Setiap anak memiliki hak lahir dalam keluarga untuk hidup bahagia dengan orang tua yang mencintai mereka. Namun kenyataannya, banyak anak yang justru dibesarkan oleh orang tua dengan pola asuh yang destruktif dan kasar, bahkan mampu meracuni psikologis anak. Dalam psikologi, orang tua seperti ini kerap disebut toxic parents.
Tak jarang, anak-anak yang besar dalam lingkungan seperti ini tumbuh dengan membawa luka batin dan perasaan traumatis.
Ketika luka mereka belum sembuh, orang tua yang “beracun” dapat melukai kita kembali dengan cara yang membuat pertumbuhan dan pemulihan menjadi sulit. Dampak ini sangat besar, bahkan hingga mereka tumbuh dewasa.
Artikel lainnya: Kesehatan Mental Anak Sejak Dini Harus Diperhatikan, Ini Alasannya!
Apa Penyebab Toxic Parents?
Toxic parents biasanya tidak memperlakukan anaknya sebagai individu yang dihargai. Biasanya toxic parents tidak menghiraukan kondisi psikologis anak atas tindakan yang mereka lakukan ataupun memaafkan kesalahan anak tersebut.
Banyak hal yang bisa memicu hal ini, salah satunya bisa karena adanya masalah psikologis, trauma atau stres yang tak terbendung pada orang tua tersebut.
Tak jarang, apa yang dilakukan para orang tua yang memiliki pola asuh toxic ini menjadi kekerasan fisik bahkan mental yang didapatkan saat masih kecil ataupun melihat tayangan kekerasan yang membuat dirinya trauma.
Mereka biasanya enggan meminta maaf ataupun menunjukkan kasih sayang kepada anak tersebut.
Walau terkadang toxic parents kerap bersembunyi di balik alasan kasih sayang kepada anaknya, tentu saja pola asuh yang salah tidak baik untuk dilakukan. Anak membutuhkan kasih sayang dan cinta yang penuh dan tulus dari kedua orang tuanya.
Jika anak tidak mendapatkannya, kelak ia akan terluka dan mengulangi pola asuh yang sama di kemudian harinya. Tentu saja ini akan menjadi lingkaran ‘setan’ yang tidak ada ujungnya dan berdampak negatif bagi kesehatan mental anak.
Artikel lainnya: Jenis-Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak
Kenali Tanda-Tanda Toxic Parents
Jika Anda menyadari tanda-tanda situasi pola asuh di bawah ini ketika kecil, kemungkinan besar salah satu bahkan kedua orang tua Anda termasuk kategori toxic parents.
-
Kelewat Kritis
Jika orang tua memiliki pola asuh ini, anak akan cenderung menjadi seorang pengkritik berat, bahkan pada dirinya sendiri hingga dewasa.
-
Melarang Anak Mengekspresikan Emosi Negatif
Orang tua yang toxic menolak emosi negatif apa pun yang diekspresikan anak serta kebutuhan emosionalnya. Hal ini akan memicu depresi dan menyulitkan anak menangani suatu kenegatifan saat dewasa.
-
Orang Tua Abai pada Batasan yang Sehat
Orang tua biasanya memantau bahkan mengintai apakah anak mereka aman. Segala hal yang berkenaan dengan anak dipantau, bahkan meski tanpa sepengetahuan anak. Orang tua benar-benar memaksimalkan kuasanya dalam mencampuri urusan anak.
-
Orang Tua Mengatur Target dan Tujuan Anak
Orang tua juga berperan mengatur target, bahkan menentukan tujuan hidup anak. Hal ini akan membuat seorang anak semakin sulit memenuhi tujuan dan harapannya sendiri. Demi mengatur anak, orang tua bahkan “tega” membuat anak merasa bersalah.
Orang tua toxic bisa dengan mudah mengungkit semua yang pernah dilakukanya untuk anak, termasuk mengeluarkan banyak uang untuk keperluan anak. Dengan cara seperti ini, toxic parents mencoba mengendalikan kehidupan anak.
Artikel lainnya: Bunda, Ini Cara untuk Membuat Mental Anak Lebih Kuat
-
Meminta Perhatian dan Waktu Anda Lebih Dari Seharusnya
Orang yang bertipe toxic parents akan meminta perhatian dan waktu anak lebih dari yang selayaknya. Orang tua yang toxic akan membuat anak merasa bertanggung jawab terhadap kebahagiaan mereka. Padahal seharusnya anaklah yang lebih membutuhkan waktu dan perhatian dari orang tua.
