management of Globus Pharyngeus. 2013.
- World Journal of Gastroenterology. Diakses 2022. Globus pharyngeus: A review of its etiology, diagnosis and treatment. 2012.