Setelah perselingkuhan terungkap, salah satu pertanyaan yang akan muncul di benak Anda adalah, “apakah harus menjelaskan perselingkuhan yang terjadi dalam rumah tangga pada anak?”
Mungkin Anda menunda menjelaskan karena malu, sedih, atau tidak ingin melibatkan anak dalam kasus ini.
Namun, bagaimanapun juga Anda perlu memikirkan dampak selingkuh dan kemungkinan untuk membicarakannya dengan anak.
Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan perselingkuhan pada anak? Simak penjelasan psikolog berikut ini.
Alasan Perlu Menjelaskan Perselingkuhan kepada Anak
Saat ada salah satu pasangan yang berselingkuh, mungkin itu akan membuat hubungan rumah tangga Anda menjadi tegang.
Cekcok setiap hari, pasangan yang mungkin pergi meninggalkan rumah, atau bahkan memutuskan untuk tidak lagi bersama.
Ketegangan dalam rumah tangga tersebut pastinya juga dirasakan oleh anak Anda. Mereka akan tahu bahwa ada sesuatu yang salah.
Artikel Lainnya: Takut Menyakiti Hati, Bagaimana Cara Jelaskan Perceraian ke Anak?
Melihat kedua orangtuanya yang bertengkar atau adu mulut terus-menerus dapat membuat anak stres, terlebih lagi jika ia menyaksikannya secara langsung. Tanpa Anda jelaskan apa yang terjadi, itu akan membuat anak menyalahkan diri mereka sendiri.
Anak akan berpikir bahwa pertengkaran yang terjadi di antara orangtua disebabkan oleh mereka. Kemudian, merasa orangtua sudah tidak sayang lagi, karena salah satu pasangan memilih untuk pergi dari rumah.
Melansir Psychology Today, jika pemikiran menyalahkan diri sendiri yang dimiliki anak akibat melihat orangtua berkelahi tidak dikoreksi, seiring waktu anak akan memiliki harga diri yang rendah. Ia pun akan merasa tidak layak untuk dicintai.
Kemudian, anak juga mungkin akan mengembangkan citra diri yang negatif. Mereka akan merasa malu tentang siapa mereka dan sebagainya.
Oleh karena itu, penting untuk orangtua menjelaskan permasalahan yang terjadi dalam keluarga pada anak, termasuk soal perselingkuhan. Apalagi, ketika orangtua mengambil keputusan untuk bercerai.
Artikel Lainnya: Cara Menjelaskan Poligami kepada Anak
Cara Menjelaskan Perselingkuhan Orangtua pada Anak
Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, untuk menjelaskan perselingkuhan yang terjadi dalam rumah tangga pada anak tergantung dengan usia anak dan kondisi saat itu.
Berikut ini ada beberapa yang perlu orangtua perhatikan sebelum membicarakan perselingkuhan pada anak, di antaranya:
1. Perhatikan Usia Anak
Dijelaskan oleh Psikolog Gracia, usia untuk menjelaskan perselingkuhan orangtua pada anak bisa dimulai saat ia sudah memasuki usia TK. Jelaskan dengan kata-kata yang mudah dimengerti.
Menjelaskannya dengan jujur apa yang terjadi lebih baik daripada ditutup-tutupi. Ini karena anak usia taman kanak-kanak sudah mulai bisa merasakan dan mengenal situasi atau kondisi yang terjadi di sekitarnya
“Semakin kecil usia anak, informasi yang disampaikan harus lebih konkret, simpel, dan singkat sesuai kemampuan pemahaman anak. Sedangkan, untuk anak SD kelas 3 atau 4 ke atas, beri penjelasan yang lebih kompleks dan rasional, khususnya anak remaja,” ucap Gracia.
2. Atur Waktu yang Tepat untuk Membicarakannya
Sebelum membicarakan mengenai masalah yang terjadi dalam rumah tangga pada anak Anda, tentukan waktu yang tepat. Pastikan anak dan Anda dalam kondisi yang tenang. Jangan menjelaskan saat emosi Anda belum sepenuhnya terkendali.
Pasalnya, menjelaskan pada anak dengan perasaan emosional hanya akan membuat Anda membicarakan hal-hal yang tidak perlu dikatakan. Ini juga mungkin akan membuat anak merasa benci dengan salah satu pasangan.
Artikel Lainnya: Dampak Anak Melihat Orang Tua Berhubungan Seks dan Cara Meresponsnya
3. Tanyakan tentang Perasaan Mereka Terlebih Dahulu
Sebelum memulai menjelaskan, gali dulu persepsi anak dan apa yang ia rasakan saat ini. Cobalah bertanya, “Apa yang Kamu sering pikirkan kalau Mama dan Papa bertengkar?”
Diungkapkan Psikolog Gracia, beri ruang untuk ia menjelaskan pikiran serta perasaannya. Anda pun perlu mengoreksi persepsi anak yang salah.
“Misalnya, ‘Mama-Papa berantem karena Papa melakukan kesalahan yang buat Mama marah. Jadi ini bukan karena Kamu, Mama minta maaf udah buat Kamu berpikir seperti itu’,” Psikolog Gracia mencontohkan.
4. Berikan dengan Contoh yang Jelas dan Konkret
Anak mungkin akan bertanya lebih lanjut tentang kesalahan Anda atau pasangan lakukan. Anda bisa mengatakannya dengan perumpamaan atau contoh yang jelas dan konkret.
Kemudian, beri kesempatan dan ruang untuk anak merasa sedih atau emosi lainnya yang ia rasakan setelah mengetahui kondisi orangtua saat ini.
5. Bahas Langkah ke Depan Bersama Anak
Tidak hanya fokus untuk membahas apa yang terjadi, cobalah untuk juga menjelaskan pada anak apa yang akan dilakukan ke depannya. Katakan kepadanya bahwa perlakuan selingkuh itu tidak baik dan itu bisa menyakiti orang lain.
Kemudian jika Anda dan pasangan memilih berpisah, jelaskan pada anak mengenai hak asuh dengan kata-kata yang mudah mereka mengerti. Misalnya, “Sekarang Kamu tinggal sama Mama. Nanti kalau hari libur, Adik boleh ketemu dengan Papa.”
Itulah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjelaskan perselingkuhan orangtua pada anak.
Jika merasa kesulitan untuk menjelaskannya, gunakan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi dengan psikolog langsung.
(PUT/AYU)
Referensi:
- Wawancara Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog
- Psychology Today. Diakses 2022. One of You Cheated, What Should You Tell the Kids?
- Today's Parent. Diakses 2022. What happens after the affair—when you have kids.
- Psych Central. Diakses 2022. Talking with Children about Infidelity.