-
Egois dan Tidak Ada Rasa Empati
Toxic parents biasnaya menempatkan kepentingannya di atas kepentingan sang anak dan tidak memperhatikan kebutuhan serta perasaan anak.
Rasa empati juga tidak dimiliki, dimana toxic parents tidak memikirkan bahwa tindakan yang diambil dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
-
Emosional
Toxic parents biasanya sulit untuk mengendalikan emosinya. Dalam menghadapi sesuatu bisa terlalu dramatis atau sulit untuk ditebak. Seringkali orang tua tersebut menjadi mudah marah.
Menyiasati Kondisi Toxic Parents
Tak jarang, perasaan takut pada orang tua dibawa anak hingga dewasa ketika mendapati ia berada dalam pola asuh toxic parents.
Bahkan untuk menerima telepon dan email dari orang tua mereka, anak-anak bisa merasa takut. Ada pula orang tua yang mendiamkan anaknya hingga berhari-hari.
Padahal sesungguhnya, seberapa pun besar rasa marah, orang tua tidak seharusnya mendiamkan anak hingga berhari-hari. Bagaimana pun juga, anak selalu memerlukan dukungan dari orang tua.
Jika situasi ini terjadi pada Anda, ketika Anda menyadari bahwa orang tua memiliki gejala toxic parents, lakukanlah langkah-langkah di bawah ini:
-
Tuangkan “Beban” Anda ke Dalam Tulisan
Anda mungkin merasa sangat marah mengenai situasi ini, dan harus memiliki ruang untuk curhat.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menulis jurnal. Pastikan tempat Anda meletakkan jurnal Anda tidak dapat dijangkau oleh siapapun, terlebih lagi orang tua Anda.
Curahan hati Anda tersebut bisa Anda tuangkan di buku harian atau dalam bentuk digital. Tulislah apapun yang Anda rasa bisa membuat pikiran dan hari Anda tenang.
Meski demikian, jangan hanya menuliskan masalah yang Anda hadapi, tapi juga solusi yang Anda tempuh.
Artikel lainnya: Kenali Gejala Gangguan Mental pada Anak
-
Tulislah Hal Positif Mengenai Diri Anda
Jika orang tua membuat Anda merasa tidak baik, ingatkan pada diri sendiri bahwa Anda juga berharga! Anda mungkin membuat kesalahan, tapi begitu juga orang lain. Pikirkanlah, atau tulislah dalam jurnal Anda minimal satu hal baik mengenai diri Anda setiap hari.
Anda juga dapat menanyakan hal ini kepada teman dan keluarga. Akan membantu jika mendengar hal positif dari orang lain tentang Anda.
-
Ingatlah Bahwa Ini Bukan Salah Anda
Sayangnya, kebanyakan orang menjadi “toxic” karena mereka tumbuh di sekitar orang yang serupa. Perilaku orang tua bukanlah salah Anda, sebaiknya Anda harus bersyukur karena sudah menyadari hal tersebut.
Hal ini membantu Anda untuk memecahkan siklus. Anda harus paham bahwa kenegatifan orang tua anda tidak ada hubungannya dengan kesalahan Anda.
-
Temukan Orang yang Dapat Anda Percaya
Untuk memberitahu orang tua mengenai perasaan Anda mungkin tidak akan mengubah banyak hal, terutama jika mereka tidak menyadari akan “toksisitas” mereka. Anda bisa meminta bantuan anggota keluarga atau profesional, seperti psikolog atau spesialis kedokteran jiwa (psikiater).
Siapa pun yang Anda pilih, beri tahu apa yang Anda rasakan akibat perilaku orang tua Anda. Mintalah juga saran dari mereka. Tapi ingat, Anda memerlukan solusi yang bisa memperbaiki keadaan, bukan untuk mendapatkan dukungan atas tindakan negatif.
Nah, itulah beberapa tanda bagaimana orang tua yang memiliki karakter toxic parents bisa memengaruhi kondisi psikologis anak-anak. Jika Anda mengalami hal tersebut, Anda bisa mencoba melakukan beberapa langkah di atas.
Namun jika Anda merasa bahwa ternyata Anda memiliki karakter sebagai toxic parents, lekaslah berubah. Jika Anda merasa perlu bantuan untuk itu, segera berkonsultasilah dengan psikolog untuk menemukan solusi terbaik.
Ingin mengetahui info kesehatan lainnya atau ingin menanyakan ciri lain orang tua yang toxic dan bagaimana menghadapinya? Tanyakan langsung kepada dokter-dokter kami dengan menggunakan layanan Live Chat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Gratis lho!
(NWS)