Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah cangkok jantung. Lantas, bagaimana dengan cangkok tulang? Sejauh mana Anda tahu soal prosedur medis yang satu ini?
Faktanya, pencangkokan tulang bertujuan untuk mengisi atau memperbaiki strukturnya apabila terdapat gangguan. Tulang yang digunakan dalam prosedur ini bisa berasal dari bagian tubuh lain, donor, atau bahan sintetis.
Jenis Cangkok Tulang yang Bisa Dilakukan
Sebelum mengulas prosedurnya, Anda mesti terlebih dahulu tahu bahwa prosedur cangkok tulang terbagi menjadi 2.
-
Allograft
Allograft merupakan jenis cangkok atau transplantasi menggunakan tulang dari orang lain yang sudah meninggal. Prosedur ini aman, karena mayat tersebut yang telah dibersihkan dan disimpan di bank jaringan.
-
Autograft
Autograft adalah jenis cangkok menggunakan tulang sendiri yang berasal dari bagian tubuh lain. Tulang tersebut bisa berasal dari rusuk, pinggul, panggul, atau pergelangan tangan.
Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Limb Salvage untuk Mengatasi Kanker Tulang
Jenis cangkok tulang yang digunakan tergantung dari jenis kasus yang ditangani. Secara umum, yang paling sering dilakukan adalah jenis allograft.
Allograft biasanya digunakan untuk rekonstruksi pinggul, lutut, atau tulang panjang. Keuntungan dari jenis cangkok tulang ini adalah tidak adanya operasi bedah tambahan.
Hal ini membuat minimnya risiko infeksi akibat sayatan atau operasi tambahan yang tidak diperlukan.
Allograft yang melibatkan tulang tanpa sel hidup juga membuatnya lebih minim dari risiko kerugian lain.
Selain itu, karena tulang yang ditransplantasikan tidak mengandung sumsum hidup, pencocokan golongan darah antara pendonor dan penerima tak diperlukan
Prosedur Persiapan dan Pelaksanaan Cangkok Tulang
Berdasarkan dr. Dyah Novita Anggraini, dokter biasanya akan memeriksa riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik sebelum melakukan prosedur cangkok tulang.
“Tes alergi dan anamnesa riwayat penyakit apa saja yang pernah dialami. Lalu, periksa darah, rontgen atau CT scan,” jelas dr. Dyah Novita.
Tindakan tersebut biasanya dilanjutkan dengan meminta pasien untuk berpuasa selama beberapa saat. Hal ini bertujuan untuk mencegah komplikasi saat pembiusan.
“Sebelum hari operasi, pasien perlu puasa selama 8 jam. Pasien juga perlu berhenti konsumsi obat pengencer darah, jika ada,” sambungnya.
Artikel Lainnya: Alasan Jumlah Tulang Bayi Lebih Banyak dari Orang Dewasa
Setelah tiba waktunya, dokter akan memutuskan jenis cangkok yang sesuai dengan kondisi pasien. Sebelum tindakan, dokter akan menyuntikan anestesi umum yang akan membuat pasien tertidur lelap.
Setelah itu, dokter bedah akan membuat sayatan di area tempat dilakukannya cangkok tulang. Tim medis melanjutkan kegiatan tersebut dengan ‘membentuk’ tulang pengganti agar sesuai.
Kemudian, dokter akan memasukan tulang di antara dua bagian yang akan disambung. Dokter juga dapat memasang ‘sekrup’ agar tulang merekat dengan posisi yang tepat.
Setelah tulang terpasang dengan aman, dokter bedah Anda akan menutup sayatan atau luka dengan jahitan dan membalut luka. Gips atau bidai dapat digunakan untuk menopang tulang guna menunjang proses penyembuhan.
Punya pertanyaan tentang proses cangkok tulang? Ingin tahu prosedur medis lain langsung dari ahlinya?
Anda bisa melakukan konsultasi kepada dokter dengan memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)