Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang secara keseluruhan. Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan tubuh mengatur kandungan mineral dalam tulang, yang disertai rusaknya bagian dalam tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos dan rentan mengalami patah.
Osteoporosis pada pria
Butuh waktu yang cukup lama hingga tulang menjadi keropos. Umumnya, osteoporosis baru diketahui setelah pasien mengalami jatuh atau berada dalam situasi yang membuat tulangnya retak. Perlu diketahui pula bahwa seiring berjalannya waktu, tulang manusia dapat mengalami perubahan yang signifikan.
Proses pembentukan tulang bermula sejak embrio berusia 6-7 minggu dan berlangsung sampai usia dewasa. Pada rentang usia awal 20 tahunan, tulang perlahan-lahan berhenti tumbuh.
Namun, massa tulang akan terus bertambah sampai periode puncak di usia awal 30 tahun. Selanjutnya, menginjak usia 35 tahun massa tulang akan semakin berkurang.
Dilansir dari Men’s Journal, meski wanita disebut rentan mengalami osteoporosis, namun ternyata pria juga mengalami peningkatan kemungkinan osteoporosis yang cukup signifikan berdasarkan data statistik.
Mengatasi osteoporosis pada pria
Selama beberapa dekade, peneliti telah menekankan pentingnya kesehatan tulang bagi wanita, sementara osteoporosis tidak dianggap sebagai masalah bagi pria.
Tapi baru-baru ini, International Osteoporosis Foundation mengungkapkan bahwa satu dari lima pria di atas usia 50 akan menderita patah tulang karena kondisi tulang yang semakin memburuk.
Sebanyak 27 pesen pria lebih mungkin mengalami patah tulang karena osteoporosis daripada mengalami kanker prostat. Bahkan berdasarkan laporan tersebut, laki-laki dua kali lebih mungkin mengalami patah tulang.
Satu yang perlu Anda tahu, kondisi osteoporosis pada pria dapat dicegah sejak dini. Sehingga dengan begitu, angka penderita gangguan kesehatan ini dapat teratasi sebelum kondisinya semakin parah.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menghindari rokok dan mengurangi konsumsi alkohol yang dapat menyebabkan kerusakan tulang.
Selanjutnya, pastikan Anda mendapatkan cukup kalsium sebagai komponen utama dari tulang yang kuat. Sebab, keluarnya keringat dan air kencing akan menyebabkan Anda kehilangan kalsium lebih banyak.
Pengobatan osteoporosis
Rekomendasi asupan kalsium adalah 1.250 mg per hari. Segelas susu skim (setara 8 ons) mengandung 300mg kalsium. Mengatur asupan kalsium sehari-hari lewat diet dapat menjadi solusi yang baik.
Jika tidak dapat mengonsumsi produk susu, Anda juga bisa mendapatkan asupan kalsium dari suplemen. Vitamin D juga dapat membantu kesehatan tulang karena membantu tubuh Anda lebih mudah untuk menyerap kalsium dari makanan, sehingga terhindar dari penyakit tulang.
Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc dari KlikDokter, pengobatan biasanya disesuaikan dengan beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, risiko keretakan, dan riwayat jatuh sebelumnya.
Jika Anda didiagnosis mengidap osteoporosis karena adanya keretakan tulang, maka perlu dilakukan sejumlah pengobatan untuk meminimalkan risiko keretakan lebih parah pada masa yang akan datang.
“Anda perlu menjaga agar asupan kalsium dan vitamin D tercukupi. Dokter mungkin akan menyarankan perubahan pola makan dan memberikan suplemen untuk dikonsumsi agar kebutuhan kalsium harian tercukupi,” ujar dr. Nitish.
Meski banyak diderita wanita, ternyata pria juga rentan terkena osteoporosis. Untuk mencegahnya, penuhi asupan kalsium harian Anda dengan makanan bergizi dan suplemen sesuai petunjuk dokter. Ayo cegah osteoporosis sebelum terlambat!
[NP/ RVS]