Bipolar adalah masalah kesehatan mental yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati yang ekstrem. Penderita bipolar bisa mengalami fase mania (suasana hati sangat baik) lalu fase depresi (suasana hati sangat buruk), atau sebaliknya.
Karena perubahan mood yang sangat ekstrem, berbicara dengan penderita bipolar harus lebih hati-hati supaya tidak menyakiti, membuatnya marah, hingga memperburuk kondisinya.
Apa saja kalimat yang seharusnya dihindari saat berinteraksi dengan orang yang bipolar? Berikut penjelasannya:
1. “Reaksi Anda Sangat Berlebihan”
Penderita bipolar biasa menunjukkan gejala berupa reaksi berlebih. Saat Anda hanya menganggapnya berlebihan, hal ini bisa membuatnya mengabaikan gejala tersebut.
Komentar tersebut juga dapat membuat penderita merasa tidak dihargai perasaannya, malu, dan tidak diberi empati.
Lebih baik, tunjukkan sikap empati dan hindari menunjukkan kekesalan karena reaksi yang muncul.
Artikel Lainnya: Apakah Anda Mengidap Bipolar? Kenali Gejalanya
2. “Apa Pun yang Tidak Membunuhmu akan Membuatmu Kuat”
What doesn’t kill you makes you stronger – mungkin hal ini sudah tak asing di telinga. Tapi, hal ini belum tentu berlaku pada orang dengan gangguan bipolar.
Beberapa penderita bipolar memang bisa melewati pengalaman yang sulit dan mengambil pelajaran, sehingga mereka menjadi pribadi yang lebih kuat.
Namun, bipolar juga bisa memicu seseorang untuk bunuh diri. Studi dalam jurnal Medicina menunjukkan, sebanyak 20-60 persen penderita bipolar pernah mencoba bunuh diri paling tidak sekali dalam hidupnya.
Ketika berinteraksi dengan orang bipolar, hindari mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya. Bisa saja ia mengalami situasi yang sulit dan membutuhkan dukungan.
3. “Orang-Orang Juga Kadang Mengalami Mood Swing”
Mood swing merupakan perubahan suasana hati yang cepat dan intens. Ini merupakan kondisi yang cukup normal dan bisa terjadi karena stres maupun masalah kesehatan fisik.
Namun, mood swing pada gangguan bipolar bisa terus berulang dan parah. Tidak seharusnya mood swing yang dialami penderita bipolar disamakan dengan orang yang sehat secara mental.
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, menjelaskan perubahan suasana hati pada penderita bipolar dan individu yang tidak memiliki bipolar sangatlah berbeda.
Bipolar terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon di otak. Adanya pemikiran bahwa mood swing sama dengan bipolar justru bisa membuat penderita mengalami trust issues (hilang kepercayaan).
“Akhirnya mereka mengembangkan trust issue, karena merasa masih ada stigma dari orang di sekitarnya bahwa gangguan mood yang dialami bukan hal yang perlu jadi perhatian,” ujarnya.
Artikel Lainnya: Perbedaan Hipomania dan Mania pada Bipolar
4. “Terkadang Orang-Orang Juga Sedikit Bipolar”
Perubahan suasana hati tidaklah sama dengan bipolar. Oleh karena itu, tidak seharusnya mengatakan kalau bipolar terjadi pada semua orang yang mengalami perubahan mood.
Hal tersebut bisa membuat penderita bipolar mengabaikan gejala yang dialaminya dan apa yang dirasakan.
5. “Anda Gila”
Kata-kata negatif seperti “aneh”, “gila”, dan lainnya tidak seharusnya diucapkan. Karena, hal ini bisa membahayakan kondisi penderita gangguan mental, termasuk bipolar.
Kata-kata tersebut juga akan menyakiti perasaan penderita. Jadi, lebih berhati-hati akan apa yang hendak diucapkan.
6. “Kamu Seperti Seorang Maniac”
Maniac adalah istilah yang menggambarkan seseorang yang suka melakukan kekerasan dan gila. Istilah ini sering dikaitkan dengan suatu hal negatif atau menyesatkan.
Saat penderita bipolar mengalami fase mania, bukan berarti ia selalu melakukan hal berbahaya. Bipolar juga berbeda dengan gangguan kepribadian antisosial atau psikopat.
Pemilihan bahasa saat mendefinisikan suatu kelainan harus berhati-hati. Karena, bisa saja bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan penyakit yang diderita orang tersebut.
7. “Saya Ingin Jadi Maniac Agar Bisa Menyelesaikan Banyak Hal”
Kalimat tersebut hanya akan membuat Anda terkesan meremehkan kondisi yang dialami penderita bipolar. Selain itu, hal ini juga menunjukkan Anda kurang memahami efek buruk maniac.
Saat fase mania, penderita bipolar bisa saja memiliki banyak energi yang membuatnya sangat produktif dan bisa menyelesaikan banyak hal. Namun, fase ini juga bisa menyebabkan kondisi sulit tidur dan perilaku impulsif.
8. “Kamu Terlihat Baik-baik Saja”
Penderita bipolar bisa saja terlihat baik-baik saja. Karena, mungkin saat bertemu dengannya, ia sedang dalam siklus yang baik ataupun menyembunyikan perasaannya.
Menurut Ikhsan, mengucapkan kalimat “terlihat baik-baik saja” justru membuat Anda terkesan tidak berempati dengan kondisi yang dialaminya. Kondisi ini bisa menimbulkan keinginan pada penderita untuk menarik diri dari lingkungan.
9. “Kamu Hanya Alami Premenstrual Syndrome”
Perubahan hormon menjelang menstruasi memang bisa memengaruhi suasana hati. Namun, anggapan bahwa bipolar sama dengan gejala PMS juga salah.
Bipolar bisa dialami siapa pun, tidak terbatas pada wanita saja. Kalimat tersebut bisa menyinggung penderita.
Bila teman atau keluarga Anda menderita bipolar, berikan dukungan dan rekomendasikan terapi terbaik. Hal ini dapat membuatnya merasa lebih bahagia dan semangat untuk mengatasi gangguan yang dialami.
Jika ingin tanya lebih lanjut tentang bipolar, konsultasi kepada psikolog via Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(FR/NM)
Referensi:
- Healthline. Diakses 2022. Everything You Need to Know About Bipolar Disorder
- Verywell Mind. Diakses 2022. 9 Things Not to Say to Someone Who Has Bipolar Disorder
- Medicina. Diakses 2022. Suicide Risk in Bipolar Disorder: A Brief Review
- Verywell Mind. Diakses 2022. Causes and Risk Factors of Mood Swings
Ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog