Anda pasti pernah mendengar tentang air alkali yang diklaim bisa membuat tubuh lebih sehat. Akan tetapi, apakah air yang memiliki tingkat pH lebih tinggi dari air biasa ini benar-benar dapat menyehatkan?
Air alkali memiliki kadar pH 8 atau 9, sementara air minum pada umumnya memiliki kadar pH 7. Air alkali diklaim oleh beberapa ahli kesehatan dapat memperlambat proses penuaan, meningkatkan energi, mencegah penyakit kronis, dan mengatur tingkat pH tubuh.
Sebuah studi pada tahun 2012 mengungkapkan, minum air alkali bermanfaat bagi orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes. Studi lain menemukan perbedaan yang signifikan terkait kekentalan darah setelah seseorang mengonsumsi air dengan kadar pH tinggi dibanding air biasa.
Mereka yang mengonsumsi air dengan pH tinggi mengalami pengurangan viskositas (kekentalan darah) sebesar 6,3 persen. Artinya, peredaran darah mereka mengalir lebih efisien yang pada akhirnya meningkatkan kadar oksigen ke seluruh tubuh.
Sementara itu, karena kehadiran air alkali sedikit kontroversial, banyak juga profesional kesehatan yang menentang penggunaannya. Menurut Mayo Clinic, air biasa adalah air yang paling baik dikonsumsi banyak orang, karena tidak ada bukti ilmiah yang sepenuhnya memverifikasi klaim yang dibuat oleh pendukung air alkali.
Beberapa efek negatif dari air alkali adalah menurunkan tingkat keasaman lambung sehingga menghambat membunuh bakteri dan menyebabkan patogen masuk ke aliran darah. Kelebihan air alkali dalam tubuh juga mengakibatkan masalah gastrointestinal dan iritasi kulit.
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi air alkali dapat mengganggu pH normal tubuh yang memicu alkalosis metabolik. Ini merupakan suatu kondisi yang dapat menghasilkan gejala mual, tangan bergetar, kesemutan, dan kedutan otot.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan beberapa klaim yang dibuat oleh pendukung air alkali. Ada baiknya, konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter terlebih dulu sebelum rutin mengonsumsi air alkali.
[RS/ RVS]