Apakah kamu memiliki hubungan yang tidak akur dengan saudara kandung? Konflik dengan saudara ketika dewasa sering kali membingungkan dan membuat frustrasi.
Apa pun penyebab kakak dan adik tidak akur, ini perlu diatasi untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Masalah antar saudara tidak akan mereda tanpa usaha. Perlu adanya tindakan untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Ini akan membantu kedua pihak untuk mulai menerima perbedaan dan melangkah ke depan.
Lalu, sebenarnya apa penyebab kakak adik tidak akur? Atau, kenapa adik kakak sering bertengkar? Berikut penjelasannya.
1. Perbedaan Pandangan
Kamu tumbuh dalam keluarga yang sama. Pada prosesnya, sangat mungkin sekali terdapat pandangan yang berbeda dengan berbagai anggota keluarga.
Bagaimana pikiran dan perasaanmu terhadap ibu, bapak, nenek dan kakek, serta saudara sekandung lainnya? Sandingkanlah dengan pikiran dan perasaan saudaramu terhadap anggota keluarga yang sama.
Jika memang berbeda, mungkin hal ini merupakan penyebab adanya konflik sehingga kamu sampai bertengkar dengan saudara kandung.
2. Persaingan
Apakah saudaramu ingin bersaing dengan kamu dalam segala hal? Apakah hal ini membuat kamu marah dan lelah? Perilaku yang suka bersaing ini sering kali berasal dari rasa tidak aman di masa kanak-kanak.
Misalnya, sejak kecil, si kakak beradik sering dibanding-bandingkan. Si kakak selalu dianggap lebih baik dan kepentingannya selalu dinomorsatukan. Karena tak punya power, si adik cuma bisa memendamnya saja.
Seiring berjalannya waktu dan sang adik sudah dewasa, rasa kompetitif kian menjadi-jadi. Timbullah rasa dendam. Bisa saja salah satunya ingin memutarbalikkan keadaan.
Jika waktu kecil disepelekan, maka sekarang ia ingin menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Karena itu, pembuktian diri tersebut bisa menjadi penyebab kakak adik tidak akur.
Dengan mengetahui masalah yang dialami di masa kecil, akan membantu kamu memahami kebutuhan untuk bersaing secara lebih efektif.
3. Pengaruh Pasangan Hidup
Masuknya orang baru di kehidupan kakak atau adik pasti akan memengaruhi hubungan keduanya. Dulu, semuanya diprioritaskan untuk keluarga. Sementara sekarang, pasti yang diprioritaskan adalah pasangan hidup masing-masing.
Adanya pasangan juga bisa mengubah pola pikir dan menambah motivasi tertentu. Bila dulu si adik tak berani membuat keputusan karena tak memiliki bala bantuan, sekarang sudah jadi lebih berani karena ada orang yang mendukungnya.
4. Pendidikan dan Pekerjaan yang Berbeda
Baik pendidikan atau pekerjaan, keduanya bisa menjadi penyebab kakak dan adik tidak akur.
Misalnya, sang kakak kini sudah menjadi seorang dokter dan profesor. Semua yang dilakukannya harus bersifat objektif, tepat waktu, dan menyukai hal yang pasti.
Sementara si adik, tumbuh menjadi seorang seniman. Mereka yang bekerja di bidang seni biasanya memiliki jam kerja yang fleksibel dan mengandalkan mood. Baik atau tidaknya suatu hal juga tergantung preferensi masing-masing orang.
Dua hal tersebut bisa memicu pertikaian di kemudian hari, meski waktu kecil mereka sangat akrab. Dulu, mereka belum memiliki karakter yang kuat dan masih fleksibel. Sekarang, akibat pendidikan dan pekerjaan, sudah ada idealisme yang sulit dibantahkan.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Kakak Beradik yang Sering Bertengkar
5. Pemberian Label
Ekspektasi orang tua terhadap anaknya cenderung melibatkan perbandingan antar saudara, dan berujung labeling.
Ketika seorang anak dilabeli, tak jarang hal ini berkontribusi terhadap pembentukan karakternya. Sebagai orang dewasa, label ini dapat mencetuskan persaingan antara adik kakak.
6. Favoritisme
Kenapa adik kakak sering bertengkar? Bisa jadi karena favoritisme atau pilih kasih yang dilakukan oleh orang tua.
Nah, ketika orang tua menunjukkan favoritisme terhadap salah seorang anaknya, hal tersebut mampu mengancam dan bahkan merusak hubungan antar saudara.
Tentu tidak menyenangkan, bukan, apabila orang tua lebih memihak saudaramu ketimbang kamu? Misalnya ditunjukkan dengan sikap orang tua yang lebih dekat dengan saudara kamu, ataupun sering membahas pencapaian saudaramu.
7. Harta Berbicara
Tak bisa dimungkiri bahwa harta juga bisa menjadi penyebab kakak adik tidak akur. Misalnya terkait dengan warisan.
Tak peduli seberapa dekat mereka waktu kecil dulu, harta bisa mengubah kedekatan menjadi permusuhan! Lalu, akan semakin memanas kondisinya bila sejak awal orang tua mungkin tidak membaginya secara adil.
Akan lebih susah memang untuk memperbaiki hubungan yang rusak di masa dewasa ketimbang masa kecil. Sebab, sudah ada campur tangan gengsi dalam hal ini.
Namun, bukan berarti saudara kandung yang bertengkar tak bisa berbaikan sama sekali, ya. Selama masih ada kenangan dan rasa sayang, pasti ikatan dan hubungan akan membaik kembali.
Apabila pertengkaran kamu dengan saudara membuat stres, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan tunda untuk konsultasi ke psikolog guna mendapatkan terapi yang tepat.
Gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi Klikdokter untuk berkonsultasi ke dokter seputar kesehatan mental.
[WA]