Setiap wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seperti kehamilan, menopause juga membuat banyak perubahan dalam hidup wanita. Oleh karena itu, wanita terkadang tak mampu melewati masa-masa tersebut seorang diri. Mereka membutuhkan dukungan dari suami.
Perlu Anda ketahui, menopause merupakan periode transisi dari masa subur (reproduktif) ke masa tidak subur (nonreproduktif). Keadaan ini ditandai dengan berhentinya haid selama 12 bulan, dan umumnya terjadi saat seorang wanita berusia 43–57 tahun.
Seorang wanita yang berada di masa menopause akan mengalami berbagai keluhan, misalnya:
- Keringat malam
- Gangguan tidur
- Gangguan mood
- Vagina kering
- Infeksi saluran kemih
- Tidak berminat pada hubungan seks
Akibat adanya berbagai keluhan di atas, seorang wanita yang berada di fase menopause membutuhkan dukungan dari sang suami. Namun, dukungan seperti apa yang harus diberikan oleh suami?
Selanjutnya
-
Cari tahu tentang menopause
Pelajari setiap hal terkait menopause. Sebagai suami, pastikan Anda mempelajari setiap perubahan serta pengalaman yang umumnya dirasakan seorang wanita saat menopause terjadi. Hal ini bertujuan agar Anda bisa mengambil langkah tepat jika sewaktu-waktu sang istri mengeluhkan berbagai keluhan yang terjadi.
-
Ajak bicara
Katakan pada istri bahwa Anda siap setiap saat untuk membantu serta mendukungnya melewati masa menopause. Jika perlu, tanyakan pada istri Anda secara berkala mengenai hal apa yang bisa dilakukan agar dirinya tetap merasa nyaman dan aman.
-
Tetap percaya
Jika istri mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan yang terbaik, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak percaya padanya. Meski demikian, tetaplah menjadi suami siaga yang siap memberikan segala hal yang dibutuhkan istri terkait menopause yang dialaminya.
-
Tetap sabar
Wanita menopause memiliki emosi yang tidak stabil. Dalam menghadapi ini, pastikan Anda tetap sabar dan bisa mengendalikan keadaan. Jangan malah ikut-ikutan terpancing, karena bisa membuat suasana menjadi lebih runyam.
-
Dengarkan
Ada kalanya wanita akan mengeluhkan berbagai perubahan yang ia alami selama menopause. Tugas Anda sebagai suami, dengarkan setiap keluhan yang keluar dari mulutnya. Jika saatnya tepat, Anda juga bisa memberikannya motivasi dan kata-kata yang menenangkan hati.
-
Bantu urus pekerjaan rumah
Gunakan sebagian waktu Anda untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci piring, menyapu, mengepel, menyiram tanaman, atau lainnya bisa Anda lakukan agar sang istri tidak terlalu kelelahan dan kewalahan.
Selanjutnya
-
Berikan pujian
Ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan kepada istri bahwa Anda kagum dan cinta padanya apapun kondisi yang sedang ia alami. Hindari melontarkan kata-kata yang terlalu sulit dicerna atau terlalu mengada-ada. Akan lebih baik bila Anda berkata jujurlah dalam memberikan pujian.
-
Bantu kualitas tidurnya
Insomnia sangat umum terjadi selama menopause. Maka, carilah cara untuk mengatasi masalah tidur yang dialami oleh istri Anda. Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat kondisi kamar tidur senyaman mungkin.
-
Dukung minatnya
Jika istri Anda ingin bergabung dengan komunitas tertentu, berikan dukungan. Hindari menghalangi atau berkata yang tidak-tidak. Ingat, Anda harus mendukungnya melewati setiap tantangan saat menopause. Siapa tahu, dengan bergabung dengan komunitas, beban yang ditanggung istri Anda bisa sedikit berkurang.
-
Dukung kesehatannya
Olahraga akan menjadi lebih mudah jika dilakukan bersama-sama. Tawarkan untuk berjalan-jalan malam dengannya atau bersepeda setiap akhir pekan. Anda juga bisa menyarankan dirinya untuk selalu menyajikan dan mengonsumsi makanan sehat bersama. Hal-hal seperti ini bisa menjadi ritual sehat yang membuat Anda berdua merasa senang dan bahagia.
Wanita menopause membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya suami. Karena itu, sebagai suami yang selalu mendampingi hidup sang istri hingga nanti, Anda wajib memberikan dukungan terbaik kepadanya. Jangan ragu bila Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut pada dokter terkait masalah menopause.
[NB/ RVS]