Bisa Lumpuh Akibat Cedera Tulang Belakang?

Tulang belakang merupakan sekumpulan tulang yang berjalan memanjang dari tulang kepala ke tulang ekor di bagian belakang tubuh. Tulang belakang terdiri dari tulang leher, tulang dada, tulang lumbal, tulang sakral, dan tulang ekor.

Selain membentuk tubuh, tulang belakang berperan penting untuk melindungi sel saraf yang berada di bagian tengahnya. Tugasnya sangat penting, yaitu membawa sinyal ke dan dari otak ke tubuh sehingga menghubungkan antara otak dengan tubuh.

Jika terjadi cedera pada tulang belakang, sinyal tersebut tentunya akan terganggu. Hal itu akan membuat Anda kesulitan untuk mengontrol bagian tubuh dan bisa berujung pada kelumpuhan.

Berdasarkan sebuah data epidemiologi, terdapat 50 orang per 100.000 populasi yang lumpuh akibat cedera tulang belakang. Sebanyak 20 di antaranya mengalami lumpuh total, baik itu quadriplegia (lumpuh tangan dan kaki) maupun paraplegia (lumpuh kaki saja).

Seperti dituliskan di atas, tulang belakang manusia tidak hanya berperan untuk membentuk tubuh, tetapi juga sebagai pelindung dari sel saraf yang berada di tengah-tengahnya.

Jika terjadi cedera atau patah tulang belakang, maka akan menyebabkan gangguan pada sel saraf di dalamnya. Nah, gangguan pada saraf inilah yang dapat memicu terjadinya kelumpuhan.

Artikel Lainnya: 5 Kebiasaan yang Berbahaya bagi Tulang Belakang

Kenapa? Karena sel saraf di dalam tulang belakang berfungsi untuk menyampaikan sinyal dari otak ke seluruh tubuh, termasuk sinyal untuk membuat tangan dan kaki Anda bergerak.

Jadi, jika sel saraf terganggu, maka perintah dari otak ke seluruh tubuh pun akan terhambat. Hal itulah yang akan menyebabkan lumpuh.

Cedera tulang belakang yang dapat terjadi, yaitu komplet maupun inkomplet. Komplet berarti sinyal antar otak dan tubuh terputus total, sehingga muncul gejala kelumpuhan pada daerah di bawah tingkatan tulang belakang yang mengalami cedera.

Sementara itu, bila terjadi cedera tulang belakang inkomplet, masih ada sebagian sinyal antar otak dan tubuh yang berfungsi sehingga pasien masih dapat merasakan sensasi maupun melakukan pergerakan.

Bisakah seseorang yang mengalami patah tulang belakang dan lumpuh sembuh kembali seperti semula? Sayangnya tidak.

Hingga saat ini, belum ada terapi yang bisa dilakukan untuk mengembalikan fungsi saraf setelah mengalami cedera tulang belakang.

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis Spinal Injection dan Efek Sampingnya

Peneliti masih terus bekerja untuk menemukan terapi baru cedera tulang belakang, termasuk protesa (kaki palsu) dan obat-obatan yang diharapkan dapat meregenerasi sel saraf atau meningkatkan fungsi saraf yang tersisa.

Untuk saat ini, penanganan trauma tulang belakang difokuskan untuk mencegah lebih luasnya cedera dan mengusahakan agar penderita tetap dapat bekerja aktif dan produktif dalam kesehariannya.

Setelah mendapatkan terapi emergensi dan perawatan dari dokter, penderita cedera tulang belakang biasanya akan diminta untuk melakukan proses rehabilitasi. Hal itu ditujukan untuk mempertahankan kekuatan otot, menumbuhkan kembali kemampuan motorik, serta membiasakan diri terhadap kondisinya (keterbatasannya).

Proses recovery pasca trauma tulang belakang biasanya berlangsung lama. Masa recovery tercepat umumnya dapat terlihat setelah 6 bulan terapi. Namun tak jarang menunjukkan sedikit hasil setelah melakukan terapi 1 hingga 2 tahun. Jadi, dibutuhkan kesabaran ekstra selama proses tersebut.

Perlu diketahui bahwa cedera tulang belakang bukanlah hal yang sepele. Penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan, karena dapat mengurangi efek jangka panjang.

Bila ingin konsultasi seputar masalah kelumpuhan akibat cedera tulang belakang, gunakan fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter untuk chat langsung dengan dokter.

[WA]