Nyeri punggung, nyeri leher, dan sakit kepala menjadi masalah umum yang dialami oleh kebanyakan orang. Untuk mengatasi kondisi ini, ada sejumlah pengobatan yang bisa dilakukan dan salah satu yang paling populer adalah terapi chiropractic.
Jenis terapi yang satu ini merupakan pengobatan alternatif yang dilakukan dengan membunyikan tulang. Setelah melakukan terapi, tubuh akan terasa enteng dan relaks.
Namun, efektifkah terapi yang satu ini? Apakah aman untuk dilakukan? Mari ketahui jawabannya lewat ulasan berikut ini.
Apa Itu Chiropractic?
Disampaikan dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, chiropractic termasuk salah satu pengobatan alternatif.
“Terapi ini dilakukan dengan menggunakan gerakan tangan untuk memperbaiki masalah tulang, khususnya tulang belakang,” tuturnya.
Masalah tulang yang sering diobati adalah nyeri punggung, nyeri pinggang, dan sejumlah kelainan bentuk tulang belakang yang tidak normal.
Dalam ilmu chiropractic, terdapat keyakinan bahwa selama bentuk tulang dan kelengkungannya bisa dikembalikan ke posisi awal, maka masalah yang timbul bisa sembuh dengan sendirinya, tanpa harus minum obat atau operasi.
Untuk itu, tidak sedikit orang yang lebih memilih menjalani pengobatan chiropractic untuk mengatasi masalah tulang yang dialami.
Artikel Lainnya: Amankah Terapi Chiropractic Dilakukan pada Anak?
Manfaat Chiropractic
Meski terapi chiropractic bukan bagian dari ilmu kedokteran, namun chiropractor atau seseorang yang melakukannya adalah tenaga ahli yang terlatih dan tentunya telah menempuh pendidikan di bidang tersebut.
Berikut sejumlah manfaat chiropractic yang bisa diperoleh:
1. Mengurangi Nyeri dan Ketegangan
Gerakan chiropractic identik dengan membunyikan tulang hingga terdengar suara “krek”. Bunyi tersebut berasal dari udara yang terperangkap di dalam sendi, seperti sendi-sendi kecil di tulang leher, tulang belakang, dan di jari-jari.
Ketika ruangan di dalam sendi terisi oleh udara, maka tekanan di dalam sendi ikut bertambah. Alhasil, leher dan tulang belakang terasa tidak nyaman dan tegang akibat adanya udara yang terjebak.
Saat menerima gerakan chiropractic, udara di dalam sendi akan terbebas dan tekanannya pun berkurang. Tak heran, badan jadi lebih relaks dan enteng.
2. Meringankan Sakit Kepala dan Nyeri Punggung
Dikutip dari Breast Cancer, gerakan chiropractic dapat membantu meringankan sakit kepala, nyeri punggung, dan nyeri sendi pada wanita yang pernah menjalani pengobatan kanker payudara.
Namun sebelum melakukan terapi ini, penting untuk memberi tahu chiropractor tentang perawatan kanker payudara yang dijalani. Nantinya, terapis perlu berhati-hati dengan penyesuaian apa pun di dekat area bekas operasi.
3. Memperbaiki Postur Tubuh
Postur tubuh yang buruk akibat duduk atau tertidur dengan posisi yang kurang baik dapat mengganggu penampilan. Tentunya, ini juga berdampak pada kesehatan tubuh, seperti nyeri punggung.
Metode chiropractic dapat membantu memperbaiki postur tubuh yang buruk. Dengan begitu, kamu bisa berdiri dan duduk dengan lebih tegak. Masalah kesehatan tubuh pun bisa teratasi dengan baik.
4. Mengurangi Gejala Osteoarthritis
Bila kamu mengalami sakit punggung atau leher akibat osteoarthritis atau kelemahan sendi, chiropractic bisa menjadi salah satu terapi yang aman untuk dilakukan. Nantinya, gejala nyeri pada tulang bisa berkurang.
Sayangnya, teknik pengobatan alternatif ini tidak disarankan untuk seseorang yang mengalami penyakit radang, seperti rheumatoid arthritis, psoriatic arthritis, atau pembengkakan yang aktif.
Artikel Lainnya: Pengobatan untuk Mengatasi Nyeri Tulang
5. Meningkatkan Performa dalam Berolahraga
Tak jarang, beberapa atlet juga pergi ke chiropractor untuk meningkatkan performa dalam berolahraga atau aktivitas fisiknya. Jenis terapi yang satu ini dapat meningkatkan keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi gerak tubuh.
Bahkan, pengobatan alternatif ini juga bisa meningkatkan fleksibilitas tubuh, meningkatkan fungsi dan kekuatan otot, mengurangi waktu pemulihan cedera, dan mencegah risiko cedera.
Meski terapi ini bermanfaat untuk kesehatan, namun ada sejumlah efek samping dari chiropractic. Para ahli tulang berpendapat bahwa chiropractic bisa berbahaya, terutama jika dilakukan di leher.
Pasalnya, di lokasi tersebut terdapat sejumlah pembuluh darah dan saraf penting yang berhubungan langsung dengan otak. Bila dilakukan secara tidak tepat, ini bisa menimbulkan risiko kerusakan pembuluh darah dan saraf.
Selain itu, seseorang yang menderita osteoporosis, mati rasa, kesemutan, kanker tulang belakang, kelainan tulang di leher bagian atas, serta yang berisiko tinggi mengidap stroke, tidak disarankan untuk melakukan terapi ini.
Jika kamu memiliki masalah tulang yang mengganggu dan teratrik untuk melakukan terapi chiropractic, #JagaSehatmu dengan periksa ke dokter ortopedi terlebih dahulu supaya lebih aman.
Apabila mengalami cedera akibat olahraga, jangan sungkan untuk konsultasi dengan dokter lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(NM)
- Cleveland Clinic. Diakses 2023. Chiropractic Adjustment.
- Breast Cancer. Diakses 2023. Chiropractic Therapy.