Patah tulang memang jadi satu kondisi yang mungkin pernah dialami oleh beberapa orang, khususnya bagi mereka yang punya aktivitas berat atau ekstrem.
Patah tulang atau dalam bahasa medisnya disebut fraktur merupakan kondisi terputusnya susunan tulang pada tubuh manusia. Butuh waktu cukup lama untuk seseorang pulih dari patah tulang.
Akan tetapi, bagaimana jadinya jika seseorang baru saja pulih dari patah tulang, lalu kembali cedera saat melakukan olahraga atau aktivitas lainnya?
Pernah Patah Tulang Lalu Cedera Lagi, Berbahayakah?
Saking girangnya karena telah sembuh dari patah tulang, Anda jadi sembarangan melakukan aktivitas fisik selama proses pemulihan.
Alhasil, Anda kembali mengalami cedera hebat yang menyebabkan sendi maupun tulang jadi terasa nyeri.
Jika hal ini sampai terjadi pada diri Anda, berbahayakah? Menurut dr. Devia Irine Putri, bahaya atau tidak sebenarnya tergantung dari lokasi cedera yang dialami pasien.
“Tergantung dari lokasi dan seperti apa mekanisme cederanya. Misalnya, kalau keseleo di pergelangan kaki, kemungkinan cederanya hanya di bagian otot dan sendi saja. Ini tidak memberikan efek ke tulang yang pernah patah (apalagi kalau sudah sembuh total). Kalau masih masa pemulihan atau baru saja sembuh, cedera bisa memungkinkan terjadinya pergeseran tulang atau retakan baru,” ujarnya.
Oleh sebab itu, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, sebaiknya penderita patah tulang tetap menjaga kesehatannya dengan baik.
Salah satunya dengan tidak sembarangan melakukan aktivitas fisik (khususnya olahraga) agar komplikasi atau munculnya retakan baru pada tulang bisa dihindari.
Melansir Medical News Today, ada beberapa komplikasi yang mungkin juga bisa terjadi pada penderita patah tulang, seperti berikut ini.
-
Sembuh di Posisi yang Salah
Kondisi ini juga disebut sebagai malunion. Maksudnya, patah tulang sembuh di posisi yang salah atau bagian tulang yang patah jadi bergeser ke area lain.
-
Gangguan Pertumbuhan Tulang
Jika patah tulang terjadi pada anak-anak, ini berisiko memengaruhi lempeng pertumbuhan tulang. Dampaknya, anak bisa tumbuh dengan gangguan tulang di tubuhnya.
-
Infeksi Tulang
Jika fraktur sampai menginfeksi kulit, bakteri bisa masuk ke dalam kulit dan juga tulang Anda. Ketika dibiarkan, tulang Anda berisiko mengalami infeksi persisten (osteomielitis kronis).
-
Kematian pada tulang
Dalam kasus terparah, patang tulang dapat menyebabkan kehilangan suplai darah yang cukup banyak. Apabila hal ini berlangsung lama, tulang dapat tidak berfungsi dengan baik.
Artikel Lainnya: 6 Bagian Tubuh yang Rentan Cedera akibat Olahraga
Bagaimana Pertolongan Pertama Cedera?
Jika cedera yang dialami tidak sampai memengaruhi kondisi tulang, Anda bisa melakukan metode RICE. Metode RICE sendiri adalah singkatan dari Rest, Ice, Compressions, dan Elevation yang berarti:
- Rest, istirahatkan bagian yang terkena dan jangan berusaha untuk menggerakan bagian yang cedera.
- Ice, kompres bagian yang cedera dengan air es atau es batu selama 10 sampai 20 menit. Ini bisa dilakukan sebanyak tiga sampai empat kali dalam sehari.
- Compression, bebat atau perban bagian yang cedera dengan elastic bandage. Tujuannya untuk mengurangi bengkak pada bagian cedera. Pastikan saat memasang perban juga tidak terlalu kencang.
Jika terlalu kencang, ini bisa menimbulkan keluhan kesemutan dan membuat bengkak jadi semakin parah.
- Elevation, angkat bagian yang cedera lebih tinggi dari pada posisi dada atau jantung. Misalnya, jika cederanya ada di bagian kaki, maka angkatlah kaki atau beri ganjalan bantal saat sedang istirahat.
Namun, apabila cedera yang dialami sampai menyebabkan nyeri hebat hingga tulang kembali tergeser, pastikan Anda melakukan beberapa hal ini:
- Jangan menggerakkan badan atau memindahkan korban patah tulang ke tempat lain tanpa bantuan tenaga medis.
- Jangan berusaha mengembalikan tulang yang terlihat ke luar dari kulit.
- Segera kompres bagian tulang yang patah dengan air es atau es batu (guna mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakkan)
- Jika cedera terlihat mengeluarkan darah, cari sumber darah dan usahakan untuk menghentikan darah yang bercucuran tersebut.
Anda juga bisa mengangkat posisi tubuh yang mengalami pendarahan (jika tidak terlihat ada tulang yang keluar), lalu tekan sumber perdarahan dengan kain.
- Temani korban patah tulang dan jangan sampai dirinya tertidur atau pingsan hingga bantuan medis datang.
Artikel Lainnya: Pertolongan Pertama pada Cedera Saat Olahraga
Kapan Waktu yang Tepat Untuk Kembali Olahraga Setelah Patah Tulang?
Menurut dr. Devia, waktu penyembuhan umumnya berkisar tiga sampai enam bulan setelah patah tulang terjadi. Akan tetapi, hal ini juga tidak bisa diketahui secara pasti.
Pasalnya, seberapa cepat waktu penyembuhan tergantung dari kondisi patah tulang yang dialami penderita. Untuk itu, konsultasi dengan dokter guna mendapatkan waktu perkiraan sembuh patah tulang yang dialami.
Dokter Devia juga mengatakan apabila sudah dinyatakan sembuh patah tulang oleh dokter, sebenarnya olahraga boleh-boleh saja dilakukan.
Bisa dengan jogging, berenang, bersepeda, angkat beban dan sebagainya, semuanya boleh dilakukan asalkan harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh.
“Tetap harus disesuaikan dengan kemampuan diri sendiri. Kalau awal-awal mungkin otot-otot sekitar yang patah akan terasa kaku, jadi latih pelan-pelan, misalnya dengan jalan kaki. Kalau mau melakukan angkat beban atau nge-gym pastikan berkonsultasi dengan PT (personal trainer) agar tak sembarangan melakukan gerakan,” jelas dr. Devia.
Sebagai penutup, dr. Devia juga mengingatkan agar para pasien patah tulang yang sudah sembuh, harus melakukan pemanasan dan pendinginan ketika berolahraga.
Ini bertujuan untuk mencegah cedera terjadi dan tidak mengganggu masa pemulihan patah tulang Anda.
Jika ada hal lain yang ingin ditanyakan mengenai cedera setelah pernah patah tulang, jangan ragu konsultasikan dengan dokter Anda. Untuk lebih mudahnya, konsultasi online dengan dokter lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)