Sekarang sedang ramai skull breaker challenge di media sosial Tik Tok. Sayangnya, tantangan ini lebih baik dihindari karena sangat berbahaya. Mari ketahui bahaya apa saja kalau main skull breaker challenge.
Semenjak penggunaan media sosial menjadi ‘kebutuhan’, banyak tantangan (challenge) yang sekadar lucu-lucuan sampai yang sangat berbahaya kalau dilakukan.
Nah, sekarang muncul skull breaker challenge yang ramai di kalangan pengguna Tik Tok. Tantangan jenis ini sangat populer di Eropa dan Amerika Selatan.
Nama lain dari challenge ini adalah tripping jump challenge. Ini biasanya dilakukan oleh tiga orang. Satu orang berdiri di tengah dan akan melompat, lalu dua orang di sampingnya akan menendang kaki orang yang lompat tadi.
Pada akhirnya, orang yang lompat tadi akan terjatuh karena tidak bisa menapak ke lantai atau tanah. Ini menjadi berbahaya karena orang yang lompat akan terjatuh pasrah dengan kondisi telentang yang bisa membahayakan tubuh dan kepala.
Bahaya Melakukan Skull Breaker Challenge
Karena dampak berbahaya tersebut, skull breaker challenge mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan. Ini karena memang tantangan tersebut sangat merugikan kesehatan tubuh.
Bahkan, aksi berbahaya ini sudah ditentang para orang tua karena berseliweran di grup Whatsapp keluarga.
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, skull breaker challenge bisa menyebabkan cedera tulang belakang. Hal ini pada akhirnya bisa memengaruhi ekstremitas tubuh bawah.
Selain itu, tulang belakang yang cedera juga bisa menyebabkan masalah pada saat buang air kecil dan buang air besar.
"Tulang belakang, khususnya yang bagian bawah, banyak sekali fungsinya. Beberapa fungsinya adalah mengatur buang air kecil dan BAB. Ada saraf-saraf untuk pergerakan ekstremitas bawah juga, serta pergerakan kaki," ujar dr. Atika.
"Jadi, kalau misalnya tulang itu rusak, bisa menyebabkan kelumpuhan pada tubuh bagian bawah. Selain itu, tidak bisa menggerakkan kaki dan berjalan, tidak bisa kencing atau kencing bocor, serta tidak bisa BAB atau BAB bocor," sambungnya.
Kemudian, makin berbahaya kalau jatuhnya sampai membuat orang itu tertidur. Kalau sudah begini, akhirnya kepala bisa terbentur lantai yang menyebabkan berbagai cedera kepala yang parah.
Kalau sudah kena kepala dan memengaruhi pusat kesadaran serta pernapasan, akhirnya bisa menyebabkan kematian. Dampaknya sungguh fatal, bukan?
Artikel lainnya: Berapa Lama Idealnya Detoks Media Sosial yang Efektif?
"Sementara, kalau jatuhnya sampai dalam posisi tiduran, itu lebih bahaya lagi. Ini karena saraf yang kena lebih banyak, bisa sampai kepala. Skull breaker ini jatuhnya tidak bisa diprediksi, banyak juga sampai yang tidak sadar. Itu berarti kepalanya terkena masalah," ungkap dr. Atika.
"Perlu diketahui, kepala juga berperan sebagai pusat kesadaran, Kalau kena kepala bagian belakang, lebih bahaya lagi, apalagi kalau sampai kena pusat pernapasan. Itu tepatnya kepala bagian belakang yang agak ke bawah," lanjutnya.
Banyak sekali saraf di bagian kepala bawah. Ini terutama karena saraf-saraf itu mengatur rongga dada dan paru-paru. Kalau rusak, bisa menyebabkan keadaan tidak bisa bernapas. "Kalau sudah begini, akhirnya bisa meninggal," tegas dr. Atika.
Ternyata, skull breaker challenge lebih banyak bahayanya dibanding menimbulkan kesenangan. Ini perlu menjadi perhatian khusus bagi orang tua, guru, dan masyarakat luas.
Sebab, skull breaker challenge ternyata sudah memakan korban di berbagai negara. Satu orang remaja berusia 12 tahun di Alabama, Amerika Serikat bahkan pergelangan tangannya patah karena ikut tantangan ini.
Sementara, satu orang gadis di Brasil kehilangan nyawa setelah kepalanya terbentur keras ke tanah. Ia kehilangan kesadaran dan meninggal di rumah sakit.
Sudah jelas, skull breaker challenge bukan tantangan atau permainan yang baik! Pastikan Anda, anak, dan orang terkasih lainnya tidak sampai terjebak dengan jenis challenge yang satu ini. Sebelum melakukan aktivitas tertentu, ketahui dulu apakah ada dampak fatalnya. Ikuti terus info menarik seputar kesehatan dengan download aplikasi KlikDokter!
(FR/RPA)