Berurusan dengan orangtua yang tidak mau disalahkan, keras kepala, atau selalu merasa benar, mungkin merupakan situasi yang membuat Anda frustrasi. Namun, Anda tidak sendiri.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journals of Gerontology menemukan lebih dari 77 persen anak-anak melaporkan orangtua mereka kadang-kadang berperilaku keras kepala.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika menghadapi orangtua yang selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan? Untuk mengetahuinya, ikuti beberapa tips berikut ini.
1. Ketahui Penyebab Orangtua Tidak Mau Disalahkan
Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, anak perlu memahami apa yang membuat orangtua menjadi keras kepala dan tidak mau disalahkan.
Bertambahnya usia dapat memunculkan perasaan seperti ketakutan, kecemasan, kehilangan kendali, hingga kemandirian. Selain itu, orangtua juga dapat berperilaku seperti anak-anak lagi.
Hal tersebut kemungkinan mendorong perilaku keras kepala pada orangtua. Namun, dengan mengetahui hal yang mendasarinya, Anda bisa lebih memaklumi perilaku orangtua.
“Mencoba memahami apa yang membuat orangtua tidak mau disalahkan. Dengan demikian, jika perselisihan terjadi, kita tahu penyebabnya dan bisa mencari cara mengatasinya dengan lebih tepat,” ucap Ikhsan.
Artikel Lainnya: Anda Merasa Tidak Dihargai Mertua, Ini Tips Mengatasinya dari Psikolog
2. Gunakan Kata-Kata yang Lembut
Jika Anda ingin menyampaikan kepada orangtua perihal perilakunya, pastikan cara yang digunakan untuk menasehati orang tua yang keras kepala menggunakan kata-kata yang lembut dan tidak menyinggung perasaan mereka.
Kemudian, perhatikan juga kondisi orangtua saat ingin menyampaikan sesuatu atau meminta pendapatnya.
Carilah situasi saat orangtua sedang santai atau Anda bisa mengajaknya jalan-jalan terlebih dahulu.
Anda juga bisa menjadikan komunikasi sebagai upaya kolaboratif yang menghargai keputusan dan perasaan orangtua. Dengarkan apa yang menjadi pendapatnya dengan pikiran terbuka.
“Cara menghadapi orangtua yang tidak mau disalahkan tentunya kita mulai dengan komunikasi yang lembut, tetapi to the point. Tujuannya agar sesuatu yang ingin kita sampaikan langsung ke poinnya,” ucap Ikhsan.
3. Minta Bantuan Orang Lain
Cara menghadapi orang tua yang selalu merasa benar berikutnya ialah minta bantuan. Tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain untuk membujuk orangtua Anda.
Contohnya, jika orangtua tidak mau disalahkan karena telat minum obat, coba libatkan adik, saudara, atau orang yang lebih dekat dengan orangtua Anda.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Mom Shaming Agar Tak Rusak Mental Ibu
Ada kalanya orangtua lebih bisa menuruti permintaan orang yang disegani atau disayang oleh mereka.
Jadi, cobalah untuk melibatkan orang terdekatnya jika Anda ingin menasehati atau ingin berkompromi dengan orangtua.
4. Bersedia Menawarkan Kompromi
Saat berkompromi dengan orangtua yang keras kepala, sebaiknya siapkan alternatif lain untuk menjadi pilihan mereka. Pikirkan alternatif yang mungkin lebih dapat diterima oleh orangtua Anda.
“Tidak terburu-buru menyangkal apa yang disampaikan orangtua. Siapkan alasan yang kuat sebelum menyampaikan sesuatu. Tujuannya untuk mengurangi celah disalahkan balik,” ucap Ikhsan.
5. Kelola Emosi Anda
Menghadapi orangtua yang selalu merasa benar dan memiliki sikap keras kepala dapat memicu kemarahan dan kecemasan.
Namun, Anda perlu mengontrol emosi saat ingin berbicara pada orangtua yang tidak mau disalahkan.
Artikel Lainnya: Cara Anak Menghadapi Ibu dengan Gangguan Narsistik
Pasalnya, menggunakan emosi tidak akan membuat mereka menyetujui apa yang Anda sampaikan.
Hal itu hanya akan membuat mereka malah lebih defensif dari sebelumnya. Cobalah atur emosi Anda terlebih dahulu dengan berbicara kepada teman, anggota keluarga lain, atau terapis yang terpercaya.
“Sesekali bersikap tegas seperti tetap bertahan dengan argumen itu diperlukan. Tujuannya agar orangtua juga mengetahui bahwa sebagai anak juga punya pilihan dalam menentukan sesuatu. Tapi, tetap harus disampaikan dengan penuh kelembutan,” ucap Ikhsan.
6. Tahu Kapan Harus Mengalah
Menghadapi orang tua yang selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan, memang dapat menguras emosi dan fisik.
Jadi, buatlah batasan kapan Anda harus mengalah dan kapan harus mempertahankan opini Anda.
Ketika Anda telah melakukan segala upaya tetapi tidak membuahkan hasil yang diharapkan, artinya Anda perlu mempertimbangkan untuk mengalah.
Jika memang orangtua tidak dapat diberi masukan, biarkan ia melakukan sesuai kemauannya dengan tetap dalam pengawasan Anda.
Dengan tips di atas, diharapkan Anda bisa mengambil langkah yang lebih tepat untuk menghadapi orangtua yang selalu merasa benar tidak mau disalahkan.
Hubungi psikolog jika dalam menghadapinya berefek buruk bagi kesehatan mental Anda. Manfaatkan fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter untuk konsultasi langsung dengan psikolog.
(PUT/AYU)
Referensi:
Wawancara Ikhsan Bella Persada, M.Psi
NCBI. Diakses 2021. “My Parent is so Stubborn!”—Perceptions of Aging Parents’ Persistence, Insistence, and Resistance.
Webmd: Diakses 2021. Am I Responsible for My Aging Parents?