Kemampuan bekerja sama dalam teamwork penting dibentuk sejak dini. Agar dapat bekerja sama dalam tim, orangtua dapat mengajarkan cara bertanggung jawab, memupuk rasa solidaritas, dan meningkatkan sportivitas si kecil.
Melansir dari Very Well, anggota teamwork yang baik harus memiliki sportivitas tinggi. Artinya, anak dapat diarahkan untuk mendukung rekan satu tim saat mereka bermain bagus dan saat melakukan kesalahan.
Anggota tim yang baik juga dituntut memiliki sikap positif, menunjukkan rasa hormat kepada rekan satu tim dan pelatih, serta rendah hati. Ketahui tips mengajarkan kerja sama pada anak lewat ulasan berikut ini.
1. Mengajarkan Teamwork Sejak Dini
Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, agar anak terbiasa bekerja dalam tim, maka orangtua perlu mengajak anak bermain dalam tim sejak kecil. Biarkan anak bermain bersama teman-teman sebayanya.
“Sejak dini anak dibiasakan untuk bermain dalam kelompok, misalnya saat playdate dengan teman-teman diarahkan bermain yang berkelompok seperti ular tangga,” ucap Psikolog Gracia.
Kemudian, Anda dan anak bisa menonton pertandingan olahraga bersama. Saat menyaksikan pertandingan, orangtua bisa mengajukan pertanyaan yang menyangkut kerja sama dalam tim kepada anak.
Tanyakan dengan pertanyaan yang tidak terlalu sulit dengan bahasa yang mudah mereka pahami.
Artikel Lainnya: Perlukah Anak Belajar Bahasa Kedua Sejak Dini?
2. Memberikan Contoh Kepada Anak
Cara mengajarkan kerja sama yang baik adalah dengan memberikan contoh. Anda dapat memberikan contoh seperti sikap-sikap teamwork, misalnya ayah dan ibu saling berbagi tugas saat membersihkan rumah. Setelah itu, jangan lupa saling apresiasi pekerjaan masing-masing.
“Agar anak memiliki gambaran bagaimana sikap yang baik dalam bekerja kelompok, maka libatkan anak juga untuk berperan dalam kegiatan di rumah bersama orangtua, seperti memasak bersama atau melakukan kegiatan lainnya,” ucap psikolog Gracia.
3. Memfasilitasi Kegiatan Anak
Orangtua bisa mendaftarkan anak untuk ikut kegiatan kelompok yang sesuai dengan minatnya, misalnya seperti klub olahraga, musik, atau kegiatan lainnya. Namun, pastikan anak mengikuti kegiatan tersebut dengan senang hati, bukan karena paksaan Anda.
Psikolog Gracia menambahkan, setelah anak mengikuti kegiatan kelompok, orangtua bisa mengajaknya berdiskusi tentang aktivitas yang mereka lakukan.
Tanyakan bagaimana ia dan timnya melakukan latihan, bagaimana sikap pelatih, peran apa yang anak lakukan dalam kelompok tersebut, atau adanya kendala di dalam kegiatan tersebut.
Dengan demikian, orangtua bisa memantau perkembangan kemampuan anak saat bekerja sama dalam tim.
Artikel Lainnya: Pentingnya Mengajarkan 3 Kata “Ajaib” Ini pada Anak
4. Mengapresiasi Si Kecil
Memberikan umpan balik yang asertif berarti mengapresiasi saat anak berperan dengan baik sebagai anggota tim. Orangtua juga bisa memberikan masukan kepada anak ketika ada yang perlu dikembangkan terkait bekerja di dalam tim.
Apresiasi yang diberikan kepada anak membuatnya mengerti bahwa apa yang ia lakukan adalah hal yang baik. Oleh sebab itu, Anda sebagai orangtua jangan pernah pelit dalam mengapresiasi apa yang anak kerjakan.
Itu dia cara mengajarkan anak untuk dapat bekerja dengan baik dalam tim. Untuk berkonsultasi dengan psikolog, Anda dapat menggunakan layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/NM)
Referensi:
- Wawancara Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog
- Very Well. Diakses 2022. How to Teach Your Child to Be a Good Teammate
- Very Well. Diakses 2022. Role Model the Behavior You Want to See From Your Kids
- Moms. Diakses 2022. 5 Ways To Teach Kids How To Be A Good Teammate