Narsistik atau mungkin yang lebih populer disebut narsis, adalah suatu sifat dimana seseorang memiliki minat berlebihan pada dirinya sendiri. Bisa dibilang, orang narsistik memiliki kebutuhan untuk dikagumi. Lalu, jika ayah dari anak Anda memiliki sifat ini, kira-kira apa ya bahaya yang mengancam?
Menurut Mayo Clinic, narsistik bisa dibilang sebagai gangguan kepribadian. Orang dengan sifat narsistik yang tinggi biasanya kurang memiliki empati untuk orang lain. Akan tetapi, di balik topeng rasa percaya diri yang ekstrem ini terdapat harga diri yang rapuh dan rentan terhadap kritik sekecil apa pun.
Gangguan kepribadian narsistik bisa menyebabkan masalah di banyak bidang kehidupan, seperti hubungan sosial, pekerjaan, sekolah, atau urusan keuangan. Orang dengan gangguan kepribadian ini biasanya tidak bahagia dan mudah kecewa ketika mereka tidak mendapat pujian yang mereka inginkan.
Mereka mungkin saja merasa sedih dan kecewa saat menemukan hubungan mereka tidak memuaskan, dan orang lain mungkin tidak menikmati berada di sekitar mereka.
Penyebab Sifat Narsistik
Hingga kini belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik. Seperti halnya pengembangan kepribadian dan gangguan kesehatan mental lainnya, penyebab dari narsistik cukup kompleks. Gangguan kepribadian narsistik dapat dikaitkan dengan:
-
Lingkungan
Ketidakcocokan dalam hubungan orang tua dengan anak serta adanya kritik berlebihan yang kurang selaras dengan pengalaman anak.
-
Genetika
Narsistik bisa juga muncul akibat dari karakteristik yang diwariskan.
-
Neurobiologi
Hubungan antara otak dan perilaku dengan pemikiran. Gangguan kepribadian narsistik memengaruhi lebih banyak pria daripada wanita, dan sering dimulai pada usia remaja atau awal masa dewasa.
Perlu diingat, meskipun beberapa anak mungkin menunjukkan ciri-ciri narsistik, sangat mungkin hal itu muncul hanya pada usia tertentu saja. Dan tidak berarti mereka akan terus bersifat narsistik.
Meskipun penyebabnya belum diketahui, beberapa peneliti berpikir bahwa anak-anak yang rentan memiliki sifat narsistik secara biologis, biasanya mendapatkan gaya pengasuhan yang terlalu protektif.
Ciri Pria Narsistik
Seperti disebutkan di atas, pria memang lebih berpeluang memiliki sifat narsistik dibanding wanita. Hal ini sangat berbahaya jika seorang pria yang berstatus sebagai suami atau ayah, memiliki sifat seperti ini.
Salah satu dampak mencolok dari sifat narsistik dari seorang pria – ayah atau suami – adalah ia akan menjadi orang yang egois. Menurut Psychology Today, ayah seperti itu memiliki rasa kepentingan diri di atas yang lain. Hal tersebut membuatnya percaya bahwa dia superior, hanya berhak atas yang terbaik.
Bisa dibilang, tipe ayah seperti itu berisiko menjadi orang yang otoriter dalam sebuah keluarga. Kenali ciri pria narsistik berikut ini, yang mungkin saja ada pada ayah atau pasangan Anda:
1. Memanfaatkan orang untuk kepentingan pribadi
Ayah seperti ini akan memanfaatkan orang lain, dan mungkin saja mengeksploitasi orang di sekelilingnya ketika dirasa bermanfaat baginya. Semua orang sepertinya harus melayani dia atau setidaknya dia mengharapkan untuk dilayani.
2. Karismatik
Semua orang ingin berada di dekatnya dan dia menikmati kekaguman dari orang lain. Dia senang berada dalam sorotan dan menjadi pusat perhatian.
3. Memiliki imajinasi yang unik
Pria narsistik biasanya memiliki kepercayaan diri yang tinggi, memikat dan memiliki fantasi tentang kesuksesan, prestise, dan kejayaan. Orang seperti ini sering membesar-besarkan pencapaiannya, serta terkadang ambisi dan tujuannya tidak realistis.
4. Tidak menerima kritik dengan baik
Ayah dengan sifat seperti ini akan terasa amat kesal ketika dikritik. Hal ini bisa berujung pada, pria narsistik sering mengabaikan orang yang doyan mengkritiknya. Lebih parah lagi, bukan tak mungkin ia akan mencoba menyakiti mereka yang mengkritiknya.
5. Bisa lepas kendali saat marah
Beberapa orang marah akan berteriak bila tidak bisa mengontrol diri. Pada orang yang bersifat narsistik, saat marah ia sangat mungkin melakukan hal yang lebih ekstrem, misalnya saja menyakiti orang yang membuatnya marah.
6. Biasa menyendiri dan tidak simpatik
Orang dengan sifat narsistik sering mengalami kesulitan mengalami empati, sehingga mereka sering mengabaikan perasaan orang lain. Tentu saja, dia sangat peka terhadap apa yang dirasakannya sendiri, tetapi tidak dengan orang lain.
7. Jarang bepergian
Karena sering mendapat banyak kepuasan di luar keluarga, jika ayah-ayah lain senang bercengkerama dengan keluarga, pria narsistik lebih peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentangnya, ketimbang bagaimana perasaan anak-anaknya sendiri tentang dirinya.
8. Ayah narsistik ingin anaknya terlihat hebat
Biasanya seorang ayah seperti ini akan membesar-besarkan cerita tentang anaknya kepada teman-temannya.
Berbagai hal di atas adalah ciri-ciri ayah dengan sifat narsistik. Jika seorang pria memilikinya, anak bisa merasa tertekan dan tumbuh kembangnya pun terganggu. Perhatikan gerak-gerik pasangan Anda, jika melakukan hal-hal di atas, segera ajak bicara dan berkonsultasi dengan ahlinya agar sifat narsistik yang diidapnya bisa berkurang.
[NP/ RVS]