Menilik Manfaat Psyllium Husk dan Cara Sehat Mengonsumsinya

Bagi kamu yang kerap mengonsumsi minuman atau makanan pelancar pencernaan, mungkin bahan alami ini pernah terbaca pada komposisi, ‘psyllium husk’.

 Jika kamu membeli bahan ini di toko herbal atau suplemen kesehatan, bentuk aslinya seperti bubuk sekam halus berwarna coklat muda.

Psyllium husk sendiri adalah serat alami yang berasal dari tanaman dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad.

Kaya akan serat yang mudah larut dalam air, psyllium husk telah menjadi bahan yang populer dalam makanan dan suplemen untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, menurunkan risiko diabetes, dan mengendalikan kadar kolesterol.

Dalam artikel ini, bersama Dokter Dyah Novita Anggraini (Dokter Vita) dan tim konten KlikDokter kita akan mengenal lebih jauh tentang psyllium husk, manfaatnya, cara mengonsumsinya, dan siapa yang sebaiknya tidak mengonsumsinya.

Artikel Lainnya: Pilihan Makanan yang Mengandung Serat Tinggi

Apa Itu Psyllium Husk?

Psyllium husk berasal dari biji tanaman Psyllium (Plantago ovata), yang tumbuh di berbagai wilayah Asia Selatan dan Mediterania.

Tanaman Psyllium dikenal juga dengan sebutan ispaghula atau isabgol dalam beberapa bahasa. Bagian yang digunakan untuk tujuan kesehatan adalah cangkang biji, yang disebut psyllium husk.

Psyllium husk mengandung sebagian besar serat diet, dengan sekitar 70-80% serat larut. Komponen utama serat ini adalah polisakarida yang disebut hemicellulose.

Serat larut dalam psyllium husk memiliki kemampuan untuk menyerap banyak air, membentuk gel, dan meningkatkan volume feses. Ini membantu dalam pencernaan yang sehat dan efisien.

Manfaat Psyllium Husk untuk Kesehatan

Ada banyak khasiat dan manfaat psyllium husk untuk kesehatan yang sayang jika kamu lewatkan. Berikut manfaat lengkapnya.

1. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Salah satu manfaat utama psyllium husk adalah menjaga kesehatan pencernaan.

Serat larut dalam psyllium membantu melunakkan tekstur feses dan mengurangi masalah sembelit. 

Selain itu, psyllium husk juga membantu mengatasi diare dengan menyerap kelebihan air dalam usus.

2. Menurunkan Risiko Diabetes

Psyllium husk telah terbukti dapat membantu dalam mengendalikan kadar gula darah. 

Serat larut air dalam psyllium membentuk lapisan gel yang melapisi dinding usus, menghambat penyerapan gula dari makanan ke dalam darah.

Ini dapat membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan, yang bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.

Cegah diabetes dengan periksa dan skrining gejala dengan health tools cek diabetes di KlikDokter.

3. Menurunkan Kolesterol

Psyllium husk juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.

Serat larut air dalam psyllium membantu mengikat kolesterol dalam usus, mencegahnya diserap ke dalam aliran darah. Ini berkontribusi pada kesehatan jantung dengan mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

Artikel Lainnya: Konsumsi Serat Turunkan Kolesterol, Mitos atau Fakta?

4. Mengontrol Berat Badan

Konsumsi psyllium husk dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu mengontrol nafsu makan.

Ini dapat menjadi alat yang efektif dalam manajemen berat badan, terutama untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Mau punya berat badan ideal? Yuk, atur asupan kalori dan porsi makan kamu. Cek kebutuhan kalori harianmu menggunakan Kalkulator Kalori dan BMI.

5. Mencegah Wasir

Psyllium husk juga dapat membantu mencegah atau meredakan wasir (ambeien) dengan melunakkan tekstur feses dan mengurangi tekanan saat buang air besar.

6. Mengatasi Gangguan Usus Besar

Psyllium husk telah digunakan dalam pengobatan gangguan usus besar seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit Crohn (radang kronis pada saluran pencernaan). Ini dapat membantu mengurangi gejala seperti diare atau sembelit.

7. Bantu Proses Detoksifikasi Tubuh

Psyllium husk dapat membantu dalam proses detoksifikasi tubuh dengan mengikat toksin dalam usus dan membuangnya bersama dengan feses.

