Memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan penting dalam hidup, namun momen ini bisa menjadi sumber konflik antara anak dan orang tua. Akan lebih sulit ketika dihadapkan dengan orangtua yang konservatif dan tidak terlalu mengikuti perkembangan zaman.
Perlu dipahami alasan kenapa orangtua bersikap kolot bisa jadi karena keterbatasan wawasan atau kuatnya dalam memegang suatu prinsip. Hal ini seringkali menciptakan pola komunikasi yang tidak terbuka dan cenderung melihat sesuatu dari satu sudut pandang.
Psikolog Iswan Saputro berbagi tips atau cara seorang anak membuka komunikasi dengan orangtua yang kolot dalam memilih jurusan kuliah.
Artikel lainnya: Orang Tua Wajib Tahu, Mahasiswa Rantau Rentan Alami Kesepian
1. Persiapan Mental dan Emosional
Persiapkan mental Kamu setenang mungkin ketika ingin membuka diskusi dengan orangtua. Diskusi dengan orangtua yang konservatif akan membutuhkan waktu dan kesabaran.
Mental yang tenang dan terkendali akan meminimalisir konflik dan perdebatan selama berdiskusi dengan orangtua.
2. Dengarkan dan Pahami Perspektif Orang Tua
Adab dalam berkomunikasi bisa diterapkan dengan mendengarkan dan mencoba memahami sudut pandang orangtua tentang perkuliahan, jurusan yang dipilih, dan kekhawatiran yang mereka miliki.
Temukan dan petakan alasan-alasan yang membuat orangtua khawatir, bagaimana ekspektasi kepada anak, dan sejauh mana pengetahuan mereka terhadap perkuliahan atau jurusan yang Kamu pilih.
3. Persiapkan Argumen yang Kuat
Kamu butuh mempersiapkan argumen yang kuat sebelum berdiskusi. Jika diskusi memilih jurusan hanya dilandasi oleh keinginan dan mengikuti apa yang sedang banyak diminati dapat melemahkan argumen dimata orangtua.
Berikan informasi, data, atau hasil penelitian yang relevan tentang jurusan yang akan Kamu pilih, seperti peluang karir, lingkungan dan kualitas kampus, dan kesesuaian dengan bakat atau kelebihan yang Kamu miliki.
Artikel lainnya: 14 Tes Kesehatan Gigi Sekolah Kedinasan
4. Pilih Waktu yang Tepat
Perhatikan waktu untuk berdiskusi dan hindari membuka komunikasi ketika orangtua sedang sibuk, kelelahan, atau dalam suasana hati yang buruk. Kamu juga dapat meminta waktu mereka untuk berdiskusi jauh hari agar orangtua dapat mempersiapkan diri.
5. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Sikap Menghormati
Usahakan menggunakan bahasa atau diksi yang mudah dipahami, tidak menggurui, dan tetap menghormati. Ketidaktahuan atau kurangnya wawasan orangtua atas sesuatu jangan Kamu jadikan celah untuk merendahkan mereka.
Dengarkan sampai selesai penjelasan orangtua dengan tidak memotong pembicaraan, perhatikan bahasa tubuh Kamu, dan menjaga volume suara agar tidak meninggi.
6. Jelaskan dengan Jelas dan Sabar
Butuh waktu lebih lama dan kesabaran untuk meyakinkan orangtua yang konservatif. Siapkan dan berikan analogi atau perumpamaan yang dapat mendukung argumen Kamu.
Berikan contoh konkret dan cerita sukses dari orang-orang yang telah sukses dalam bidang yang sama.
Artikel lainnya: 5 Jenis Obat yang Perlu Dibawa Saat KKN
7. Dengarkan dengan Empati
Orangtua tentu memiliki kekhawatiran sendiri tentang anak-anaknya. Dengarkan dengan empati apa saja yang membuat mereka khawatir, berikan respon yang sopan, dan tanyakan dengan sopan jika ingin mengklarifikasi atau menanyakan sesuatu.
8. Ajukan Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka akan meminimalisir diskusi satu arah dan menciptakan topik diskusi yang beragam. Minta orangtua untuk kembali bertanya kepada Kamu tentang hal yang mereka ingin ketahui dan harapkan.
9. Jangan Takut untuk Mencari Bantuan
Jika merasa kesulitan dalam berdiskusi dengan orangtua, Kamu dapat meminta bantuan saudara, konselor sekolah, atau psikolog untuk menjembatani harapan Kamu dan kekhawatiran orangtua.
10. Bersikap Fleksibel namun Tegas
Tidak menutup diri dengan kemungkinan yang ada dan masukan orangtua. Gunakan pertimbangan yang orangtua miliki untuk mendukung atau mengkritisi argumen yang Kamu miliki.
Keputusan memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan signifikan dalam hidup Kamu. Buatlah argumen dan pertimbangan yang matang dengan menyelaraskan harapan orangtua, kemampuan yang Kamu miliki, dan potensi dari jurusan kuliah di masa depan.
Artikel lainnya: 12 Cara Mengenali Bakat Anak Sejak Dini
Penyesalan memilih jurusan kuliah yang tidak sesuai dan berpindah pada jurusan lain akan membuat Kamu mengeluarkan biaya lebih dan waktu yang lebih banyak.
Memilih jurusan kuliah adalah langkah penting dalam menentukan arah masa depan. Meskipun bisa menjadi menantang untuk berdiskusi dengan orang tua yang memiliki pandangan yang kolot, dengan pendekatan yang bijak dan sabar.
Kamu dapat mencapai pemahaman dan kesepakatan yang memuaskan semua pihak. Ingatlah bahwa keputusan akhir tetap ada pada Kamu, dan teruslah berjuang untuk meraih impian dan tujuan.
Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter untuk chat dengan psikolog atau Temu Dokter dengan psikolog untuk konsultasi yang lebih praktis.
Atau cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan mengunduh Aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store. Gunakan juga KALStore untuk beli obat untuk menjaga kesehatan Kamu, Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu.