Kesehatan Mental

Hal Psikologis yang Bisa Dipelajari dari Serial Squid Game

Tri Yuniwati Lestari, 28 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Squid Game tengah menjadi tontonan populer. Tahukah Anda kalau ada nilai psikologis yang bisa diambil dari series ini? Ketahui lengkapnya di sini!

Hal Psikologis yang Bisa Dipelajari dari Serial Squid Game

Squid Game merupakan serial Netflix yang tengah menjadi trending nomor satu di platform tersebut.

Series asal Korea Selatan ini menceritakan tentang kompetisi yang tidak hanya merebutkan hadiah, namun juga menyangkut hidup dan mati.

Ini karena setiap permainan Squid Game mempertaruhkan nyawa yang mesti dikorbankan.

Semakin banyak peserta yang berguguran, semakin besar hadiah atau uang yang didapatkan. Peserta yang mengikuti kompetisi adalah orang-orang pilihan, yaitu mereka yang terlilit utang.

Nah, di balik cerita yang menarik dan penuh ketegangan, Squid Game nyatanya mengandung banyak pesan moral, lho. Simak penjelasan psikolog berikut.

1 dari 3

1. Mengambil Keputusan Saat Emosi Tidaklah Baik

Dalam serial garapan sutradara Hwang Dong Hyuk ini, beberapa kali peserta Squid Game menyesal karena keputusan yang diambil saat emosi.

Sangat wajar jika para peserta menjadi lebih emosional saat bertanding dalam kompetisi. Karena, taruhannya bukan saja hadiah namun juga nyawa.

Artikel Lainnya: Waspada Gangguan Psikologis pada Lansia, Apa Saja?

Semua peserta ingin keluar dari pertandingan dengan selamat dan mendapat hadiah yang dijanjikan. Hal ini membuat mereka mengambil keputusan yang salah saat emosi.

Seperti dalam cerita tersebut, peserta yang bernama Sang Woo mendorong peserta lain di jembatan kaca karena ia takut kehabisan waktu. Peserta tersebut sampai terjatuh dan meninggal di tempat. 

Pesan moral dalam hal tersebut, ketika ingin membuat keputusan atau merespons suatu hal, lebih baik menunggu kondisi emosi lebih tenang terlebih dahulu.

2. Menutup Utang dengan Utang Bukanlah Solusi

Sebagian besar pemain dalam kompetisi Squid Game rela bergabung karena harus membayar semua utang yang tidak bisa dibayarkan.

Dalam series tersebut, diceritakan banyak dari peserta yang berusaha menutup utang mereka dengan berutang lagi kepada orang lain. Alih-alih utang terlunasi, mereka malah membuat masalah baru.

Meminjam uang bagaikan kecanduan narkoba. Semakin banyak Anda mendapatkan uang dari orang lain dengan cara meminjam, maka Anda bisa semakin terobsesi dengan hal tersebut.

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, menjelaskan orang dapat kecanduan berutang karena ia melihat mendapatkan uang dengan meminjam merupakan hal yang jauh lebih mudah, ketimbang harus bekerja.  

Intinya, jangan coba-coba berutang jika tidak sanggup melunasinya. Kemudian, jangan juga melakukan gali lubang-tutup lubang dalam masalah yang sama. Cobalah lebih bijak dalam mengambil keputusan sebelum meminjam uang.

“Pastikan jumlah yang kita pinjam mampu kita bayarkan. Jangan sembarang mengumbar janji untuk bayar, nyatanya kita tidak mampu dan malah mencari pinjaman orang lain. Khawatir nantinya malah menambah masalah baru,” ucap Ikhsan.

Artikel Lainnya: Langsung Marah Saat Dinasihati, Apa Termasuk Gangguan Psikologis?

2 dari 3

3. Prioritaskan Kebutuhan Dibanding Keinginan

Anda harus dapat mengelola pengeluaran dan pemasukan dengan baik dan benar. Ketahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Tidak ada salahnya memenuhi apa yang Anda inginkan, namun prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu. 

Sebagian besar karakter dalam serial Squid Game memiliki latar belakang yang berbeda tentang mengapa mereka berakhir di game ini. Rata-rata mereka gagal dalam memprioritaskan kebutuhan, sehingga mengakibatkan utang yang sangat besar.

Seperti yang terjadi pada Gi Hun dan ibunya. Alih-alih menggunakan uang yang ia dapatkan dari pinjaman untuk kebutuhan dan mencari pekerjaan layak, uang tersebut malah digunakan untuk bermain judi.

Dari hal tersebut, Anda dapat belajar bagaimana memprioritaskan sesuatu. Jika sedang kesusahan uang, sebaiknya jangan mengorbankan uang yang dimiliki hanya untuk hal-hal tidak penting. 

4. Keserakahan Dapat Membuat Orang “Buta”

Permainan Squid Game merupakan pertandingan survival atau bertahan hidup. Agar dapat bertahan dan mendapatkan hadiah, peserta harus melakukan apa pun termasuk hal-hal yang dapat menyebabkan penyesalan.

Di tengah keinginan untuk menang dalam pertandingan, beberapa peserta mengabaikan bahwa keserakahan menguasai diri mereka. Hal ini mengakibatkan kejadian tidak menyenangkan.

Pasalnya, ketika berbicara tentang uang, umumnya pasti orang menjadi bersemangat. Squid Game mengajarkan keserakahan dalam hal uang tidak akan pernah memberi hasil yang lebih baik.

3 dari 3

5. Jangan Mudah Percaya dengan Orang yang Baru Dikenal

Dalam series tersebut, beberapa kali peserta diminta membentuk tim dalam permainan. Namun, tidak sedikit dari mereka yang berkhianat dan merugikan temannya sendiri.

Menurut Psikolog Ikhsan, memang sebaiknya kita tidak mudah percaya dengan orang baru. 

“Setiap orang punya penilaian sendiri sampai batas mana bisa percaya dan tidak. Kita boleh berprasangka baik kepada orang baru. Namun, kita boleh juga untuk meyakini diri bahwa tidak langsung percaya dengan orang baru,” jelas Ikhsan.

“Karena, kita tidak tahu nih motivasi dari setiap orang. Observasi terlebih dahulu dari caranya bersikap dan menyampaikan pemikirannya, agar kita tidak terburu buru dalam memberikan penilaian ke orang itu,” lanjutnya.

Artikel Lainnya: Alasan Psikologis Kenapa Anda Perlu Break dalam Pacaran

6. Uang Bukan Segalanya

Sebelum menemui akhir dari serial Squid Game, Gi Hun bertanya kepada Il Nam mengapa ia sengaja membuat game tersebut.

Il Nam menjawab, bahkan dengan sebanyak apa pun uang yang dimiliki, seseorang bisa tetap memiliki kehidupan yang membosankan, dan uang saja tidak cukup.

Squid Game bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga menghargai dan melihat keindahan dalam hal-hal kecil. Sekali pun punya banyak uang, jika kita tidak bahagia dengan hidup, itu akan percuma.

Serial tersebut juga mengajarkan tentang moral dasar dalam hidup. Meski hidup berat, akan selalu ada jalan keluarnya. Anda hanya perlu berusaha lebih keras untuk mencapai “garis finish”.

Itulah beberapa pesan moral yang dapat diambil dari Squid Game. Jika memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan mental, Anda dapat berkonsultasi melalui fitur LiveChat psikolog.

(FR/AYU)

psikologis
kesehatan mental