Sumber : Jawa Pos - PDPI Malang - Februari 2009
Tak Tertangani, Rawan Cacat Pegal linu mungkin menyerang siapa saja. Kondisi begini umumnya mereda setelah cukup beristirahat. Namun, bila berlangsung lama dan bukan akibat terlampau keras beraktivitas, hendaknya kondisi itu tak diabaikan. 'Bisa saja itu pertanda TB (tuberculosis) pada tulang. Jika tak segera berobat, pasien berisiko lumpuh,' kata dr Ketut Martiana SpOT. Menurut dia, kasus TB tulang ada sekitar satu persen dari seluruh pasien TB. 'Dan, hanya 10 persen di antaranya yang dirawat di RS,' tuturnya. Artinya, banyak sekali pasien TB tulang yang tidak dirawat di RS. Sebagaimana TB usus, pada TB tulang penyebabnya mycobacterium tuberculosis. Bagian yang diserang kebanyakan tulang belakang. Seorang penderita TB tulang pasti ada riwayat kontak dengan penderita TB bentuk apa pun dalam jangka lama. Infeksi itu bisa tertular dari mana saja. Entah dari salah satu anggota keluarga, tetangga, atau di tempat umum yang biasa didatangi. 'Selanjutnya, melalui sistem pembuluh darah kuman tersebut menyebar ke tulang belakang,' jelas spesialis bedah ortopedi dan traumatologi dari RSU dr Soetomo Surabaya itu. Lama-kelamaan bantalan sendi yang mati atau serpihan sumsum tulang belakang akan menekan saraf. Hal inilah yang memberi efek nyeri tak tertahankan. Dari sekian banyak tulang belakang, bagian toraks dan lumbal yang berpotensi besar terinfeksi TB. Sebab, tulang di bagian tersebut termasuk spongeosa. Itu sesuai bentuknya yang berongga dan kaya pembuluh darah. Ketut mengatakan, tulang jenis tersebut sangat disukai kuman. Di tempat itu, kuman akan leluasa masuk melalui pembuluh darah. 'Di daerah lain, seperti lutut, pinggul, serta pinggang hanya sekitar 40 persen,' tambahnya. Tanda khas lainnya, teraba benjolan di punggung. Bila berlanjut, punggung tampak bengkok. Hal itu berkaitan dengan kerusakan sisi depan tulang punggung. Semakin banyak bagian tulang belakang yang rusak, bungkuk pun menghebat. Postur tubuh semacam ini kadang-kadang tidak tampak bila dilihat dari depan. Apalagi, bila terbiasa duduk membungkuk. Gambaran ini akan sangat jelas terlihat dari samping. 'Susahnya, semakin muda seseorang terkena infeksi tersebut, semakin hebat cacat yang terjadi,' papar dokter 52 tahun itu. Dia menegaskan, untuk pasien yang mengalami TB tulang kurang dari 6 bulan, kemungkinan sembuh sangat besar. 'Bila sudah lebih dari 6 bulan, kemungkinan recovery sangat kecil, meski dioperasi. Tentu, juga dilihat apakah sumsum tulang belakangnya masih bagus,' ungkapnya..