8. Menjaga Bakteri Baik dalam Usus

Psyllium husk dapat memberikan makanan bagi bakteri baik dalam usus, yang mendukung keseimbangan mikrobiota usus yang sehat.

Cara Mengonsumsi Psyllium Husk

Psyllium husk umumnya tersedia dalam bentuk serbuk atau tablet dan dapat dikonsumsi dengan berbagai cara:

Serbuk Psyllium Husk

Jika kamu memiliki psyllium husk dalam bentuk serbuk, begini cara mudah mengonsumsinya. 

• Campurkan 1 hingga 2 sendok teh serbuk psyllium husk ke dalam segelas air atau minuman lain yang kamu sukai.
• Aduk hingga benar-benar larut dan minum segera.
• Pastikan kamu minum cukup air setelah mengonsumsi psyllium husk untuk mencegah dehidrasi.

Tablet Psyllium Husk

Psyllium husk juga ada yang sudah berbentuk tablet, tentu varian ini lebih cocok untuk kamu yang mau simpel dan praktis. Berikut cara penggunaan dan dosisnya:

• Konsumsi sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Biasanya, dosis umum adalah 5-10 gram per hari.
• Minumlah dengan segelas air besar.

Takaran yang tepat dapat bervariasi tergantung pada tujuan kamu mengonsumsi serat diet ini. Disarankan untuk mengikuti petunjuk pada kemasan produk atau berkonsultasi dengan ahli gizi, ya.

Artikel Lainnya: Berbagai Manfaat Serat bagi Kesehatan Tubuh

Waktu yang Tepat untuk Mengonsumsi Psyllium Husk

Waktu yang tepat untuk mengonsumsi psyllium husk dapat bervariasi tergantung pada preferensi pribadi dan tujuan kesehatan kamu:

Sebelum Makan

Mengonsumsi psyllium husk sekitar 30 menit sebelum makan dapat membantu mengurangi nafsu makan dan mengendalikan berat badan.

Saat Sarapan

Banyak orang memilih untuk menambahkan serbuk psyllium husk ke dalam sarapan, seperti yogurt, sereal, atau smoothie. Ini dapat membantu memulai hari dengan pencernaan yang baik.

Sebagai Suplemen Pencernaan

Bagi mereka yang menggunakan psyllium husk untuk masalah pencernaan seperti sembelit atau diare, mengonsumsinya setiap hari, terutama sebelum makan besar, dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan.

Artikel Lainnya: Mengenal Serat Pangan, Apa Bedanya dengan Serat Lainnya?

Kelompok Usia yang Tidak Dianjurkan Konsumsi Psyllium Husk

Meskipun psyllium husk memiliki banyak manfaat kesehatan, tidak semua orang cocok untuk mengonsumsinya. Ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi psyllium husk, di antaranya:

Anak-anak

Psyllium husk mungkin tidak cocok untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun, karena risiko tersedak atau masalah pencernaan yang terkait dengan serat yang terlalu kuat.

Orang dengan Gangguan Pencernaan Serius

Orang dengan penyakit Crohn atau kolitis ulserativa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi psyllium husk, karena bisa memperburuk gejala.

Alergi atau Sensitivitas

Orang yang alergi atau memiliki sensitivitas terhadap psyllium atau tumbuhan keluarga Plantaginaceae sebaiknya tidak mengonsumsinya.

Obstruksi Usus

Psyllium husk dapat mengembangkan volume dalam usus, sehingga tidak cocok untuk orang dengan risiko obstruksi usus atau penyumbatan usus.

Efek Samping Psyllium Husk

Efek samping yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi psyllium husk termasuk kembung, gas, perut kembung, atau diare. Penting untuk mengonsumsi cukup air saat mengonsumsi psyllium husk untuk mencegah dehidrasi atau masalah pencernaan

Psyllium husk dapat mempengaruhi penyerapan obat tertentu. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi psyllium husk.

Sebelum mengonsumsi psyllium husk ke dalam meal plan rutin harian, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika kamu memiliki kondisi medis yang sudah ada atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Memang, psyllium husk tergolong serat alami yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan pencernaan.

Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan panduan dosis yang benar. 

Dengan penggunaan yang tepat, psyllium husk dapat menjadi tambahan yang berharga dalam mencapai kesehatan yang lebih baik.

Bila kamu punya pertanyaan seputar serat ini, kamu bisa chat dokter melalui layanan Tanya Dokter. Yuk, pakai aplikasi KlikDokter untuk #JagaSehatmu selalu!