Alih-alih secepatnya dibawa ke dokter, saat patah tulang terjadi, metode pengobatan dengan cara dipijat masih banyak dipilih masyarakat. Namun ternyata, cara ini tidaklah tepat, bahkan berbahaya. Agar tak salah penanganan, mari kenali terlebih dahulu apa itu patah tulang.
Patah tulang, terputusnya keutuhan tulang
Patah tulang atau fraktur adalah kondisi terputusnya keutuhan susunan tulang pada tubuh manusia. Saat tulang mendapat atau terkena tekanan yang lebih besar daripada yang bisa ditahannya terjadilah patah tulang. Kekuatan ini biasanya terjadi secara tiba-tiba atau sangat kuat, seperti jatuh, serangan benda keras, dan cedera olahraga.
Sebagian besar patah tulang disertai dengan rasa sakit yang hebat ketika cedera awal terjadi. Rasa sakit mungkin bertambah parah saat Anda mencoba menggerakkan, memindahkan, atau menyentuh area yang terluka. Dalam beberapa kasus, patah tulang dapat membuat Anda merasa pusing, kedinginan karena syok, dan bahkan pingsan karena rasa sakit sangat yang hebat.
Adapun gejala patah tulang lainnya termasuk:
- bunyi jepret saat cedera terjadi
- bengkak, kemerahan, dan memar di daerah yang terluka
- kesulitan menopang berat badan dengan area yang terluka
- kelainan bentuk di area yang terluka
Pijat dan manfaatnya
Pijat adalah istilah umum untuk menekan, menggosok, serta memanipulasi bagian tubuh tertentu, seperti kulit, otot, tendon, dan ligamen. Pijat dapat berupa dari usapan ringan hingga tekanan yang dalam.
Beberapa studi mengaitkan manfaat pijat sebagai pengobatan yang efektif untuk mengurangi stres, rasa sakit dan ketegangan otot. Meski masih dibutuhkan kajian lanjutan, beberapa penelitian telah menemukan manfaat pijat untuk:
- mengurangi kegelisahan
- menurunkan gangguan pencernaan
- mengatasi sakit kepala
- menghindari insomnia karena stres
- mengurangi nyeri sendi
Di luar manfaat untuk kondisi atau penyakit tertentu, beberapa orang menikmati pijatan karena sering menimbulkan perasaan peduli, kenyamanan, dan koneksi.
Risiko melakukan pijat saat patah tulang
Pijat memang memiliki beberapa manfaat kesehatan. Akan tetapi, dipijat saat patah tulang tidak dianjurkan karena dapat berisiko menimbulkan beragam komplikasi kesehatan, yaitu:
-
Bengkak berulang
Pada kondisi patah tulang, biasanya terjadi proses perdarahan. Pada kondisi ini, tubuh memiliki mekanisme perdarahan sendiri guna membuat suatu proses penyembuhan tulang. Pemijatan yang dilakukan pada saat kondisi patah tulang dapat menyebabkan penekanan kembali pada jaringan lunak sekitar dan tulang itu sendiri. Akibatnya, perdarahan baru bisa terjadi.
Akibat perdarahan yang disebabkan gesekan tulang dan jaringan lunak ini maka darah akan menumpuk di satu tempat yang akhirnya akan terlihat kondisi bengkak pada tampak fisik luar.
-
Nyeri Hebat
Pada kondisi patah tulang, rangsangan nyeri seseorang akan meningkat. Tindak pemijatan akan menambahkan sensasi nyeri hebat melalui sentuhan, bahkan penekanan. Bengkak yang dihasilkan karena pemijatan juga dapat menekan syaraf di sekitar anatomi letak patah tulang yang akhirnya akan mentransfer rangsangan nyeri.
-
Kelainan struktur tulang
Tak sedikit pasien yang datang ke dokter dengan keadaan tangan atau kaki yang sudah bengkok usai pemijatan. Sebenarnya, tulang bisa menyatu kembali dengan sendirinya walaupun dengan proses yang sangat panjang, yakni bulanan bahkan tahunan.
Pada reposisi atau penempatan tulang kembali ke bentuk awal dengan pemijatan sangat berisiko, apalagi bila penempatan tulang tidak tepat. Kemungkinan untuk terjadinya misalignment (kesalahan garis anatomi) sangat besar sehingga kondisi tulang bisa tidak lurus seperti sediakala.
-
Infeksi
Infeksi biasanya terjadi pada kasus-kasus pemijatan yang dilakukan pada patah tulang terbuka. Pada keadaan ini, darah, jaringan lunak, dan tulang terekspos ke dunia luar dan bertemu dengan bahan asing yang terkontaminasi.
-
Sindrom kompartemen
Sindrom kompartemen terjadi ketika tekanan berlebihan menumpuk pada ruang otot tertutup di dalam tubuh. Sindrom kompartemen biasanya merupakan hasil dari perdarahan atau pembengkakan setelah cedera.
Tekanan tinggi yang berbahaya dalam sindrom kompartemen menghambat aliran darah ke dan dari jaringan yang terkena. Ini bisa menjadi keadaan darurat, membutuhkan operasi untuk mencegah cedera permanen. Kaki, lengan, dan perut paling rentan terkena sindrom kompartemen.
Anda mengalami patah tulang? Jangan dipijat untuk menghindari komplikasi lain yang serius bagi kesehatan. Akan lebih baik segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan penanganan yang tepat, tulang akan dapat menyatu kembali.
[HNS/RPA]