Bayi yang baru lahir memiliki sekitar 300 tulang, yang akan terus tumbuh dan berubah bentuk setiap harinya. Di sisi lain, orang dewasa memiliki sekitar 206 tulang yang membentuk 15 persen dari berat badan mereka.
Itu artinya, terdapat sekitar 100 perbedaan jumlah tulang antara orang dewasa dengan bayi. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Yuk, cari tahu fakta medisnya!
Kenapa Jumlah Tulang Bayi Lebih Banyak dari Orang Dewasa?
Dijelaskan oleh dr. Reza Fahlevi, Sp. A, jumlah tulang bayi terbukti lebih banyak daripada orang dewasa. Hal ini karena tulang bayi masih belum sepenuhnya terbentuk dengan sempurna.
“Meski tampak keras dan kaku, tulang sebenarnya terdiri dari jaringan hidup dan kalsium yang selalu dibangun serta dibuang sepanjang hidup,” jelas dr. Reza.
Artikel Lainnya: Osteoporosis pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Atasinya
Faktanya, proses pembentukan tulang (osifikasi) pada bayi umumnya dimulai sekitar minggu kedelapan.
Tulang-tulang tersebut masih bersifat lembut (rawan) dan fleksibel, sehingga bayi yang sedang tumbuh dapat meringkuk serta bergerak bebas di dalam kandungan.
Seiring waktu, sebagian tulang rawan akan menyatu untuk membentuk bagian yang sebenarnya.
Proses ini umumnya terjadi saat masa kanak-kanak, yang dimulai ketika pembuluh kecil (kapiler) mengalirkan darah kaya nutrisi ke osteoblas, sel-sel pembentuk tulang.
Perubahan Tulang Terus Terjadi Selama Kehidupan
Pada awal masa dewasa, penyatuan dan pertumbuhan tulang telah berhenti. Di fase ini, tulang buah hati Anda akan sangat kuat sehingga mampu menopang bobot tubuh sedemikian rupa.
Sayangnya, akibat pengaruh usia dan gaya hidup, kekuatan tulang akan terus berkurang sehingga bisa mengalami perubahan.
Artikel Lainnya: Kenali Osteoporosis pada Anak dan Remaja
Jika proses ini tidak diimbangi dengan asupan kalsium dan mineral yang cukup, kepadatan tulang bisa terus berkurang. Kondisi ini dikenal medis dengan sebutan osteoporosis.
Apabila sudah terjadi, osteoporosis bisa meningkatkan risiko mengalami patah tulang. Pada beberapa kasus, patah tulang akibat osteoporosis bisa terjadi akibat bersin, batuk, atau jatuh perlahan.
Setelah tahu fakta tersebut, diharapkan Anda tak lagi kaget jika nantinya mendapatkan informasi bahwa jumlah tulang bayi lebih banyak daripada orang dewasa.
Jika Anda ingin si kecil memiliki tulang yang kuat hingga dewasa dan lanjut usia, pastikan untuk selalu memenuhi asupan mineral dan kalsium sejak dini.
Apabila Anda menemukan kendala atau kesulitan terkait hal tersebut, tidak perlu ragu untuk minta bantuan dari dokter dengan berkonsultasi melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)