Produksi air mineral dalam botol merupakan salah satu industri terbesar di Indonesia. Namun perlu diperhatikan terdapat beberapa rumor yang sering di bicarakan oleh orang.
Air murni tidak memiliki rasa
Air yang telah ‘dimurnikan’ atau mengalami destilasi dengan kandungan mineral serta garamnya diangkat tidak akan memiliki rasa. Kandungan sodium, kalsium, magnesium, dan klorida yang memberikan air tersebut ‘rasa’.
Air mineral yang dilengkapi dengan tambahan vitamin, mineral, atau protein tidak lebih sehat dari air biasa
Vitamin, pewarna, kandungan rempah, protein, dan semua bahan tambahan yang dimasukkan di dalam air mineral hanyalah sekadar bumbu untuk pemasaran. Kandungan vitamin tersebut tidak dibutuhkan untuk jangka waktu sehari. Air yang sudah diberi tambahan umumnya mengansung gula dan perasa tambahan untuk memberi rasa manis pada air dan terkadang kandungan kalorinya dapat lebih besar dari air soda.
Kebutuhan cairan tubuh adalah 2500 ml perhari
The Institute of Medicine merekomendasikan sekitar 2500 ml air perhari untuk memenuhi kebutuhan seorang wanita. Namun kebutuhan tersebut akan terbagi menjadi 80% yang diharapkan berasal dari air, jus, kopi, the, dan 20% sisanya berasal dari makanan.
Setelah berolahraga, konsumsilah cairan mengandung elektrolit
Apabila olahraga Anda berlangsung lebih dari 1 jam, Anda perlu menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan cairan yang mengandung elektrolit seperti natrium dan kalium, bukan hanya cairan biasa. Hal ini dikarenakan hilangnya asupan cairan dan elektrolit tubuh selama kita berolahraga. Untuk latihan yang kurang dari 1 jam dan tidak berintensitas berat, mengonsumsi air biasa tidak masalah.
Botol plastik tidak ramah lingkungan
Botol yang digunakan sebagai pengemas air mineral tidak dapat terurai dengan sendirinya di dalam lingkungan. Botol ini perlu untuk didaur ulang guna fungsi yang lebih baik dan agar tidak mengotori lingkungan. Karena itu, buanglah sampah botol minuman Anda pada tempat khusus untuk daur ulang.