Aktivitas fatherhood seperti menyuapi makan anak, mengajak anak bermain, dan menjaganya sampai tidur malam hari tak hanya bermanfaat bagi anak. Menjalankan tugas-tugas sebagai ayah seperti di atas, ternyata juga memiliki segudang manfaat bagi ayah. Bahkan aktivitas fatherhood disebut-sebut bermanfaat pula bagi kesehatan ayah!
Seorang penulis dari Parents.com, Eric Messinger, mengaku mendapatkan manfaat luar biasa dari aktivitas fatherhood. Messinger mengatakan, "Ketika membantu anak saya tumbuh sehat dan bahagia, saya menemukan bahwa dia telah membantu saya hidup lebih baik juga. Ya, putri saya telah melakukan keajaiban bagi kesehatan fisik dan emosional saya."
Pendapat Eric itu diperkuat oleh pernyataan Marcus Goldman, M.D., penulis The Joy of Fatherhood. "Fatherhood datang dengan banyak manfaat kesehatan besar. Tidak hanya mengilhami pria untuk merawat diri mereka sendiri secara fisik, tetapi juga memberi mereka tujuan yang benar-benar meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka."
Penelitian secara konsisten menemukan bahwa memiliki ayah yang terlibat dalam pola asuh bisa sangat bermanfaat bagi anak-anak. Sebuah studi di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menyimpulkan, anak yang memiliki ayah aktif akan belajar lebih baik, memiliki harga diri yang lebih tinggi, dan tidak rentan terhadap depresi dibanding yang tidak terlibat secara aktif.
Manfaat kesehatan dari fatherhood
Melakukan aktivitas fatherhood berarti terlibat langsung dalam tumbuh kembang anak Anda. Selain beberapa kegiatan yang disebutkan di atas, fatherhood juga bisa berarti memberikan banyak waktu kepada anak-anak Anda. Mulai dari memberi mereka perhatian, membacakan buku cerita, sampai bermain bersama.
Nah, fatherhood ternyata bisa memberikan efek kesehatan yang baik untuk para ayah. Berikut manfaat sehat yang bisa dipetik dari aktivitas tersebut.
1. Menginspirasi untuk menghilangkan kebiasaan buruk
Mungkin sebelum menikah, Anda memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol. Tapi setelah memiliki anak, segalanya bisa berubah. Anda akan mencoba menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anak dengan menghilangkan kebiasaan buruk sebelumnya.
"Memiliki istri dan anak-anak menciptakan struktur dalam kehidupan pria. Fakta sederhana bahwa mereka harus pulang ketika sudah berkeluarga, memaksa pria berperilaku lebih bertanggung jawab," ujar Linda Waite, penulis buku Why Married People Are Happier, Healthier and Better Off Financially.
2. Membuat Anda peduli terhadap apa yang Anda makan
Punya anak membuat ayah lebih peduli dengan makanan sehat. "Sebelum punya anak, saya akan makan di Taco Bell (restoran cepat saji) setidaknya empat hari seminggu. Tetapi sekarang karena saya memiliki keluarga, kami semua duduk bersama dan makan makanan yang sehat dan dimasak di rumah. Kami tidak menyimpan junk food di rumah, dan hasilnya anak-anak jadi punya kebiasaan yang sehat," kata Dave Pasch, ayah dua anak berusia 29 tahun dari Syracuse, New York.
3. Memaksa Anda bergerak
Anak-anak punya cara yang luar biasa untuk membuat Anda lebih aktif bergerak. Misalnya, bermain bola bersama dan mendorong kereta bayi di sekitar taman.
Namun, banyak pula ayah yang mengatakan mereka harus tetap sehat secara fisik karena memiliki anak membuat mereka mengakui masalah kesehatan mereka sendiri.
"Pria menyadari bahwa mereka perlu mulai menjaga kesehatan diri jika ingin berada di sekitar anak-anak mereka," kata Kenneth Goldberg, M.D., penulis The Men's Health Longevity Program.
Selanjutnya
4. Mengingatkan Anda untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan
Pria dalam banyak penelitian jarang mau memeriksakan dirike dokter dibandingkan wanita. Namun, banyak yang mengatakan bahwa pria cenderung mau memeriksakan kesehatannya setelah melihat istri mereka pergi ke dokter selama kehamilan dan membawa anak-anak melakukan kontrol kesehatan. Pada akhirnya, ini mengilhami para ayah untuk memeriksakan kesehatan.
5. Meredakan ketegangan hidup
Anak-anak tentu saja menciptakan stres dalam beberapa hal, tetapi mereka juga bisa menghilangkannya dalam sekejap. Sebuah studi jangka panjang yang dilakukan National Institute of Mental Health menemukan bahwa pria dengan hubungan keluarga yang sehat cenderung tidak masalah kesehatan terkait stres.
"Ayah yang memiliki hubungan baik dengan anak-anak mereka cenderung jarang menderita sakit dada, insomnia, kelelahan, gangguan pencernaan, dan pusing," kata Rosalind C. Barnett, Ph.D., penulis utama penelitian ini.
6. Fatherhood memompa harga diri Anda
Sebuah survei oleh Keluarga dan Institut Kerja yang berbasis di New York City menemukan bahwa pria menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka daripada untuk kepentingan diri mereka sendiri.
Studi lain menemukan bahwa ayah yang berusia 20-39 tahun lebih cenderung memprioritaskan keluarga daripada karier, dibandingkan ayah dengan usia lebih tua. Salah satu produk sampingan dari menjadi ayah yang aktif adalah dorongan untuk rasa bangga dan harga diri pria itu.
7. Lebih punya sikap optimistis dan kegembiraan
Meskipun para pria pada awalnya mungkin mengeluh tentang hilangnya kebebasan setelah menjadi orang tua, sebagian besar akhirnya menyadari bahwa menjadi ayah memberi kehidupan yang lebih kaya dan penuh.
"Membesarkan anak-anak memaksa pria untuk melampaui batas diri mereka sendiri, yang sangat baik untuk kesejahteraan mental mereka," kata Waite.
Para ayah menjadi lebih optimistis karena memiliki harapan dan impian untuk anak-anak mereka di masa depan. Penelitian secara konsisten telah menemukan bahwa orang yang optimistis, menderita lebih sedikit depresi, lebih efektif melawan penyakit, danhidup lebih lama daripada orang pesimistis.
Jadi, melakoni tugas seorang ayah memang tidak mudah, tapi akan tetap menyenangkan dan membahagiakan. Terlebih lagi, aktivitas fatherhood menyediakan banyak manfaat kesehatan bagi para ayah.
[HNS/RVS]