Osteoporosis merupakan penyakit yang banyak dialami oleh orang berusia 50 tahun atau lebih. Kondisi ini bisa terjadi akibat banyak faktor, seperti kekurangan kalsium, dan pengaruh hormon.
Di samping itu, kondisi medis yang dikenal dengan istilah ankylosing spondylitis juga dapat menjadi salah satu faktor risiko penyakit osteoporosis.
Ankylosing spondylitis merupakan peradangan yang menyebabkan beberapa tulang belakang menyatu. Kondisi tersebut bisa membuat tulang belakang menjadi kurang fleksibel, dan mengakibatkan postur tubuh bungkuk.
Bagaimana Ankylosing Spondylitis Menyebabkan Osteoporosis?
Menurut dr. Devia Irine Putri, peradangan kronis pada penderita ankylosing spondylitis dapat membuat tulang kehilangan kepadatannya (densitas).
“Tulang yang kehilangan kepadatannya bisa menjadi lebih rapuh,” kata dr. Devia.
Ankylosing spondylitis juga berkaitan erat dengan penurunan kepadatan mineral tulang. Risiko kondisi ini bisa meningkat berkali-kali lipat pada penderita ankylosing spondylitis jangka panjang.
Artikel Lainnya: Tips Pola Hidup Sehat untuk Pencegahan Osteoporosis
Cara Mengatasi Osteoporosis Akibat Ankylosing Spondylitis
Berdasarkan penelitian dalam jurnal Osteoporosis Management in Ankylosing Spondylitis, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi osteoporosis akibat ankylosing spondylitis adalah:
1. Konsumsi Vitamin D
Vitamin D telah dikenal manfaatnya untuk menjaga kesehatan tulang. Mendapatkan cukup vitamin D setiap hari juga bisa membuat tubuh lebih optimal dalam menyerap kalsium dari makanan.
Hal tersebut dapat meminimalkan risiko patah tulang, tak terkecuali bagi penderita ankylosing spondylitis.
Melansir dari WebMD, jumlah anjuran konsumsi vitamin D per hari pada orang dewasa hingga berusia 70 tahun adalah 600 IU. Sementara itu, bagi seseorang di atas usia 71 tahun, konsumsi vitamin D yang dibutuhkan adalah sebanyak 800 IU.
2. Inhibitor TNF-alfa
Pada pasien yang telah gagal menjalani pengobatan osteoporosis dengan obat antiradang nonsteroid (NSAID), maka inhibitor TNF-alfa dapat dijadikan sebagai alternatif.
Sitokin TNF-alpha telah terbukti dapat mengaktivasi proses penyerapan tulang (resorpsi) yang dimediasi oleh sel pemecah tulang (osteoklas). Pada akhirnya, pengobatan ini dapat memodulasi pengeroposan tulang.
3. Bifosfonat
Bisfosfonat bermanfaat untuk menghambat aktivitas osteoklas, sehingga akan menurunkan resorpsi tulang. Pengobatan ini sering diterapkan pada penderita osteoporosis setelah masa menopause guna mengurangi risiko patah tulang.
Artikel Lainnya: Inilah Jenis Olahraga yang Menjadi Pantangan Osteoporosis
4. Obat-obatan Osteoporosis
Terdapat dua jenis obat yang digunakan untuk mengobati osteoporosis, yaitu antiresorptif dan anabolik.
Antiresorptif merupakan obat yang sering digunakan untuk kasus osteoporosis pada umumnya. Beberapa jenis obat yang termasuk antiresorptif, termasuk bisphosphonate, calcitonin, SERMs, dan strontium.
Sementara itu, obat anabolik yang menggunakan teriparatide telah lama digunakan untuk mengatasi osteoporosis pada wanita pascamenopause.
Pada jurnal Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism, penggunaan teriparatide pada wanita pascamenopause dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah patah tulang.
5. Olahraga
Penelitian yang terkait manfaat olahraga untuk meningkatkan kepadatan tulang pada penderita ankylosing spondylitis masih sangat terbatas.
Meski demikian, perbaikan pola hidup dan olahraga rutin tetap dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, tak terkecuali bagi penderita ankylosing spondylitis.
Cari tahu lebih lanjut mengenai ankylosing spondylitis dan osteoporosis dengan berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/JKT)
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses 2021. Ankylosing spondylitis: Am I at risk of osteoporosis?
Mayo Clinic. Diakses 2021. Ankylosing Spondylitis
Mayo Clinic. Diakses 2021. Osteoporosis
Healthline. Diakses 2021. Human Leukocyte Antigen B27 (HLA-B27)
WebMD. Diakses 2021. Vitamin D for Osteoporosis
Springer. Diakses 2021. Osteoporosis Management in Ankylosing Apondylitis