Sebagian besar pasangan yang baru menikah ingin segera memiliki momongan. Jika Anda adalah salah satu pasangan yang juga demikian, maka persiapan matang sebelum kehamilan datang adalah hal sangat perlu untuk dilakukan.
Faktanya, kesehatan prakonsepsi berfokus pada apa yang dilakukan pasangan sebelum dan di antara kehamilan. Tindakan ini bertujuan untuk mendapatkan bayi yang sehat.
Kapan persiapan tersebut harus dimulai? Persiapan kehamilan baiknya dilakukan dengan segera, khususnya setelah Anda dan pasangan berencana hamil. Idealnya dilakukan enam bulan sebelum terjadi konsepsi.
Terkait itu, salah satu persiapan yang mesti Anda lakukan adalah mengubah pola makan sehari-hari. Karena, yang Anda konsumsi turut mempengaruhi fungsi sel, hormon, dan kesuburan. Anda disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dan pola makan sehat selama persiapan kehamilan.
Adapun beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya tidak Anda konsumsi selama persiapan hamil, yaitu:
-
Makanan manis
Sebenarnya, makanan manis tetap boleh Anda konsumsi. Namun, Anda tetap harus memperhatikan jumlahnya agar tidak berlebihan.
Anda pasti tahu bahwa makanan manis yang dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan alias obesitas. Padahal, obesitas itu sendiri merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dapat turut mengganggu kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Di samping itu, makanan manis yang dikonsumsi berlebihan sebelum maupun selama hamil juga dapat meningkatkan risiko diabetes.
-
Alkohol
Konsumsi alkohol dapat mengganggu kesuburan. Disebutkan dalam penelitian, alkohol yang dikonsumsi sebanyak dua gelas per hari dapat menurunkan tingkat kesuburan sebesar 60 persen.
Tak hanya itu, alkohol yang dikonsumsi sebelum dan saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelainan pada janin.
-
Kafein
Penelitian menyebutkan bahwa kafein yang dikonsumsi lebih dari 500 mg per hari (setara lima gelas kopi) dapat menurunkan kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
Atas dasar itu, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, atau soda jika ingin hamil dalam waktu dekat. Namun, bila sangat ingin mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, pastikan jumlahnya tidak lebih dari 200 mg per hari.
-
Kurangi konsumsi susu rendah lemak
Studi yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi produk susu rendah lemak (low fat) dua kali sehari lebih berisiko mengalami infertilitas akibat gangguan ovulasi.
Di sisi lain, wanita yang mengonsumsi produk susu whole milk (full cream) dua kali sehari mengalami penurunan risiko infertilitas akibat gangguan ovulasi sebesar 25 persen.
Oleh karena itu, wanita yang sedang mempersiapkan diri untuk hamil sebaiknya mengurangi atau tidak sama sekali mengonsumsi susu rendah lemak. Sebagai gantinya, konsumsilah susu full cream atau susu yang dibuat khusus untuk wanita yang sedang dalam persiapan kehamilan.
Di samping menghindari konsumsi makanan dan minuman di atas, akan lebih baik bila Anda juga menerapkan gaya hidup sehat, berolahraga secara rutin dan teratur, cukup istirahat, dan menjauhi rokok maupun stres. Dengan ini semua, kehamilan yang Anda dan pasangan impikan bukan hanya sekadar angan-angan.
(NB/ RH)