Nastar adalah salah satu kue khas yang hampir selalu hadir di meja saat perayaan hari raya di Indonesia, seperti Idulfitri, Natal, dan Tahun Baru. Kue yang terbuat dari adonan lembut dengan isian selai nanas manis ini sudah menjadi favorit banyak orang.
Rasanya yang lezat, perpaduan antara manis dan sedikit asam dari nanas, menjadikan nastar kudapan yang sulit ditolak.
Namun, bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan atau sedang berdiet, nastar kadang dianggap terlalu manis atau berlemak tinggi. Untungnya, dengan sedikit penyesuaian, nastar bisa dibuat lebih sehat tanpa mengurangi kelezatannya.
Bersmaa dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas sejarah nastar, cara membuatnya dengan resep yang lebih sehat, serta kandungan gizi yang terdapat dalam nastar.
Artikel lainnya: Batasi Anak Makan Kue Kering Lebaran, Ini Alasannya!
Sejarah Nastar
Nastar berasal dari tradisi kuliner Eropa, khususnya Belanda. Kata “nastar” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda, yaitu “ananas taartjes,” yang berarti “tart nanas.”
Pada masa penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia diperkenalkan pada berbagai jenis makanan, termasuk pie dan tart.
Namun, karena sulitnya menemukan buah-buahan seperti apel dan blueberry di Indonesia, nanas dipilih sebagai alternatif yang terjangkau dan mudah ditemukan.
Nanas yang memiliki rasa manis dan asam dianggap cocok untuk isian kue, sehingga terciptalah variasi pie dengan isian selai nanas yang kemudian dikenal dengan nama nastar.
Sejak saat itu, nastar mulai menjadi bagian dari tradisi perayaan di Indonesia. Keunikan nastar dengan rasa yang khas menjadikannya populer di berbagai kalangan.
Bahkan, seiring waktu, nastar mengalami berbagai inovasi, seperti penambahan topping keju atau variasi isian yang berbeda. Meskipun mengalami banyak perkembangan, nastar dengan isian nanas tetap menjadi favorit utama yang selalu dicari.
Cara Membuat Nastar yang Lezat dan Sehat
Berikut adalah resep nastar yang tidak hanya lezat, tetapi juga lebih sehat karena menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah kesehatan seperti tepung gandum dan pengurangan jumlah gula serta lemak.
Bahan-bahan membuat nastar
Untuk selai nanas:
- 1 buah nanas segar, diparut halus.
- 50-75 gram gula kelapa atau gula aren (bisa disesuaikan dengan selera).
- 1 batang kayu manis (opsional).
- 1/4 sdt garam.
Untuk adonan nastar:
- 200 gram tepung gandum utuh atau campuran tepung gandum dan tepung almond.
- 50 gram tepung maizena (untuk tekstur lebih lembut).
- 100 gram margarin atau mentega rendah lemak.
- 1 butir telur, pisahkan kuningnya untuk olesan.
- 50 gram gula halus atau pemanis alami rendah kalori.
- 1 sdm susu bubuk rendah lemak (opsional).
- Parutan kulit lemon atau jeruk nipis (opsional, untuk aroma segar).
Langkah-langkah membuat nastar
1. Membuat selai nanas:
- Masukkan parutan nanas ke dalam panci, tambahkan gula kelapa, kayu manis, dan garam.
- Masak dengan api kecil hingga air nanas menguap dan teksturnya mengental. Aduk sesekali agar tidak gosong.
- Setelah selai kental dan bisa dipulung, angkat dan dinginkan. Bentuk selai nanas menjadi bola-bola kecil seukuran kacang tanah untuk memudahkan saat mengisi nastar.
2. Membuat adonan nastar:
- Kocok margarin atau mentega dengan gula halus hingga lembut dan merata.
- Tambahkan telur dan kocok kembali hingga tercampur.
- Masukkan tepung gandum, tepung maizena, dan susu bubuk secara bertahap sambil diaduk hingga membentuk adonan yang kalis dan bisa dipulung.
- Tambahkan parutan kulit lemon atau jeruk nipis untuk aroma segar, lalu aduk merata.
3. Membentuk nastar
- Ambil sedikit adonan, pipihkan, lalu letakkan bola selai nanas di tengahnya.
