Kabar mengejutkan datang datang dari aktris Luna Maya. Beberapa hari lalu, dia dilaporkan mengalami kecelakaan sepeda yang mengakibatkan tulang metatarsal kakinya cedera!
Cedera yang dialami wanita berusia 37 tahun itu sebenarnya sering dialami telapak kaki para pemain sepak bola. Cedera tulang ini juga dianggap cukup serius. Sebab, kalau tulang telapak kaki bermasalah, aktivitas sehari-hari bisa terganggu.
Sekilas Tentang Tulang Metatarsal
Menurut penjelasan dari dr. Devia Irine Putri, metatarsal adalah tulang panjang yang berada di telapak kaki manusia. Panjangnya membentang dari pergelangan sampai jempol kaki.
Tulang metatarsal ditemukan di antara falang (sekelompok tulang-tulang kecil) jari kaki dan tulang tarsal. Metatarsal juga dikelilingi oleh jaringan ikat, ligamen, dan tendon yang memberikan kaki kemampuan untuk bergerak.
Karena cembung ke atas dan panjang, tulang ini memberi bentuk melengkung pada telapak kaki manusia. Tulang ini juga berperan sebagai penyeimbang saat kita berdiri dan berjalan.
Tulang metatarsal jumlahnya ada lima dan saling berhubungan dengan tulang jari kaki. Tulang metatarsal kelima paling sering mengalami cedera atau retak karena letaknya paling luar, dekat pergelangan kaki.
Kondisi patah tulang metatarsal kelima (disebut Jones fracture) sering kali sulit diatasi. Pasalnya, daerah tulang ini memiliki aliran atau suplai darah yang rendah.
Maka itu, jika terjadi Jones fracture, proses penyembuhannya membutuhkan waktu lama (hingga berbulan-bulan) dan harus ditangani langsung oleh ortopedi atau dokter khusus yang menangani cedera tulang.
Artikel Lainnya: Patah Tulang Jangan Dipijat! Ini Bahayanya
Bahaya Cedera Patah Tulang Metatarsal seperti Luna Maya
Cedera patah (fraktur) tulang metatarsal yang dialami oleh Luna Maya sebenarnya bukan hal asing bagi kalangan atlet. Ini karena atlet football menggunakan telapak kaki mereka sebagai senjata utama dalam menggiring bola.
Namun, tak hanya karena main bola, benturan keras apa pun juga dapat menyebabkan patah tulang metatarsal.
Cedera tulang metatarsal dibagi menjadi dua jenis, yakni fraktur traumatis dan faktur stres.
Fraktur traumatis (disebut juga fraktur akut) disebabkan oleh hantaman atau benturan langsung yang membuat jari kaki tersentak parah.
Sedangkan fraktur stres adalah kerusakan garis rambut kecil akibat stres berulang. Fraktur stres sering menimpa atlet yang meningkatkan jarak tempuh lari mereka terlalu cepat secara tiba-tiba.
Selain itu, jika seseorang sering melompat atau memutar kaki dengan cara yang salah, fraktur stres pada tulang metatarsal juga dapat timbul.
Artikel Lainnya: Inilah Teknik Pertolongan Pertama saat Patah Tulang
Faktor risiko fraktur tulang kaki pun dapat diakibatkan oleh struktur kaki yang tidak normal, kelainan bentuk kaki, atau dipicu penyakit osteoporosis.
Patah tulang metatarsal harus mendapatkan penanganan yang tepat dari ahlinya. Jangan anggap remeh cedera ini dan malah membawanya ke tukang urut!
Dokter tulang ortopedi adalah tujuan Anda kalau sampai mengalami masalah ini.
Dengan perawatan seperti terapi dan pasang gips di dokter, kemungkinan besar dapat membantu menyembuhkan patah tulang metatarsal.
Apabila patah tulang metatarsal tidak ditangani dengan benar, komplikasi serius dapat terjadi. Berikut kondisi yang harus diwaspadai:
- Kelainan bentuk tulang dapat terjadi dan membuat Anda jadi sulit menggerakan kaki atau bahkan sekadar memasang sepatu.
- Arthritis dapat terjadi ketika ada cedera atau patah tulang pada persendian (titik pertemuan dua tulang). Kondisi ini juga berisiko muncul ketika patah tulang memburuk akibat tidak dirawat dan ditangani dengan benar.
- Nyeri kronis dan kelainan bentuk tulang.
- Nonunion atau gagal sembuh yang mengharuskan pasien operasi lanjut untuk mengatasi nyeri pada bagian cedera.
Cedera yang dialami Luna Maya bukanlah cedera sepele. Penanganannya harus tepat supaya bisa kembali lagi beraktivitas seperti semula atau tulang dalam keadaan normal.
Untuk tahu informasi lanjut tentang cedera atau patah tulang metatarsal, konsultasikan langsung dengan dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/HNS)