KlikDokter.com - Anda sudah makan lebih sedikit dari biasanya dan sudah rajin berolahraga. Namun mengapa angka timbangan Anda tidak juga mau bergeser ke kiri, bahkan terus saja bergeser ke arah kanan. Apa penyebabnya? Mungkin saja Anda mengalami hal berikut ini:
- Kurang tidur
Ketika Anda kurang beristirahat atau kurang tidur, siklus hormon di dalam tubuh juga akan menjadi terganggu. Perubahan hormonal tersebut bisa berupa meningkatnya rasa lapar dan membuat Anda tidak juga merasa kenyang ketika makan. Akibatnya ketika Anda tidur larut, keinginan Anda untuk mengemil di malam hari menjadi tidak terbendung lagi.
Artikel Lainnya: Agar Terkontrol, Ini Cara Menghitung Berat Badan Ideal
- Stres
Saat Anda sedang mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol atau hormon stres. Peningkatan hormon kortisol ini juga bisa meningkatkan rasa lapar. Oleh karena itu, Anda mungkin sering kali mencari makanan tinggi kalori untuk membantu Anda “menenangkan” diri.
- Obat antidepresi
Salah satu efek samping dari obat antidepresi adalah peningkatan berat badan. Oleh karena itu, jika Anda sedang mengonsumsi obat antidepresi dan mengalami peningkatan berat badan, cobalah berkonsultasi dengan dokter Anda. Namun jangan memberhentikan obat tersebut tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter.
Artikel Lainnya: Berat Badan Tidak Stabil, Salah Diet atau Apa?
Berikut penyebab berat badan tak kunjung turun lainnya , selengkapnya di halaman selanjutnya:
- Steroid
Obat-obat anti peradangan steroid dapat juga menyebabkan peningkatkan berat badan. Hal ini disebabkan karena adanya retensi atau penambahan cairan di dalam tubuh dan meningkatnya nafsu makan. Beberapa orang yang sedang mengonsumsi steroid sering kali merasakan adanya perubahan (menjadi "lebih gemuk") pada area tubuh tertentu seperti wajah, perut, dan belakang leher. Jika Anda mengalami hal ini, jangan langsung memberhentikan obatnya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
- Hipotiroid
Jika kelenjar tiroid Anda tidak cukup memproduksi hormon tiroid, maka Anda bisa mengalami gejala mudah lelah, lesu, badan terasa dingin dan peningkatan berat badan. Tanpa adanya cukup hormon tiroid, maka metabolisme Anda akan melambat dan Anda pun akan mengalami peningkatan berat badan.
- Menopause
Wanita yang sudah mengalami menopause tentu akan mengalami penurunan fungsi hormonal. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh. Tak hanya itu, proses penuaan juga akan memperlambat metabolisme Anda sehingga pembakaran kalori juga akan menjadi lebih lambat.
Artikel Lainnya: Cara Jitu Mempertahankan Berat Badan setelah Diet
- Sindrom Cushing
Peningkatan berat badan adalah salah satu gejala dari sindrom Cushing, yaitu suatu kondisi di mana tubuh Anda mengalami peningkatan hormon kortisol yang berlebih. Hal ini bisa disebabkan oleh penggunaan steroid atau gangguan di kelenjar adrenal Anda. Peningkatan berat badan biasanya paling sering terlihat di sekitar wajah, leher, punggung atas dan pinggang.
- Sindrom Polycystic Ovary
Kebanyakan wanita dengan sindrom Polycystic Ovary terdapat kista-kista kecil pada indung telurnya. Kondisi ini dapat memicu gangguan hormonal, mempengaruhi siklus menstruasi, serta menyebabkan tumbuhnya rambut-rambut halus dan jerawat. Selain itu, wanita yang mengalami sindrom ini juga kebal terhadap hormon insulin (hormon yang berfungsi untuk mengatur gula darah), sehingga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.