Hampir di setiap lingkaran pergaulan terdapat teman yang merasa dirinya selalu sial dan tampak menjadi korban di berbagai situasi. Orang seperti itu bisa dikatakan memiliki pemikiran victim mentality atau mentalitas korban.
Menurut Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., “Victim mentality merupakan keadaan saat seseorang merasa sebagai korban atas pengalaman tidak menyenangkan yang terjadi. Mereka juga meyakini bahwa hal buruk yang terjadi selalu menimpa mereka.”
Seseorang yang mengalami victim mentality akan merasa ia selalu berada dalam keadaan yang buruk dan tidak berusaha keluar dari pemikiran tersebut.
Disebutkan Very Well Health, kondisi ini pada umumnya berakar pada trauma, kesusahan, dan rasa sakit seseorang. Lalu, seperti apakah tanda jika seseorang mengalami victim mentality? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Selalu Menghindari Tanggung Jawab
Psikolog Ikhsan mengungkapkan bahwa salah satu tanda seseorang mengalami victim mentality adalah, “Selalu menghindari tanggung jawab dengan menyalahkan orang lain di sekitarnya.”
Vicki Botnick, terapis keluarga dan pernikahan berlisensi, juga menyatakan bahwa orang dengan victim mentality akan menempatkan kesalahan di tempat lain. Sering mencari alasan, tidak bertanggung jawab, serta menganggap bahwa ia hanyalah korban di setiap masalah hidup yang datang.
Artikel lainnya: Sering Dijegal Rekan Kerja, Jangan-jangan Dia Punya Crab Mentality!
2. Tidak Mencari Solusi dari Permasalahannya
“Salah satu ciri dari victim mentality lainnya adalah selalu menolak alternatif solusi dari permasalahan yang dihadapi dan berpikir kalau masalahnya tidak ada jalan keluar,” ujar Psikolog Ikhsan.
Orang yang memiliki victim mentality tidak akan tertarik untuk membuat perubahan dalam hidupnya. Ia akan menolak bantuan dari pihak lain dan hanya tertarik untuk mengasihani dirinya sendiri.
3. Memiliki Perasaan Tidak Berdaya
Menurut Psikolog Ikhsan, “Seseorang dengan victim mentality selalu merasa tidak berdaya dalam mencari pemecahan masalah.”
Karena ia merasa dirinya adalah korban, ia akan merasa tidak berdaya ketika masalah datang. Merasa tidak memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan yang buruk menjadi lebih baik.
Ada kalanya memang seseorang tidak mampu mengubah suatu keadaan. Namun, Botnick menyatakan bahwa orang dengan victim mentality lebih kepada tidak ingin daripada benar-benar tidak mampu.
4. Berpikir Negatif akan Dirinya Sendiri
Melansir Healthline, seseorang dengan mentalitas korban akan selalu memiliki pikiran negatif pada dirinya sendiri. Pikiran-pikiran tersebut, seperti:
- “Semua hal buruk pasti terjadi pada saya.”
- “Saya tidak bisa berbuat apa-apa, lalu untuk apa mencoba?”
- “Saya pantas menerima hal-hal buruk yang terjadi pada saya.”
- “Tidak ada yang peduli pada saya”
Jika self-talk negatif tersebut terus dilakukan, maka seiring berjalannya waktu pemikiran tersebut akan tertanam pada diri sendiri.
Pertahanan dalam diri pun akan rusak dan sulit untuk bangkit menghadapi tantangan atau masalah yang datang. Di samping itu orang tersebut juga sulit untuk menyembuhkan diri sendiri saat diterpa masalah.
Artikel lainnya: Mengenal Perbedaan Iri dan Cemburu dari Sudut Pandang Psikolog
5. Kurang Percaya Diri
Orang dengan mentalitas korban juga biasanya memiliki krisis kepercayaan diri. Hal inilah yang membuatnya semakin memantapkan posisi sebagai korban. Berpikir bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan impian.
Kacamata negatif yang mereka selalu gunakan untuk melihat diri sendiri justru membuatnya sulit melihat keberhasilan di depan mata. Psikolog Ikhsan menggambarkan kondisi ini sebagai “self sabotage”.
“Mereka tidak percaya diri akibat self-sabotage, yaitu menganggap diri tidak bisa melakukan sesuatu,” katanya.
6. Merasa Benci, Frustrasi dan Marah
Victim mentality membuat seseorang selalu merasa benci, frustrasi, dan marah pada hal-hal yang ada di sekitarnya. Ia frustrasi dan marah dengan dunia yang tampaknya tidak mendukungnya.
Ia putus asa karena keadaan di dalam hidupnya tidak pernah berubah. Ia juga benci pada orang-orang yang tampak bahagia dan sukses. Jika dibiarkan terus-menerus, maka akan berkontribusi pada munculnya ledakan amarah, depresi, isolasi diri, dan kesepian.
7. Sulit Menerima Kritik
Salah satu tanda khas seseorang yang memiliki victim mentality adalah sulit menerima kritik. Mereka cenderung sangat sensitif terhadap masukan atau koreksi, bahkan yang bersifat konstruktif sekalipun.
Namun, dengan kesadaran diri dan upaya yang konsisten, sikap ini dapat diubah. Mengubah pola pikir menjadi lebih terbuka terhadap kritik adalah langkah penting menuju pertumbuhan pribadi dan hubungan yang lebih sehat.
Seperti itulah penjelasan mengenai victim mentality yang jarang disadari. Jika Kamu atau kerabat memiliki tanda-tanda di atas, sebaiknya segera mencari pertolongan agar tidak terjerumus semakin dalam di pikiran negatif.
Ingin lebih paham tentang kesehatan mental? Unduh aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang dan baca artikel terkait untuk memperkaya wawasan Kamu. Dapatkan panduan langsung dari ahlinya! Yuk #JagaSehatmu dan mental Kamu selalu.