Sakit karena pikiran. Istilah itu biasanya keluar bila Anda menemui orang yang stres berat hingga tubuhnya terasa sakit. Bahkan, tak cuma sakit nyeri biasa, beban pikiran yang berat juga mampu membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah. Anda tak ingin mengalami keadaan seperti itu, bukan? Jika memang demikian, segeralah ubah cara berpikir menjadi lebih optimis lagi.
Perlu diketahui sebelumnya, sikap optimis yang dimaksud adalah berpikir positif terhadap segala hal, tetap ikhlas dengan hasil yang didapat, dan tidak mencari-cari keburukan atau kesalahan orang lain.
Manfaat sikap optimis
Dilansir dari WebMD, peneliti dari Departemen Ilmu Sosial dan Perilaku Harvard T.H. Chan School of Public Health Boston, Eric Kim, mengatakan bahwa sikap optimis berkaitan dengan penurunan risiko kematian akibat stroke, penyakit pernapasan, infeksi, dan kanker. Itu karena orang yang optimis cenderung bertindak dengan cara yang lebih sehat. Mereka pun lebih sering berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, serta memiliki kualitas tidur yang baik.
Tak hanya itu, sikap optimis juga dapat secara langsung memengaruhi fungsi biologis. Hal ini turut mendatangkan manfaat berupa menurunkan risiko peradangan, mengikis tingkat lemak dalam darah, dan mempertahankan kadar antioksidan di rentang optimal.
Lebih dari itu, ketika dihadapkan pada tantangan hidup, orang yang optimis juga cenderung mengandalkan metode mengatasi permasalahan dengan lebih rasional. Mereka bersikap ikhlas dalam menghadapi perubahan, bahkan ikhlas terhadap hal yang memang tidak bisa diubah. Orang optimis pun lebih pandai dalam membuat rencana darurat, sehingga mereka lebih kebal terhadap serangan panik ataupun gangguan kecemasan.
Wanita optimis, risiko penyakit rendah
Masih terkait itu, para peneliti meninjau 70.000 wanita untuk diperiksa tingkat otimisme-nya dan faktor lain yang berkaitan seperti ras, tekanan darah, diet, serta aktivitas fisik. Hasil dari penelitian tersebut mengatakan, risiko kematian akibat kanker pada wanita yang optimis lebih rendah 16 persen ketimbang wanita yang pesimis.
Kemudian, risiko kematian akibat penyakit jantung, stroke, atau penyakit pernapasan lebih rendah 40 persen, dan risiko kematian akibat infeksi lebih rendah 52 persen ketimbang wanita yang tidak punya semangat positif dalam hidupnya.
Mengetahui adanya segudang manfaat tersebut, mulailah untuk menyebarkan semangat positif kepada orang-orang di sekitar Anda dengan cara menghargai satu sama lain. Jangan lupa untuk selalu berusaha, tetap tetap ikhlas dengan hasil yang didapat nanti, dan syukuri segala apa yang Anda miliki saat ini.
Jangan lupa untuk mengimbangi sikap optimis tersebut dengan penerapan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin dan teratur, cukup tidur, kelola stres dengan baik, serta jauhi alkohol maupun rokok. Dengan ini semua, hidup Anda niscaya akan lebih bermakna, jauh dari penyakit, dan panjang umur.
[NB/ RVS]