- Tutup dan bulatkan adonan hingga membungkus selai nanas dengan rapi.
- Letakkan nastar di atas loyang yang telah diolesi margarin atau dialasi kertas roti.
4. Mengolesi dan memanggang nastar
- Olesi permukaan nastar dengan kuning telur menggunakan kuas kecil untuk memberikan tampilan kuning keemasan setelah dipanggang.
- Panaskan oven terlebih dahulu pada suhu 160°C. Panggang nastar selama 20-25 menit atau hingga permukaannya kuning keemasan.
- Angkat dan biarkan nastar dingin sebelum disimpan dalam toples.
Artikel lainnya: Pilihan Makanan Lebaran Sehat untuk Ibu Hamil
Kandungan Gizi dari Nastar
Nastar dengan bahan-bahan di atas menawarkan nilai gizi yang berbeda dari nastar konvensional. Berikut adalah kandungan nutrisi dari nastar yang menggunakan bahan lebih sehat:
1. Karbohidrat kompleks dari tepung gandum utuh
Menggunakan tepung gandum utuh sebagai pengganti tepung terigu biasa memberikan manfaat tambahan berupa serat. Serat ini membantu pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Karbohidrat kompleks juga cenderung tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan dibandingkan dengan karbohidrat sederhana.
2. Gula alami dari gula kelapa atau gula aren
Gula kelapa dan gula aren adalah pemanis alami yang memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan gula putih. Ini berarti, mereka tidak meningkatkan kadar gula darah secepat gula biasa.
Selain itu, gula kelapa dan gula aren juga mengandung sedikit mineral seperti kalium, magnesium, dan zat besi, meskipun dalam jumlah yang kecil.
3. Lemak sehat dari mentega rendah lemak atau margarin
Menggunakan mentega rendah lemak atau margarin memberikan rasa gurih yang khas pada nastar. Namun, pastikan memilih margarin yang tidak mengandung lemak trans untuk kesehatan jantung yang lebih baik.
Lemak yang digunakan dalam jumlah moderat akan menambah cita rasa tanpa membuat kalori berlebihan.
4. Vitamin C dari nanas
Nanas adalah sumber vitamin C yang baik, yang berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh.
Meskipun proses pemasakan dapat mengurangi sebagian kandungan vitamin C, sisa vitamin C dari nanas masih memberikan manfaat bagi tubuh. Vitamin ini penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan mendukung kesehatan kulit.
5. Mineral tambahan dari kulit lemon dan susu bubuk
Parutan kulit lemon memberikan tambahan vitamin C dan antioksidan, serta memberikan aroma yang menyegarkan. Susu bubuk rendah lemak juga memberikan tambahan kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang.
Nastar adalah kudapan yang sangat populer di Indonesia, terutama saat perayaan hari raya. Meskipun nastar biasanya dianggap tinggi kalori dan gula, kita dapat membuat versi yang lebih sehat dengan bahan-bahan yang lebih baik seperti tepung gandum, gula kelapa, dan margarin rendah lemak.
Resep nastar yang lebih sehat ini tidak hanya lezat tetapi juga memberikan manfaat tambahan dari serat, antioksidan, dan vitamin yang penting bagi tubuh.
Dengan sedikit penyesuaian, nastar bisa menjadi camilan yang lebih ramah kesehatan namun tetap mempertahankan kelezatan yang disukai banyak orang. Selamat mencoba resep nastar sehat ini untuk menyemarakkan hari raya Kamu!
Untuk informasi tambahan mengenai kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan, dan hewan peliharaan, unduh aplikasi KlikDokter atau langsung pilih topik kesehatan yang Kamu inginkan.
- Navarro, S. L., & Montagne, M. (2020). "Nutritional modifications in traditional festive foods." Journal of Nutritional Studies, 12(4), 223-230.
- Rokayah, R., & Fatimah, T. (2019). "Benefits of coconut sugar in bakery products: A health perspective." International Journal of Food Sciences, 11(2), 145-152.
- Shanklin, C. W., & Berning, J. (2018). "The effect of whole grain flour in traditional cookies." Journal of Food Nutrition, 56(3), 155-160.
- Faraj, A. (2021). "A guide to healthy fats in baking." Nutrition and Health Journal, 24(1), 65-74.