Aluminium foil sering kali ditemukan di kehidupan sehari-hari, terutama sebagai alas untuk memasak makanan tertentu.
Tidak hanya untuk memasak, aluminium foil juga digunakan untuk membungkus makanan dan banyak di jual di mana-mana.
Menggunakan aluminium foil dianggap mampu melindungi makanan dari paparan oksigen, kuman, bau, kelembapan udara, dan lain-lain.
Kendati begitu, banyak orang beranggapan bahwa penggunaan aluminium foil untuk makanan berbahaya. Apakah benar? Simak faktanya berikut ini.
Risiko Penggunaan Aluminium Foil untuk Makanan
Sebenarnya, makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung aluminium, hanya saja dalam jumlah tertentu.
Selain itu, aluminium juga merupakan jenis logam yang paling banyak terdapat di bumi. Jadi, wajar saja bila zat ini banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Meski demikian, ada efek samping yang bisa terjadi dari penggunaan aluminium foil. Bahaya bisa muncul jika aluminium masuk ke tubuh dalam jumlah yang terlalu banyak.
Artikel Lainnya: Ternyata Bungkus Microwave Popcorn Buruk bagi Kesehatan, Ini Faktanya
Penumpukan aluminium di dalam tubuh tidak terjadi secara instan. Butuh waktu bertahun-tahun agar penumpukan tersebut memicu gangguan kesehatan.
Risiko aluminium foil dalam meningkatkan kadar aluminium dalam makanan juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti suhu yang terlalu panas, makanan yang asam, dan bahan-bahan masakan tertentu.
Salah satu bahaya mengonsumsi aluminium berlebih adalah meningkatkan risiko Alzheimer. Pada kondisi ini, seseorang akan mengalami penurunan memori dan fungsi otak.
Penyebabnya adalah kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan, salah satunya konsumsi aluminium berlebih.
Cara Aman Menggunakan Aluminium Foil
Menghilangkan aluminium dalam diet sepertinya mustahil. Namun, konsumsinya bisa kamu batasi.
Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan aluminium foil agar paparannya bisa dikurangi:
1. Hindari Memasak Menggunakan Suhu Tinggi
Suhu yang digunakan untuk memasak menggunakan aluminium foil perlu diperhatikan. Pasalnya, suhu yang terlalu tinggi dapat mempermudah masuknya aluminium ke dalam makanan.
Lebih baik gunakan suhu yang sedang atau rendah jika memasak dengan aluminium foil.
Artikel Lainnya: Hindari Pakai Wadah Plastik Ini untuk Makanan Panas
2. Jangan Menggunakan Aluminium pada Masakan Asam
Hal lain yang harus diperhatikan ketika menggunakan aluminium foil untuk makanan adalah keasaman makanan.
Apabila makanan bersifat asam, hindari penggunaan aluminium foil. Bila tetap dilakukan, risiko penyerapan aluminium ke dalam makanan akan meningkat.
3. Hindari Menggunakan Aluminium Foil pada Microwave
Kamu sebaiknya tidak memanaskan makanan yang dibungkus aluminium foil ke dalam microwave. Pasalnya, panas makanan tidak akan merata akibat gelombang elektromagnetik yang tidak mampu menembus logam.
Kamu boleh menggunakannya jika aluminium foil hanya menutupi sebagian kecil makanan yang akan dipanaskan.
4. Segera Pindahkan Makanan
Bila makanan sudah matang, buka lapisan aluminium foil yang telah selesai digunakan untuk proses memanggang. Kamu bisa segera memindahkan makanan ke piring saji.
5. Kurangi Penggunaan Aluminium Foil dalam Memasak
Menggunakan aluminium foil untuk makanan sebaiknya dikurangi. Lebih baik, cari alternatif lain yang memiliki fungsi serupa.
Jika kamu memiliki wadah atau alat masak yang bisa menggantikan aluminium, seperti panci atau wadah tahan panas berbahan food grade, gunakan keduanya untuk memasak.
Dengan demikian, paparan masakan terhadap aluminium akan jauh berkurang atau bahkan tidak ada.
Jadi, penggunaan aluminium foil dalam memasak tergolong aman. Yang penting, perhatikan caranya dan batasi penggunaannya. Kamu juga bisa mengganti aluminium dengan wadah lain jika ada, supaya penggunaannya dikurangi.
Dapatkan informasi menarik lainnya seputar kesehatan dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa berkonsultasi kepada dokter menggunakan fitur Tanya Dokter di KlikDokter.
[WA]