Tulang

Tumbuh Tulang di Otot, Ketahui Cedera Myositis Ossificans

Aditya Prasanda, 27 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Myositis ossificans merupakan kondisi tumbuhnya tulang di dalam otot. Simak gejala dan cara mengatasinya di sini.

Tumbuh Tulang di Otot, Ketahui Cedera Myositis Ossificans

Pemain sepak bola berisiko mengalami myositis ossificans. Kondisi ini menyebabkan tumbuhnya tulang di dalam otot.

Umumnya myositis ossificans terbentuk setelah mengalami cedera traumatis. Selain itu, kondisi ini juga dapat berkembang karena cedera otot yang terjadi berulang kali. 

Simak penyebab myositis ossificans, serta gejala dan cara mengatasinya berikut ini.

Artikel Lainnya: Cedera yang Sering Terjadi dalam Olahraga Bela Diri

1 dari 2

Penyebab Myositis Ossificans

Berdasarkan Very Well Health, hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab myositis ossificans. Kemungkinan penyebabnya diyakini karena fungsi fibroblas yang salah hingga berubah menjadi sel pembentuk tulang.

Fibroblas merupakan sel yang membantu proses penyembuhan cedera. Kerja fibroblas yang salah kemudian mengembangkan tulang di dalam otot. Kondisi ini terjadi pada lokasi cedera otot.

Myositis ossificans paling sering tumbuh di area paha. Kondisi ini juga dapat terjadi pada lengan bawah. 

Gejala Myositis Ossificans

Myositis ossificans dapat menyebabkan sejumlah gejala, yaitu: 

  • Nyeri otot yang berlangsung lebih lama, dibandingkan dengan memar otot normal.
  • Pergerakan sendi di sekitar otot yang cedera menjadi terbatas.
  • Kelompok otot yang cedera membengkak dan mengencang akibat tumbuhnya tulang. Kondisi ini bahkan dapat meluas ke bagian ekstremitas (anggota gerak) tubuh lainnya.

Artikel Lainnya: Cedera Olahraga Jangan Asal Diurut

2 dari 2

Diagnosis dan Penanganan Myositis Ossificans

Tes sinar-X merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi tumbuhnya tulang di dalam otot. 

Sinar X berfungsi memastikan apakah benar tulang di dalam otot merupakan myositis ossificans dan bukan sejenis tumor

Diagnosis juga dapat menggunakan tes pencitraan lainnya seperti ultrasound, CT scan, MRI, atau scan tulang.

Umumnya myositis ossificans dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, sejumlah cara dapat dilakukan guna mengatasi kondisi ini, yaitu:

  • Tahap Awal

Pada tahap awal pengobatan, fokuslah membatasi perdarahan dan peradangan lanjutan di dalam otot. Caranya, batasi gerak tubuh dan beristirahat agar sel otot yang cedera tidak mengalami retraksi (tarikan). 

Selanjutnya, berikan kompres dingin di lokasi otot yang cedera. Dokter Devia Irine Putri menjelaskan kompres dingin merupakan salah satu cara mengatasi peradangan di dalam otot.

“Karena, suhu yang rendah membuat pembuluh darah di sekitar lokasi cedera menyempit sehingga memperlambat aliran darah. Reaksi peradangan turut berkurang,” jelas dr. Devia.

Artikel Lainnya: Waspada, Usia di Atas 40 Rentan Cedera Ini saat Olahraga

Selain kompres dingin, gejala peradangan juga dapat diatasi menggunakan obat antiradang. 

Terakhir, peregangan lembut dapat dilakukan agar sirkulasi darah di sekitar lokasi cedera lancar.

  • Tahap Lanjutan

Pengobatan lanjutan myositis ossificans dilakukan dengan bedah eksisi. Kendati demikian, prosedur ini sangat jarang dilakukan. 

Sebelum melakukan pembedahan myositis ossificans, umumnya ahli bedah menunggu selama 6-12 bulan. Pasalnya, ketika myositis ossificans diangkat terlalu cepat, tulang dapat tumbuh kembali di lokasi otot yang cedera.

Bahkan, ada sedikit bukti yang menunjukkan peluang kembalinya pertumbuhan tulang setelah diberi jeda dan myositis ossificans dibedah.

Prosedur operasi myositis ossificans sendiri dilakukan jika kondisi ini menyebabkan gejala menetap, meski pengobatan non-bedah sudah dilakukan.

Pembedahan myositis ossificans juga dapat dipertimbangkan jika kondisi ini menyebabkan gerak sendi terganggu. 

Selain itu, pembedahan juga dapat dilakukan jika tekanan tulang pada saraf berkembang. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar cedera otot, konsultasi lebih cepat lewat Live Chat dokter.

(FR/AYU)

cedera olahraga
Olahraga
Cedera Otot