Tubuh membutuhkan nutrisi untuk dapat hidup dengan semestinya. Pada organ-organ tertentu, tubuh memerlukan nutrisi vitamin dan mineral untuk bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Dari pernyataan tersebut tidak sedikit orang yang salah menafsirkan. Akhirnya tidak sedikit pula orang yang merasa kekurangan vitamin atau mineral tertentu, kemudian mengonsumsi suplemen multivitamin tanpa rekomendasi dokter dalam jumlah yang terlalu banyak atau dalam waktu yang terlalu lama.
Konsumsi Suplemen Multivitamin yang Tepat
Vitamin dan mineral memang tidak dihasilkan secara otomatis dalam tubuh manusia. Karena itu, vitamin dan mineral perlu diperoleh dari makanan atau suplemen multivitamin.
Namun, tidak ada studi yang menyebutkan bahwa semakin banyak (dan semakin lama) mengonsumsi suplemen multivitamin tertentu, maka akan semakin baik. Dokter juga tidak menyarankan mengonsumsi suplemen multivitamin dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama.
Kelompok orang tertentu memang disarankan oleh dokter untuk mengonsumsi suplemen multivitamin tertentu, tapi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan orang tersebut. Dokter memberikan suplemen multivitamin dengan pertimbangan jika orang tersebut tidak diberikan asupan tambahan, maka penyakit yang diderita tidak akan bisa pulih dengan cepat.
Pada beberapa kasus yang sering terjadi, misalnya karena terlalu banyak mengonsumsi vitamin C dalam jangka lama, juga dapat menimbulkan gangguan. Terlalu banyak vitamin C atau seng bisa menyebabkan kram pada perut, mual, dan diare. Sementara itu, terlalu banyak selenium juga dapat memicu kerontokan rambut, gangguan pada pencernaan, kelelahan, dan kerusakan pada beberapa saraf ringan.