Media sosial tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Selain untuk berbagi konten, media sosial menjadi tempat untuk berbagi cerita secara publik.
Fenomena menggunakan media sosial sebagai tempat melampiaskan emosi atau mengekspresikan diri sering ditemui, salah satunya melampiaskan rasa marah. Banyak pro dan kontra dari penggunaan media sosial dari sudut pandang kesehatan mental.
Psikolog Iswan Saputro akan mengeksplorasi dampak positif dan negatif dari melampiaskan amarah di media sosial dan hubungannya dengan kesehatan mental.
Artikel lainnya: Cara Meluapkan Marah yang Sehat dan Bijak, Tanpa Harus Tarik Urat
Dampak Positif Ekspresi Emosi di Media Sosial
Mengekspresikan emosi di media sosial dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental, seperti:
1. Ruang ekspresi bagi semua orang
Mengekspresikan emosi melalui media sosial dapat dilakukan melalui tulisan, foto, audio, dan video yang menggambarkan kondisi Kamu saat ini. Media sosial menjadi ruang ekspresi emosi yang kreatif bagi Kamu untuk mengekspresikan emosi dan tekanan psikologis yang dirasakan.
2. Mendapatkan dukungan dan validasi
Ketika mengekspresikan emosi atau amarah di media sosial Kamu dapat mendapatkan dukungan dan validasi dari teman atau pengguna media sosial lainnya. Dukungan dan validasi dari media sosial dapat menurunkan tingkat stres dan merasa didengar.
3. Membangun komunitas
Melampiaskan amarah atau mengekspresikan emosi di media sosial dapat membantu membangun komunitas yang saling mendukung.
Ketika seseorang berbicara tentang pengalaman mereka dengan amarah, mereka mungkin menemukan bahwa mereka tidak sendirian dalam perasaan mereka dan dapat merasa lebih terhubung dengan orang lain yang mengalami hal yang sama.
Artikel lainnya: Mengapa Orang Mudah Marah?
Dampak Negatif Ekspresi Emosi di Media Sosial
Tentu ada konsekuensi negatif yang dapat dirasakan ketika terlalu banyak membagikan emosi atau cerita pribadi emosi melalui media sosial.
1. Memperburuk emosi
Terkadang, melampiaskan amarah di media sosial dapat memperburuk emosi daripada membantu merasa lebih baik. Diskusi dapat berubah menjadi debat atau konflik online dapat meningkatkan tingkat stres dan memperdalam perasaan marah seseorang.
2. Merusak hubungan
Bentuk melampiaskan amarah di media sosial, seperti mengirim pesan yang kasar atau mengejek orang lain, dapat merusak hubungan interpersonal. Komentar yang tidak sopan atau agresif dapat membuat orang lain merasa tersinggung dan dapat menyebabkan konflik.
3. Membuat rentan terhadap kritik
Ketika melampiaskan amarah di media sosial, mereka membuka diri untuk menerima kritik atau penilaian dari orang lain. Komentar negatif atau reaksi yang tidak diinginkan dari pengguna lain dapat membuat seseorang merasa lebih rentan dan terpukul secara emosional.
4. Kesulitan mengendalikan emosi
Jika terbiasa atau terlalu mudah mengekspresikan emosi di media sosial dapat mempengaruhi kemampuan mengendalikan emosi.
Artikel lainnya: Jangan Ditahan Terus, Ini Manfaat Marah bagi Kesehatan
Tips Sebelum Kamu Melampiaskan Emosi ke Media Sosial
Sebelum Kamu melampiaskan emosimu pada media sosial, coba perhatikan rekomendasi berikut!
1. Berfikir sebelum mengekspresikan
Sebelum Kamu melampiaskan amarah di media sosial, pertimbangkan dengan seksama apakah ini benar-benar akan membantu Kamu merasa lebih baik atau hanya akan memperburuk situasi.
2. Gunakan bahasa yang sopan
Pastikan untuk menggunakan bahasa yang sopan dan hormat saat mengekspresikan amarah di media sosial. Hindari mengirim pesan atau komentar yang kasar atau menyerang.
3. Berikan ruang bagi emosi positif
Selain melampiaskan amarah, cobalah untuk memberikan ruang bagi emosi positif seperti sukacita, rasa syukur, dan kasih sayang di media sosial.
Ini dapat membantu menjaga keseimbangan emosional dirimu dan memperkuat kesehatan mental secara keseluruhan. Melampiaskan amarah di media sosial dapat memiliki dampak positif dan negatif pada kesehatan mental seseorang.
Sementara ini dapat memberikan ruang untuk mengekspresikan diri, mendapatkan dukungan, dan membangun komunitas, hal itu juga dapat memperburuk emosi, merusak hubungan, dan membuat seseorang rentan terhadap kritik.
Penting untuk berpikir secara bijaksana sebelum mengekspresikan amarah di media sosial, dan mencari cara lain untuk mengelola emosi yang lebih positif dan produktif.
Jika Kamu punya pertanyaan tentang topik diatas gunakan layanan Tanya Dokter untuk konsultasi online dengan psikolog atau buat janji dengan psikolog secara langsung dengan layanan Temu Dokter dan temukan layanan kesehatan lainnnya di KlikDokter.
Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.