Tidak ada satu orang pun yang ingin mengalami osteoporosis. Ini karena penyakit yang membuat tulang kehilangan kepadatannya itu dapat menyebabkan fraktur dan patah tulang. Akibatnya, penderita akan mengalami gangguan aktivitas hingga penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
Fakta menyebut bahwa osteoporosis menyerang orang-orang yang sudah lanjut usia, dimana sebagian besar targetnya adalah wanita. Menurut penelitian, sekitar 80% penderita osteoporosis adalah wanita. Hal tersebut terjadi karena wanita mengalami penurunan produksi hormon yang mengatur kepadatan tulang setelah menopause.
Osteoporosis itu sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Osteoporosis primer
Osteoporosis primer terjadi akibat proses penuaan. Pada wanita, osteoporosis primer terjadi akibat kurangnya produksi hormon estrogen setelah masa menopause. Sedangkan pada pria, osteoporosis primer disebabkan oleh kurangnya hormon testosteron setelah andropause.
2. Osteoporosis sekunder
Osteoporosis sekunder terjadi akibat adanya penyakit yang mendasari, konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang, dan lainnya.
3. Osteoporosis Idiopatik
Penyebab osteoporosis idiopatik masih menjadi misteri. Keadaan ini umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja.
Mendeteksi osteoporosis sejak dini
Osteoporosis merupakan penyakit yang sering hadir tanpa disadari. Ini karena penyakit tersebut tidak memberikan gejala hingga penderitanya mengalami keluhan yang bermakna.
Kendati begitu, beberapa ahli menduga bahwa keadaan berikut ini memiliki hubungan yang erat dengan terjadinya osteoporosis:
1. Patah tulang tiba-tiba
Sebagian besar kasus patah tulang terjadi akibat adanya benturan benda keras pada bagian tubuh tertentu. Namun, pada orang yang mengalami osteoporosis, cedera ringan seperti tersandung saat sedang berjalan perhalan sudah cukup untuk membuat tulangnya retak atau patah.
2. Tulang atau sendi sering terasa nyeri
Sering mengalami nyeri pada tulang atau sendi tanpa sebab yang jelas? Bisa jadi itu adalah pertanda dari adanya osteoporosis. Pasalnya, ketika tulang kehilangan kekuatan untuk menahan bobot tubuh, keluhan nyeri pada bagian tubuh tertentu termasuk sendi akan sangat mungkin terjadi.
3. Tinggi badan menyusut atau tubuh bungkuk
Proses pengeroposan pada tulang belakang yang terjadi secara diam-diam dan berkelanjutan bisa membuat seseorang kehilangan tinggi badan. Bahkan, bukan tidak mungkin bentuk tubuh juga akan menjadi bungkuk.
Cara mencegah osteoporosis
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, supaya osteoporosis tidak terjadi dan menyebabkan gangguan pada hidup Anda, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan sejak saat ini:
- Konsumsi asupan sehat bergizi seimbang, khususnya yang mengandung kalsium dan vitamin D.
- Lakukan olahraga 30 menit sehari, setidaknya sebanyak 3 kali dalam seminggu.
- Hindari rokok dan berhenti konsumsi minuman yang mengandung alkohol.
- Periksa kesehatan tubuh dan tulang Anda secara berkala.
- Hindari minum kopi secara berlebihan.
- Jangan konsumsi minuman ringan (soft drink) sama sekali.
- Batasi garam, sodium, dan makanan asin lainnya.
- Pastikan kulit Anda “tersentuh” langsung oleh sinar matahari pagi.
- Konsumsi suplemen. Untuk hal ini, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut pada dokter.
Lakukan deteksi dini supaya osteoporosis bisa segera ditangani. Bagi Anda yang masih tampak sehat, lakukanlah upaya yang terbaik agar osteoporosis tidak sampai terjadi dan menyebabkan berbagai gangguan dalam hidup. Anda ingin menghabiskan masa tua dengan cara yang menyenangkan dan berkualitas, bukan?
(NB/ RVS)